Skip to main content

Rahasia Keris Berdiri



Ketik "Keris Berdiri" pada google search, klik images, enter.... maka akan tampil sederetan keris berdiri dengan berbagai macam pose, layaknya seorang peragawan/peragawati tampil di depan kamera, dan ketika ada klik salah satunya maka akan banyak informasi yang anda dapatkan tentang apa, dimana, siapa, bagaimana bahkan mungkin harga, mahar dan lain sebagainya.

Cerita tentang akal-akalan membuat keris berdiri dengan memberikan tiga kawat baja diunjung keris, maupun di ganggang/pegangan memyerupai kaki meja pernah saya dengar, sehingga ketika saya tanyakan tentang ada nggak keris berdiri dan mendapatkan jawaban "ada, yang kasar Rp. 500.000, dan yang halus Rp. 700.000", yang saya pikirkan adalah keris baru yang memang direkayasa untuk itu..... tidak sempat melihat keris dimaksud, hanya sekedar tanya.... tetapi kalau melihat karakter teman saya yang satu ini kalau saya bilang iya, tentu akan dicarikan :)

Beberapa waktu kemudian seorang teman bercerita kalau pada prinsipnya setiap keris dapat di buat berdiri (didekne). Saya kira pernyataan ini terlalu di dramatisisir, karena tidak setiap keris bisa di berdirikan atau dibuat berdiri, karena pada kenyataanya memang demikian.

Tulisan dibawah ini semoga dapat menjawab penasaran pembaca tentang keris berdiri.

Pada prisipnya keris berdiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok :
Keris Melati Sinebar tangguh Majapahit
  1. Keris itu memang bisa berdiri, dimedan apapun dan tidak ada pengaruh orang yang mendirikan, bisa berdiri siapapun yang membuatnya berdiri dan bahkan ada keanehan lain ;
  2. Tergantung siapa yang membuatnya berdiri, dan bisa berdiri di medan apapun, biasanya kalau orang yang mendirikan kita pengaruhi (konsentrasinya) keris akan roboh;
  3. Keris berdiri karena keseimbangan, bisa dibuat berdiri oleh siapapun asal hati-hati mendirikannya dan medannya harus kasar
Untuk yang pertama dan yang kedua, tidak akan saya bahas disini karena saya bukan ahlinya :)


Untuk keris berdiri karena keseimbangan, dapat anda coba pada keris-keris sepuh, yang pernah saya coba keris tangguh Mataram, Majapahit, Tuban dan tangguh Kediri. Ini benar benar keseimbangan dan dapat dilakukan oleh siapapun, terbukti ketika saya dolan ke rumah teman yang menunjukkan keris gonjo wilut dandang lak yang jadi koleksinya, saya taruh di plester rumahnya yang saya lihat agak kasar dan saya tempelkan warangkanya, keris pun berdiri. Sambil terheran-heran teman memandang keris, sambil sekali sekali melirik saya (pikirnya punya kemampuan khusus kali :) ).

"Bukan, ini bukan mistis, tapi semata mata karena keseimbangan",  saya coba menjelaskan, begitulah keris sepuh detail design nya  dibuat sedemikian rupa, sehingga ujungnya ditaruh dilantai dan hanya menempel pada warangka yang tingginya hanya 2 cm mampu untuk berdiri. Meskipun tidak semua keris sepuh bisa berdiri juga.

Keris Jalak Ruwuh Tangguh Majapahit
Setelah tahu hal tersebut, teman tadi beberapa hari kemudian menunjukkan beberapa foto keris orang tuanya di buat berdiri.... hanya dengan melihat, bisa melakukan. Bukan sulap bukan sihir :)

Untuk itu saya tampilkan  3 (tiga) gambar, gambar pertama dapat berdiri karena diatas meja yang ada taplaknya dan yang kedua dan ketiga diatas lantai keramik, tapi coba perhatikan dengan seksama keris berdiri bukan diatas keramik, tapi tepat di sambungan keramik :)
Bagaimana dengan keris berdiri diatas kaca, lain kali semoga dapat memberikan "trik" nya, masih belajar dulu :)

