Skip to main content

Posts

Ngelmu Kejawen & Kristen

Ngelmu Kejawen Banyak orang Jawa terpengaruh oleh kebatinan. Mereka memandang agama sebagai Ngelmu= ilmu, yaitu pengetahuan “kekeran” (rahasia) yang memberi kekuatan batin kepada yang memilikinya. Dan iman Kristen biasa disebut juga sebagai “ngelmu tua” , karena merupakan ngelmu yg paling tuwa daripada segala ilmu. Dlm “Serat Damogandhul” ditamsilkan sebagai “wohing kawruh” = buah pengetahuan.Pada jaman dahulu itu banyak sekali "pencari ngelmu". Mereka berkumpul disekeliling guru dan kiainya supaya dgn demikian bisa memperoleh pengetahuan tentang hidup sejati dan kekuatan untuk mendapat selamat serta kesejahteraan. Diantara mereka terdapat pertapa2 yg ber-bulan2 bahkan ber-tahun2 lamanya hidup sendirian di-kaki2 atau di-lereng2 gunung terutama digunung Kelud. Para kiai dan guru itu saling berkonkurensi juga. Dalam perdebatan yg sering terjadi mereka saling mencoba meyakinkan kebenaran serta kekuatan ajaran2nya. Sering terjadi bahwa guru yg kalah sesudah perdebatan demikian me

Menghadapi Orang Tua Kejawen

Jumat, 15 September 2006Menghadapi Orang Tua Kejawen Assalamu'alaikum wr wb,Ada dua masalah yang ingin saya utarakan kepada Aa Gym. Orangtua saya Muslim, mereka melakukan ibadah harian seperti shalat fardhu, kadang shalat sunnah, menjalankan puasa dan berzakat. Tapi mereka belum bisa meninggalkan kegiatan kejawen, seperti menggelar sesajen dsb. Saya sedih melihat kondisi orangtua saya ini. Saya ingin mengubah ajaran kejawen mereka, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Sepertinya sulit memberi masukan kepada orangtua, orang yang jelas-jelas lebih tahu asam garam kehidupan, apalagi kalau ajaran mereka sudah terjadi turun-temurun dari kekek-nenek dulu. Bagaimana mengubah kegiatan kejawen orangtua saya tanpa membuat mereka tersinggung? Kedua, saya mempunyai teman yang suka bermuka dua, kalau di depan saya ia bersikap manis, tapi di belakang ia suka menjelek-jelekkan saya. Bagaimana menyikapi teman yang seperti ini Aa? Saya akan berterima kasih sekali kepada Aa kalau mau menjawab surat sa

Menghadapi Orang Tua Kejawen

Jumat, 15 September 2006Menghadapi Orang Tua Kejawen Assalamu'alaikum wr wb,Ada dua masalah yang ingin saya utarakan kepada Aa Gym. Orangtua saya Muslim, mereka melakukan ibadah harian seperti shalat fardhu, kadang shalat sunnah, menjalankan puasa dan berzakat. Tapi mereka belum bisa meninggalkan kegiatan kejawen, seperti menggelar sesajen dsb. Saya sedih melihat kondisi orangtua saya ini. Saya ingin mengubah ajaran kejawen mereka, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Sepertinya sulit memberi masukan kepada orangtua, orang yang jelas-jelas lebih tahu asam garam kehidupan, apalagi kalau ajaran mereka sudah terjadi turun-temurun dari kekek-nenek dulu. Bagaimana mengubah kegiatan kejawen orangtua saya tanpa membuat mereka tersinggung? Kedua, saya mempunyai teman yang suka bermuka dua, kalau di depan saya ia bersikap manis, tapi di belakang ia suka menjelek-jelekkan saya. Bagaimana menyikapi teman yang seperti ini Aa? Saya akan berterima kasih sekali kepada Aa kalau mau menjawab surat sa

