Skip to main content

Film Karatagan Ciremai

Screening film "Karatagan Ciremai" yang digelar di salah satu warung kopi di Cirebon mendapat respon positif dari audiens yang hadir dalam acara tersebut. Pasalnya, Tidak hanya di hadiri oleh film maker Cirebon saja, film maker luar Cirebon juga turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya Kuningan dan Indramayu.
Kunjungi:
CIREBONTRUST
https://www.cirebontrust.com
INDRAMAYUTRUST
https://.indramayutrust.com
MAJALENGKATRUST
https://www.majalengkatrust.com
KUNINGAN
https://www.kuningantrust.com
Follow Sosial Media Cirebon Trust:
INSTAGRAM
https://www.instagram.com/cirebontrus...
FACEBOOK
CIREBON
https://www.facebook.com/cirebontrustcom
INDRAMAYU
https://www.facebook.com/indramayutru...
MAJALENGKA
http://www.facebook.com/majalengkatru...
KUNINGAN
http://www.facebook.com/kuningantrustcom
TWITTER
CIREBON
https://twitter.com/cirebontrustcom
INDRAMAYU
https://twitter.com/indramayutrustcom
MAJALENGKA
http://twitter.com/majalengkatrust
KUNINGAN
http://twitter.com/kuningantrust
BBM CHANNEL
https://www.cirebontrust.com | C002ADAA4


KH-Karatagan Ciremai-Poster

KARATAGAN CIREMAI

time    17min 15sec  |  Year : 2015
director  Ady Mulyana    |     place  Indonesia
Language: Bahasa Indonesia
Subtitles: English

Synopsis:
Anih Kurniasih (15 years old) who lives in the village of Cigugur, Kuningan, West Java Indonesia adheres to the ancestral belief ‘Sunda Wiwitan’. Since the Indonesian government recognizes only 6 official religions excluding animistic or ancestral beliefs, Anih and her family constantly face religious and structuralized discrimination. She is considered an adopted child in her birth certificate just because her parent’s marriage was never legally recognized by the state. Anih and her sister have been struggling hard to obtain the correct birth certificates and other official administrative documents. She is uncertainty if she can pursue higher education due to her predicament?

Anih Kurniasih (15 tahun) yang tinggal di Kampung Cigugur, Kuningan, di Java Barat Indonesia merupakan seorang penganut kepercayaan turun temurun ‘Sunda Wiwitan’. Namun, kerajaan Indonesia hanya mengiktirafkan 6 agama rasmi yang tidak merangkumi kepercayaan animisme atau turun temurun. Oleh sebab itu, secara rasminya, Anih dikategorikan sebagai anak angkat pada sijil lahirnya kerana perkahwinan ibu bapanya tidak diikitiraf kerajaan. Anih, bersama adik perempuannya berusaha untuk mendapatkan sijil kelahiran serta dokumen rasmi lain yang betul. Persoalannya adalah- situasi ini akan manghalang Anih daripada melanjutkan pelajarannya?

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Wirid Wirayat Jati Ronggowarsito

Banyak orang yang tidak tahu apa sih ilmu sejati itu? Banyak para salik yang mencari suluk untuk mendapatkan ilmu sejati yakni ilmu kasampurnan (kesempurnaan) hidup. Tidak ada salahnya jika kita belajar ilmu kasampurnaan hidup itu dari Raden Ngabehi Ronggowarsito dari Serat Wirid Wirayat Jati yang ditulisnya. Bagaimana ilmu kasampurnan itu? Anênggih punika pituduh ingkang sanyata, anggêlarakên dunung lan pangkating kawruh kasampurnan, winiwih saking pamêjangipun para wicaksana ing Nungsa Jawi, karsa ambuka pitêdah kasajatining kawruh kasampurnan, tutuladhan saking Kitab Tasawuf, panggêlaring wêjangan wau thukul saking kawêningan raosing panggalih, inggih cipta sasmitaning Pangeran, rinilan ambuka wêdharing pangandikaning Pangeran dhatêng Nabi. Musa, Kalamolah, ingkang suraosipun makatên: Ing sabênêr-bênêre manungsa iku kanyatahaning Pangeran, lan Pangeran iku mung sawiji. (Inilah sebuah petunjuk benar yang menjelaskan ilmu sirr kesempurnaan hidup, yang berakar dari ...

PRIMBON JAWA LENGKAP

Sistim Penanggalan Jawa Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut : 1. Pancawara – Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : 1. Kliwon/ Kasih 2. Legi / Manis 3. Pahing / Jenar 4. Pon / Palguna 5. Wage / Kresna/ Langking 2. Sadwara – Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian 1. Tungle / Daun 2. Aryang / Manusia 3. Wurukung/ Hewan 4. Paningron / Mina/Ikan 5. Uwas / Peksi/Burung 6. Mawulu / Taru/Benih. 3. Saptawara – Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : 1. Minggu / Radite 2. Senen / Soma 3. Selasa / Anggara 4. Rebo / Budha 5. Kemis / Respati 6. Jemuwah / Sukra 7. Setu / Tumpak/Sa...

Manembah marang Gusti Kang Akaryo Jagad

Manembah marang Gusti Kang Akaryo Jagad (Menyembang kepada Gusti (Tuhan) yang membuat Dunia seisinya) Masyarakat Kejawen memiliki cara panembah (menyembah Gusti Akaryo Jagad) bermacam-macam. Bagi masyarakat Kejawen, tidak ada ketentuan ataupun cara tertentu dalam melakukan Panembah marang Gusti Akaryo Jagad. Dalam melakukan Panembah, ada empat macam panembah yang ada. Hal itu bisa kita simak dari penggalan Kitab Wedhatama sebagai berikut: Samengko ingsun tutur, Sembah catur supaya lumuntur, Dhihin raga cipta jiwa rasa karsa, Ingkono lamun ketemu, Tandha nugrahaning Manon. (Sekarang aku jelaskan tentang empat macam sembah. Yaitu Sembah Raga, Sembah Cipta, Sembah Jiwa dan Sembah Rasa. Disitu akan ketemu, tanda rahmatnya GUSTI Akaryo JAgad,Gusti Ingkang Moho Kuwoso-dudu Rojo nanging gusti kang maringin urip lan Mati) Panembah adalah berasal dari kata Sembah yang berarti kita mempersembahkan sesuatu. Tetapi yang terjadi sekarang ini justru kita melakukan sembahyang.Sembahyang artinya meper...