Sejak dibentuk, Majelis Luhur
Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa Indonesia [MLKI] terus
melakukan perluasan dan penguatan kapasitas organisasi. Pada 4 September
2015, MLKI Nasional secara resmi membentuk dan mendeklarasikan
berdirinya MLKI Mapporudo, Mamasa, Sulawesi Barat. Deklarasi berlangsung
di Kantor Bupati Mamasa.
Deklarasi ini menjadi salah satu agenda yang tidak akan terlupakan. Tim MLKI Pusat yang hadir dalam acara deklarasi tersebut, harus menempuh 12 jam perjalanan dari Bandara Sultan Hasanudin Makasar menuju Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat. Mamasa merupakan wilayah yang masih kental dengan kehidupan adat. Wilayah ini begitu indah, bukan hanya deratan pengunungan yang mengelilingi Mamasa, tetapi juga struktur kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan adat istiadat. Rumah-rumah adat yang masih bertahan, dan sikap ramah masyarakatnya yang begitu hangat, langsung menyapa kehadiran rombongan Tim MLKI pusat. Inilah sesungguhnya potret Indonesia. Di sinilah Penghayat Mapporudo mendiami 12 Kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di wilayah Mamasa.
Deklarasi dihadiri secara langsung oleh Naen Soeryono, SH, MH, Presidium MLKI Pusat, bersama dengan Ketua Departemen Peranan Wanita MLKI Pusat, Dian Jennie Cahyawati, dan Presidium MLKI Jawa Timur, DR Oto Bambang Wahyudi. Deklarasi juga dihadiri secara langsung oleh wakil Bupati Mamasa Victor Paotonan. Tidak ketinggalan Direktur Direktorat Penghayat Kepercayaan, Dra Sri Suhartini Msi, bersama dengan Kasubdit Di Penghayat Dra Wigati, juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Presidium MLKI Pusat Naen Soeryono, SH, MH, Bid Pemberdayaan Perempuan MLKI Pusat Dian Jennie Cahyawati, Presidium MLKI Jatim DR Oto Bambang Wahyudi, memberikan pembekalan dan pemantapan untuk penguatan komunitas MLKI di Mamasa, Sulbar serta sekaligus melaksanakan prosesi pelantikan MLKI Sulawesi Barat.
Pada kesemptan itu, Naen Soeryono juga langsung melantik Kepengurusan MLKI Sulawesi Barat. Tim MLKI Pusat ini juga memberikan pembekalan dan pemantapan untuk penguatan komunitas MLKI di Mamasa, Sulawesi Barat.
Hal yang sangat membanggakan, Kepengurusan MLKI Sulawesi Barat didominasi 75 persen angkatan pemuda yang penuh semangat untuk membangkitkan kembali eksistensi Penghayat di wilayah tersebut. Semoga semangat ini terus berkobar dan terwujud dalam kerja nyata. ©
Deklarasi ini menjadi salah satu agenda yang tidak akan terlupakan. Tim MLKI Pusat yang hadir dalam acara deklarasi tersebut, harus menempuh 12 jam perjalanan dari Bandara Sultan Hasanudin Makasar menuju Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat. Mamasa merupakan wilayah yang masih kental dengan kehidupan adat. Wilayah ini begitu indah, bukan hanya deratan pengunungan yang mengelilingi Mamasa, tetapi juga struktur kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan adat istiadat. Rumah-rumah adat yang masih bertahan, dan sikap ramah masyarakatnya yang begitu hangat, langsung menyapa kehadiran rombongan Tim MLKI pusat. Inilah sesungguhnya potret Indonesia. Di sinilah Penghayat Mapporudo mendiami 12 Kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di wilayah Mamasa.
Deklarasi dihadiri secara langsung oleh Naen Soeryono, SH, MH, Presidium MLKI Pusat, bersama dengan Ketua Departemen Peranan Wanita MLKI Pusat, Dian Jennie Cahyawati, dan Presidium MLKI Jawa Timur, DR Oto Bambang Wahyudi. Deklarasi juga dihadiri secara langsung oleh wakil Bupati Mamasa Victor Paotonan. Tidak ketinggalan Direktur Direktorat Penghayat Kepercayaan, Dra Sri Suhartini Msi, bersama dengan Kasubdit Di Penghayat Dra Wigati, juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Presidium MLKI Pusat Naen Soeryono, SH, MH, Bid Pemberdayaan Perempuan MLKI Pusat Dian Jennie Cahyawati, Presidium MLKI Jatim DR Oto Bambang Wahyudi, memberikan pembekalan dan pemantapan untuk penguatan komunitas MLKI di Mamasa, Sulbar serta sekaligus melaksanakan prosesi pelantikan MLKI Sulawesi Barat.
Pada kesemptan itu, Naen Soeryono juga langsung melantik Kepengurusan MLKI Sulawesi Barat. Tim MLKI Pusat ini juga memberikan pembekalan dan pemantapan untuk penguatan komunitas MLKI di Mamasa, Sulawesi Barat.
Hal yang sangat membanggakan, Kepengurusan MLKI Sulawesi Barat didominasi 75 persen angkatan pemuda yang penuh semangat untuk membangkitkan kembali eksistensi Penghayat di wilayah tersebut. Semoga semangat ini terus berkobar dan terwujud dalam kerja nyata. ©
Comments