Tuhan Dalam Pandangan Orang Jawa

Tuhan Dalam Pandangan Orang Jawa [Ditinjau dari Hinduism dan Kejawen] Posted on August 16, 2007  Tuhan adalah “Sangkan Paraning Dumadi”. Ia adalah sang Sangkan sekaligus sang Paran, karena itu juga disebut Sang Hyang Sangkan Paran. Ia hanya satu, tanpa kembaran, dalam bahasa Jawa dikatakan Pangeran iku mung sajuga, tan kinembari . Orang Jawa biasa menyebut “Pangeran” artinya raja, sama dengan pengertian “Ida Ratu” di Bali. Masyarakat tradisional sering mengartikan “Pangeran” dengan “kirata basa”. Katanya pangeran berasal dari kata “pangengeran”, yang artinya “tempat bernaung atau berlindung”, yang di Bali disebut “sweca”. Sedang wujudNYA tak tergambarkan, karena pikiran tak mampu mencapaiNYA dan kata kata tak dapat menerangkanNYA. Didefinisikan pun tidak mungkin, sebab kata-kata hanyalah produk pikiran hingga tak dapat digunakan untuk menggambarkan kebenaranNYA. Karena itu orang Jawa menyebutnya “tan kena kinaya ngapa” ( tak dapat disepertikan). Artinya sama dengan sebutan “Acintya” da

Tuhan Dalam Pandangan Orang Jawa

Tuhan Dalam Pandangan Orang Jawa [Ditinjau dari Hinduism dan Kejawen] Posted on August 16, 2007 Filed Under 9uBr4K5 si Pelajar Abadi , Pancasila , Renungan , Umum , Tulisan , Artikel ;; Tuhan adalah “Sangkan Paraning Dumadi”. IA adalah sang Sangkan sekaligus sang Paran, karena itu juga disebut Sang Hyang Sangkan Paran. Ia hanya satu, tanpa kembaran, dalam bahasa Jawa dikatakan Pangeran iku mung sajuga, tan kinembari . Orang Jawa biasa menyebut “Pangeran” artinya raja, sama dengan pengertian “Ida Ratu” di Bali. Masyarakat tradisional sering mengartikan “Pangeran” dengan “kirata basa”. Katanya pangeran berasal dari kata “pangengeran”, yang artinya “tempat bernaung atau berlindung”, yang di Bali disebut “sweca”. Sedang wujudNYA tak tergambarkan, karena pikiran tak mampu mencapaiNYA dan kata kata tak dapat menerangkanNYA. Didefinisikan pun tidak mungkin, sebab kata-kata hanyalah produk pikiran hingga tak dapat digunakan untuk menggambarkan kebenaranNYA. Karena itu orang Jawa menyebutnya “t

KEJAWEN MENEROPONG MUSIBAH

Sebelum menyinggung soal tersebut, ada baiknya mengingat kembali pokok-pokok Kejawen meskipun sepintas dan hanya sebagian kecil saja. A.Manusia dekat dengan alam murni menyerap inti hukum/hukum alam. " Sudah sejak dulu kala , tanah Jawa hijo royo-royo, subur kang tinandur, gemahripah loh jinawi , tata tentrem kerta raharja" Demikian selalu yang diucapkan Ki Dalang pewayangan. Kehidupan manusia zaman PURBA itu tidak ngoyo (sibuk),waktu banyak terluang, melahirkan budayanya berkarakteristik: Sabar, damai, saling menghargai kebebasan masing-masing – toleran, tepo seliro(tenggang rasa), mawas diri. > B.Manusia percaya isi alam ada Penciptanya. Khayalan dalam waktu santainya menimbulkan pertanyaan: " kalau aku membuat alat-alat, lalu bertindak mencari bahan-bahan untuk hidup, siapa orangnya yang membuat isi alam semuanya itu". Kesimpulan sederhananya: " Tentu , pasti, ada orang seperti saya ini yang mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa.Sayang dia t

