Skip to main content

Posts

Sambutan Presidium MLKI

Rahayu, Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia [MLKI] lahir karena tuntutan sejarah. Sebagai wadah tunggal organisasi-organisasi Kepercayaan di Indonesia, MLKI mengemban amanat besar. Secara internal, MLKI harus mampu  melakukan penguatan dan pengembangan organisasi-organisasi Penghayat Kepercayaan. Juga penguatan terhadap warga Penghayat Kepercayaan yang tersebar di seluruh Nusantara. Secara eksternal, MLKI juga dituntut mampu menyosialisasi keberadaan Penghayat Kepercayaan, termasuk menghapus stigma dan pelbagai lebel negatif yang selama ini ditempelkan pada warga Penghayat Kepercayaan. MLKI juga harus menjadi garda depan perjuangan menghapuskan diskriminasi yang sampai hari ini masih menjerat kehidupan sebagian besar warga Penghayat Kepercayaan di seluruh Nusantara.   Organisasi-organisasi Penghayat Kepercayaan adalah pewaris sah kebudayaan dan nilai-nilai adiluhung di bumi Nusantara. Tidak berlebiha

Menegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan

Menegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan Indonesia (MLKI) menegaskan komitmennya dalam mendorong penguatan kapasitas perempuan Penghayat. Hal ini diwujudkan dalam Deklarasi Organisasi Perempuan Penghayat. Deklarasi tersebut pertama kali diwujudkan di Jawa Timur. MLKI Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Hak Asasi Manusia dan Islam (PusdikHAMI) IAIN Tulungagung menyelenggarakan perhelatan tersebut. Deklarasi dikemas dalam kegiatan Seminar Nasional bertajuk “Eksistensi dan Kontribusi Perempuan Penghayat terhadap Kebangsaan dan Kebhinnekaan”. Seminar dan Deklarasi tersebut dihelat pada Minggu, 19 April 2015, di Aula Gedung Rektorat IAIN Tulungagung. Ini merupakan momen bersejarah. Pertama, deklarasi Organisasi Perempuan Penghayat adalah yang pertama dalam sejarah Penghayat di Indonesia. Kedua, untuk pertama kalinya kegiatan Penghayat bertempat di kampus IAIN sebagai representasi lembag

MAJELIS LUHUR PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA

MAJELIS LUHUR PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA TUJUAN 1. Membina kerjasama antar anggotanya agar mampu menjalin komunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat di luar organisasi-organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Melestarikan nilai-nilai luhur spiritual bangsa. 3. Ikut serta membentuk dan membangun karakter manusia Indonesia seutuhnya di bidang mental-spiritual yang berjiwa Pancasila. PROFIL Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atau disingkat MLKI, merupakan wadah tunggal nasional organisasi-organisasi Kepercayaan di Indonesia. Sejarah berdirinya MLKI tidak lepas dari kebutuhan adanya wadah nasional yang bisa menampung perjuangan organisasi-organisasi Kepercayaan.  | Read More SESANTI Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia mempunyai Sesanti penga

CANDI RAJAGWESI

PROVINSI  JAWA BARAT Kabupaten Ciamis PROLOG       Penelitian situs Rajegwesi dilaksanakan dalam bentuk survei dan ekskavasi. Survei dilakukan di sekitar lokasi candi Rajegwesi dengan tujuan untuk menentukan lokasi yang mengandung data baik arkeologis maupun non arkeologis yang berpotensi bagi pengembangan penelitian lebih lanjut. Selain itu juga dilakukan observasi terhadap data/benda arkeologis yang berhubungan atau diduga berhubungan dengan candi Rajegwesi. Objek yang dimaksud yaitu frgamen yoni yang ditemukan penduduk dan prasasti dari Cisaga yang sekarang disimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga”.      Dalam kegiatan survei dilakukan pengamatan dan pendeskripsian langsung terhadap objek arkeologis yang ada. Selain itu juga dilakukan pencarian penjelasan mengenai lokasi penemuan dan proses penemuannya. Untuk melengkapi data dilakukan wawancara dengan masyarakat setempat yang mengetahui latar belakang daerah tersebut. Wawancara ini dimaksudkan u

SEJARAH KAWITANE WONG JAWA LAN WONG KANUNG

Dening Mbah Guru Kawetokake dening Dewan Pengandhar Sabda Badra Santi ing Padhepokan Argasoka —————————————————————————— Sagunging kahormatan Nuwun Purwaka Buku sejarah punika nyatheti wiwit ing taun Masehi 1931, saking kepek cathetan tuwin pangandikanipun Eyang Buyut canggah guru desa, tuwin Eyang Pandhita Kanung ing Pareden Kendheng Ngargapura, Pomahan, Sukalila lan Prawata. Piweling tuwin pamantos-wantosipun para swargi Eyang Panembahan Kanung punika: “Nggeeerr anak putuku.. Tak weling poma-poma aja nganti dilirwakake!!! Sejarahe canggah wareng leluhur Kanung iki aja nganti keprungu lan diweruhi dening wong sabrang ngatas angin Maghribi. Yen nganti keprojol, awake dhewe mesthi bakal cilaka lan bilahi; klakon dibuwang neng Sawahlunta. Emrehe disirik wong Mutihan wong Kutha.. Mbesok yen wong Kebo Bule wis mulih ning kandhange, crita sejarahe leluhur Kanung iki bakal dilari digoleki dening priyagung Jawa kang mamestri  ngleluri kabudayan Jawa. Lhah ing kono anak putuku tedh