Bagaimana dengan keris baru, keris kamardikan dan keris-keris hasil rehapan atau keris semi daur ulang?
Saya kira pada prinsipnya sama, jika detail design keris seimbang tentu bisa berdiri, pembicaraan ini diluar keris yang pertama dan kedua.
http://indokeris.blogspot.co.id/2013/01/rahasia-keris-berdiri.html

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Wirid Wirayat Jati Ronggowarsito

Banyak orang yang tidak tahu apa sih ilmu sejati itu? Banyak para salik yang mencari suluk untuk mendapatkan ilmu sejati yakni ilmu kasampurnan (kesempurnaan) hidup. Tidak ada salahnya jika kita belajar ilmu kasampurnaan hidup itu dari Raden Ngabehi Ronggowarsito dari Serat Wirid Wirayat Jati yang ditulisnya. Bagaimana ilmu kasampurnan itu? Anênggih punika pituduh ingkang sanyata, anggêlarakên dunung lan pangkating kawruh kasampurnan, winiwih saking pamêjangipun para wicaksana ing Nungsa Jawi, karsa ambuka pitêdah kasajatining kawruh kasampurnan, tutuladhan saking Kitab Tasawuf, panggêlaring wêjangan wau thukul saking kawêningan raosing panggalih, inggih cipta sasmitaning Pangeran, rinilan ambuka wêdharing pangandikaning Pangeran dhatêng Nabi. Musa, Kalamolah, ingkang suraosipun makatên: Ing sabênêr-bênêre manungsa iku kanyatahaning Pangeran, lan Pangeran iku mung sawiji. (Inilah sebuah petunjuk benar yang menjelaskan ilmu sirr kesempurnaan hidup, yang berakar dari

PRIMBON JAWA LENGKAP

Sistim Penanggalan Jawa Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut : 1. Pancawara – Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : 1. Kliwon/ Kasih 2. Legi / Manis 3. Pahing / Jenar 4. Pon / Palguna 5. Wage / Kresna/ Langking 2. Sadwara – Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian 1. Tungle / Daun 2. Aryang / Manusia 3. Wurukung/ Hewan 4. Paningron / Mina/Ikan 5. Uwas / Peksi/Burung 6. Mawulu / Taru/Benih. 3. Saptawara – Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : 1. Minggu / Radite 2. Senen / Soma 3. Selasa / Anggara 4. Rebo / Budha 5. Kemis / Respati 6. Jemuwah / Sukra 7. Setu / Tumpak/Sa

Agama asli jawa Indonesia

HONG WILAHENG NGIGENO MESTUTI, LUPUTO SARIK LAWAN SANDI, LUPUTO DENDANING TAWANG TOWANG, DJAGAD DEWO BATORO HJANG DJAGAD PRAMUDITO BUWONO LANGGENG AGOMO BUDDODJAWI-WISNU hing TANAH DJOWO ( INDONESIA ) ---oooOooo--- Lambang Cokro Umbul - Umbul Klaras            Wiwitipun ngadeg Agami Buddodjawi-Wisnu wonten ing Suroboyo, nudju dinten Tumpak cemengan (Saptu Wage), tanggal kaping 11 Palguno 1856. (Djumadilawal) utawi tanggal 25 November 1925 mongso kanem, windu sengsoro, Tinengeran condro sangkolo. Ojaging Pandowo Angesti Buddo 1856. Utawi tahun Ismoyo 8756.            Tujuan Agami Buddodjawi-Wisnu anenangi soho angemuti dumateng Agami soho Kabudayan kita ing Indonesia ingkang asli soho murni, kados dene wontenipun negari Modjopait sapanginggil sederengipun wonten Agami penjajahan. Agami Buddodjawi-wisnu puniko mengku punjering Kabudayan Nasional ingkang asli soho murni ing Indonesia. Dene Punjering Kabudayan wau ingkan ngawontenaken adat t