KEJAWEN MENEROPONG MUSIBAH

Sebelum menyinggung soal tersebut, ada baiknya mengingat kembali pokok-pokok Kejawen meskipun sepintas dan hanya sebagian kecil saja. A.Manusia dekat dengan alam murni menyerap inti hukum/hukum alam. " Sudah sejak dulu kala , tanah Jawa hijo royo-royo, subur kang tinandur, gemahripah loh jinawi , tata tentrem kerta raharja" Demikian selalu yang diucapkan Ki Dalang pewayangan. Kehidupan manusia zaman PURBA itu tidak ngoyo (sibuk),waktu banyak terluang, melahirkan budayanya berkarakteristik: Sabar, damai, saling menghargai kebebasan masing-masing – toleran, tepo seliro(tenggang rasa), mawas diri. > B.Manusia percaya isi alam ada Penciptanya. Khayalan dalam waktu santainya menimbulkan pertanyaan: " kalau aku membuat alat-alat, lalu bertindak mencari bahan-bahan untuk hidup, siapa orangnya yang membuat isi alam semuanya itu". Kesimpulan sederhananya: " Tentu , pasti, ada orang seperti saya ini yang mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa.Sayang

Bencana Alam dalam Tatanan Filsafat Kejawen

Bencana Alam dalam Tatanan Filsafat Kejawen Radio Nederland Wereldomroep 14-09-2007 Dengarkan wawancara dengan pakar kejawen Gempa, tsunami dan berbagai bencana alam lain secara beruntun melanda Indonesia. Bagaimana mengartikannya? Filsafat Jawa kejawen memberi sudut pandang lain dari gejala alam ini, bukan saja dari segi rasional namun juga secara spiritual. Radio Nederland Wereldomroep menjumpai dua pakar kejawen Dr. Budya Pradipta serta Dr. Singgih Wibisono. Tidak meluhurkan ajaran ketuhananGempa adalah dampak pergeseran lempengan bumi, demikian pakar kejawen Budya Pradipta menjelaskan. Manusia yang sering berbuat tidak baik itu buminya kurang kuat. Lalu bagaimana dengan posisi pemerintah dan pemimpin nasional di tengah terjadinya pelbagai gempa dan berbagai bencana alam di Nusantara?Pakar kejawen Singgih Wibisono: Tugas seorang pemimpin adalah mengurangi kesengsaraan rakyatnya. Dalam kaitan ini presiden SBY tidak menanggung masalah ini sendiri. Ia juga didukung oleh kekuatan-kekua

Bencana Alam dalam Tatanan Filsafat Kejawen

Bencana Alam dalam Tatanan Filsafat Kejawen Radio Nederland Wereldomroep 14-09-2007 Dengarkan wawancara dengan pakar kejawen Gempa, tsunami dan berbagai bencana alam lain secara beruntun melanda Indonesia. Bagaimana mengartikannya? Filsafat Jawa kejawen memberi sudut pandang lain dari gejala alam ini, bukan saja dari segi rasional namun juga secara spiritual. Radio Nederland Wereldomroep menjumpai dua pakar kejawen Dr. Budya Pradipta serta Dr. Singgih Wibisono. Tidak meluhurkan ajaran ketuhananGempa adalah dampak pergeseran lempengan bumi, demikian pakar kejawen Budya Pradipta menjelaskan. Manusia yang sering berbuat tidak baik itu buminya kurang kuat. Lalu bagaimana dengan posisi pemerintah dan pemimpin nasional di tengah terjadinya pelbagai gempa dan berbagai bencana alam di Nusantara?Pakar kejawen Singgih Wibisono: Tugas seorang pemimpin adalah mengurangi kesengsaraan rakyatnya. Dalam kaitan ini presiden SBY tidak menanggung masalah ini sendiri. Ia juga didukung oleh kekuatan-kekua

Hakekat dari Manunggaling Kawulo Gusti

Hakekat dari Manunggaling Kawulo Gusti Manunggaling Kawulo Gusti adalah meniadakan sosok manusia itu menjadikan sebuah kehampaan diri yang tampak hanyalah Allah Swt semata. Jika kita lihat dari segi penciptaan, manusia tercipta atas rahmat Allah Swt, tumbuh atas rahmat Allah Swt, dapat berbicara atas kehendak Allah, dapat melihat atas kehendak Allah Swt, mendengar atas kehendak Allah Swt, hidup dan bernafas atas kehandak Allah Swt, dan manusia tak memiliki satu apapun di dunia ini melainkan Allah Yang Maha Memiliki, manusia tak memiliki hak apapun, maka dari itu hidup manusia ini juga bukan milik dirinya, bagaimana manusia dapat menyebut bahwa dirinya itu ada dan mempunyai hak? Bagaimana manusia itu dapat menyebut bahwa manusia dapat menghidupi dirinya sendiri? Allahlah satu-satunya yang berkuasa dan berhak menyebut bahwa Allah Swt benar-benar ada. Manusia adalah se-onggok daging yang lemah, lumpuh, tak berdaya dan mati. Allah Swt telah menghidupkannya, Allah Swt telah meminjamkan Ruh-

