Skip to main content

Posts

Punden Desa Terung, Magetan

Punden, tempat Danyang Desa Terung Bersemayam April 28, 2008 Waktu saya masuk SMP 1 Magetan, saya murid satu – satunya yang berasal dari Desa Terung di SMP yang sampai sekarang masih favorit ini. Demikian juga ketika SMA, paling tidak, tidak ada teman setingkat yang berasal dari Desa Terung. Jadi mudah dicirikan bahwa kalau anak Terung ya berarti saya. Bahkan Terung di SMP dan SMA jadi nama kedua saya. Nah ketika saya SMP, guru agama saya heran karena saya ikut ekstrakurikuler Qiro’ah (bukan hanya baca lo ya) Al-quran, sementara saya membaca Al-Quran pun belum lancar. Dan terlebih lagi setelah beliau tahu, saya dari Terung yang katanya merupakan desa yang dikeramatkan dan wingit ( Terung secara sosiologis ). Di SMA kurang lebih yang saya alami juga nyaris sama. Waktu itu P Sutikno (almarhum), guru PSBP kelas 1, menantang saya untuk membuat karya tulis dan cerita mengani mistis dan keramatnya Terung. Waktu itu saya tidak menanyakan lebih jauh, apakah dia pe

Niat ingsun muji langgeng

Niat ingsun muji langgeng, Suksma mulya kumpula badan kawula, Mugyantuk rahmating Tuhan, Ing ngayoman UtusanNyo, Gusti ingkang Maha Tunggal kang sun sembah, Rama Resi Pran-Soeh Sastrosiewignyo Panutan hamba, Nyuwun apuraning Bapa, Tuwin aksamaning Biyung, Rama amba nyuwun Pepadhang Ibu amba nyuwun pengayoman Ibu Rama pinurba Hyang Suksmana, Hyang Suksmana ngijabahi mring kawula.   (facebook)

Sanggar Dirobohkan, Pengikutnya “Diagamakan”

S anggar Ngesti Kasampurnan yang dirobohkan (Foto: kabar17.com) [Sumowono, Ungaran –elsaonline.com] Pasca sanggarnya dirobohkan, pengikut  Penghayat Kepercayaan Ngesti Kasampurnaan terpaksa kini memeluk agama. Pengikut yang jumlahnya kurang lebih 30 orang itu kini memeluk agama resmi negara atas saran dari aparat desa setempat. ”Waktu itu pengikut NK (Ngesti Kasampurnaan-red) ada sekitar 30 orang. Beberapa hari setelah sanggarnya dirobohkan mereka dipanggil ke kelurahan dan dusuruh memeluk agama (agama resmi negara-red),” tutur Pengurus Ngesti Kasampurnaan pusat, Heri Mujiono saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA), (6/10/14) di Hotel Puri Garden, Semarang. Seperti diket

Angger-Angger Sewelas (Sapta Wajib,Catur Pepali).

Angger-Angger Sewelas (Sapta Wajib,Catur Pepali).