HUT ke-70 RI menjadi pengalaman baru bagi Suku Baduy. Mereka diundang ke Istana meskipun harus jalan kaki 3 hari.
Solopos.com, JAKARTA — Selama tiga hari, perwakilan suku adat Baduy berjalan kaki menuju Istana Kepresidenan Jakarta. Hal itu mereka lakukan untuk memenuhi undangan menghadiri Upacara Detik-Detik Proklamasi ke-70 RI.
Mursyid, Wakil Jaro Tangkir Cibeok, Lebak, Banten, mengatakan
rombongan suku adat Baduy yang terdiri dari tujuh orang tiba di Kompleks
Istana Kepresidenan pada pukul 06.00 WIB. Lima orang berasal dari Badui
Dalam dan dua orang dari Badui Luar.
“Ini bagus sekali, sangat berbahagia dapat undangan khusus,” tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/8/2015).
Sebagai bagian dari masyarakat adat Nusantara, lanjutnya, Suku Baduy juga ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Sejumlah harapan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dituturkan pada HUT ke-70 Kemerdekaan RI ini.
“Kami tentu memohon yang terhormat Bapak Presiden kita untuk memberikan kebijakan khusus untuk suku-suku adat,” ujarnya,
Mursyid mengatakan kebijakan tersebut terkait suku adat Nusantara, antara lain terkait pengakuan negara terhadap hak-hak adat, identitas, aliran kepercayaan dan agama, serta dukungan kesejahteraan. “Kami merasa hak-hak adat kami seperti identitas utama KTP, kami mohon agama kami Sunda Wiwitan dimasukan,” pungkas pria yang tiba di Istana dengan busana ?kutung atau jamang sangsang.
http://m.solopos.com/2015/08/17/hut-ke-70-ri-jalan-kaki-3-hari-ke-istana-suku-baduy-ingin-agama-sunda-wiwitan-diakui-633744
Solopos.com, JAKARTA — Selama tiga hari, perwakilan suku adat Baduy berjalan kaki menuju Istana Kepresidenan Jakarta. Hal itu mereka lakukan untuk memenuhi undangan menghadiri Upacara Detik-Detik Proklamasi ke-70 RI.
“Ini bagus sekali, sangat berbahagia dapat undangan khusus,” tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/8/2015).
Sebagai bagian dari masyarakat adat Nusantara, lanjutnya, Suku Baduy juga ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Sejumlah harapan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dituturkan pada HUT ke-70 Kemerdekaan RI ini.
“Kami tentu memohon yang terhormat Bapak Presiden kita untuk memberikan kebijakan khusus untuk suku-suku adat,” ujarnya,
Mursyid mengatakan kebijakan tersebut terkait suku adat Nusantara, antara lain terkait pengakuan negara terhadap hak-hak adat, identitas, aliran kepercayaan dan agama, serta dukungan kesejahteraan. “Kami merasa hak-hak adat kami seperti identitas utama KTP, kami mohon agama kami Sunda Wiwitan dimasukan,” pungkas pria yang tiba di Istana dengan busana ?kutung atau jamang sangsang.
Comments