Tradisi Makna Kesatuan Perbedaan Komunitas Kejawen Menoreh

Jalan menanjak menuju Gunung Suroloyo, pada Kamis (14/9) sore, terasa jauh. Gunung itu adalah salah satu puncak bukit yang ada di deretan perbukitan Menoreh, di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Jalan cadas dan terjal harus dilalui oleh tubuh yang berbalut kain jarik. Tangan menggenggam secawan penuh lembaran kelopak bunga, yang di sela-selanya disematkan sebatang dupa. Hidup sebagai petani di lereng Bukit Menoreh telah membiasakan para pengikut keyakinan Kejawen Urip Sejati, di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar perbukitan Menoreh, melalui terjalnya jalan setapak di bukit itu. Rapal puja-puji bagi Sang Hyang Widhi menyertai prosesi menuju Gunung Suroloyo. Prosesi puja-puji yang diselenggarakan sebagai kegiatan ritual rutin mereka setiap bulan itu diawali oleh barisan gadis pembawa cawan-cawan berisi lembaran bunga dan diikuti oleh sejumlah orang yang membawa hasil bumi dalam suatu bentuk persembahan. Di Tuk Onggosoro, salah satu m

Tradisi Makna Kesatuan Perbedaan Komunitas Kejawen Menoreh

Tradisi Makna Kesatuan Perbedaan Komunitas Kejawen Menoreh Jalan menanjak menuju Gunung Suroloyo, pada Kamis (14/9) sore, terasa jauh. Gunung itu adalah salah satu puncak bukit yang ada di deretan perbukitan Menoreh, di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Jalan cadas dan terjal harus dilalui oleh tubuh yang berbalut kain jarik. Tangan menggenggam secawan penuh lembaran kelopak bunga, yang di sela-selanya disematkan sebatang dupa. Hidup sebagai petani di lereng Bukit Menoreh telah membiasakan para pengikut keyakinan Kejawen Urip Sejati, di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar perbukitan Menoreh, melalui terjalnya jalan setapak di bukit itu. Rapal puja-puji bagi Sang Hyang Widhi menyertai prosesi menuju Gunung Suroloyo. Prosesi puja-puji yang diselenggarakan sebagai kegiatan ritual rutin mereka setiap bulan itu diawali oleh barisan gadis pembawa cawan-cawan berisi lembaran bunga dan diikuti oleh sejumlah orang yang membawa hasil bumi dal

Mengenal Asmak Malaikat

Petikan Sekilas Sunan Muria secara umum sebenarnya bukan seorang yang Islam 100 % tetapi mengambil esensi ajaran dasar kehidupan, hidup dan mati,setelah mati dalam suatu tatanan Jawa yang sudah memiliki tradisi yang luhur dan diambil begitu saja ajaran-ajaran luhur itu untuk menyebarkan Islam.Sebenarnya umat Hindu kalau sekarang mungkin akan marah namun umat Hindu itu tidak menyukai pertikaian , pertengkaran namun dengan hati cepet gumun (gampang gumunan marang ilmu kang anyar) sebenarnya ilmu Kejawen yang dimiliki orang jawa lebih luhur dan baik untuk mengembalikan jati diri orang jawa. Asmak Malaikat adalah sebuah ajaran spiritual jawa yang inti ajarannya adalah memohon kepada Tuhan agar kita diberi pertolongan melalui perantara malaikat-Nya. Asmak Malaikat yang berasal dari Sunan Muria ini bukanlah ajaran agama tertentu, melainkan sebuah tradisi yang mengajarkan suatu teknik olah batin dan usaha spiritual yang diyakini bisa menjadi jalan meraih tujuan tertentu. Apabila dibenarkan m

Kumpulan Dasar Kejawen

Mengenai alih bahasa, silahkan Bang Damme yang menjelaskan Dasar: 1. Sabar 2. Eling 3. Narimo 4. Sepi Ing Pamrih 5. Rame Ing Gawe Dasar iku mau majarmo dadi "SENSER" kang kanggo kode tumrap aliran pecinta alam dan binatang berbisa terutama ular. Tujuan:Arso gesang ayem tentrem kalis ing rubedo, ing alam bebrayan sarta ngudi biso sampurna ing titiwanci tinimbalan Gusti Kang Maha Agung sarta pinaringan kanikmatan ing alam kelanggengan. Kanthi tansah: Mesu budi ing ati manembang ing Gusti tresna asing mring sesami. Pantangan. 1. Ora kena sikara marang ulo 2. Ora keno mateni ulo 3. Ora kena dhahar iwak ulo 4. Ing dina tingalane dhewe ora kena kanggo kegiatan apa wae wiwit jam 12.00 tumeko jan 12.00 dina tingalane. 5. Ing dina tingalane dhewe oran kena dolanan ulo 6. Ira kena natoni atine liyan. Kewajiban: 1. Welas asih mring sesami. 2. Dhemen tetulung marang sapa wai kanthi dhasar sepi ing pamrih. Kompas/Pasaran 1. Wage = Lor 2. Legi = Wetan 3. Pahing = Kidul 4. Pon = Kulon 5. Kl

Kumpulan Dasar Kejawen

Ilmu Kejawen - 21st January 2008 Mengenai alih bahasa, silahkan Bang Damme yang menjelaskan Dasar: 1. Sabar 2. Eling 3. Narimo 4. Sepi Ing Pamrih 5. Rame Ing Gawe Dasar iku mau majarmo dadi "SENSER" kang kanggo kode tumrap aliran pecinta alam dan binatang berbisa terutama ular. Tujuan:Arso gesang ayem tentrem kalis ing rubedo, ing alam bebrayan sarta ngudi biso sampurna ing titiwanci tinimbalan Gusti Kang Maha Agung sarta pinaringan kanikmatan ing alam kelanggengan. Kanthi tansah: Mesu budi ing ati manembang ing Gusti tresna asing mring sesami. Pantangan. 1. Ora kena sikara marang ulo 2. Ora keno mateni ulo 3. Ora kena dhahar iwak ulo 4. Ing dina tingalane dhewe ora kena kanggo kegiatan apa wae wiwit jam 12.00 tumeko jan 12.00 dina tingalane. 5. Ing dina tingalane dhewe oran kena dolanan ulo 6. Ira kena natoni atine liyan. Kewajiban/amalan: 1. Welas asih mring sesami. 2. Dhemen tetulung marang sapa wai kanthi dhasar sepi ing pamrih. Kompas/Pasaran 1. Wage = Lor 2. Legi = Weta

Aliran kejawen ( Semar )

Posted By Alfonsus on July 27, 2000 at 02:15:23: In Reply to: aliran kejawen ( Semar ) posted byRiki on July 25, 2000 at 03:41:19: : saya ada pertanyaan nih, bagaimana sih tentang aliran kejawen ajaran untuk mengikuti Semar, tokoh wayang .menurut Katolik apakah itu sesat? Setahu saya, adalah sesat jika seorang yang beriman Kristen terlibat dalam aliran kejawen begini. Setiap orang yang mengimani Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya sudah selayaknya terikat pada Yesus, dan mengikuti Yesus saja.Jadi jika Kristus harus menjadi segalanya dan diatas segalanya. Jangan sampai digantikan oleh Semar.Umumnya penganut aliran macam kejawen ini dimasukkan dalam golongan Penganut kepercayaan kepada Tuhan YME. Selayaknya kita menghormati keyakinan mereka, karena merekapun dalam perjalanan mencari kebenaran. : ada seorang pria di Weleri, jateng yg menjadi medium Semar dan setelah dirinya dimasuki roh Semar dia bisa ditanyai tentang berbagai hal: tentang penyakit, kesusahan,dsb .memang bukan untu