Penemuan terbesar yang menandai eksplorasi pesona majapahit diawali pada Juni 1988. Secara berturut-turut, misteri lereng Arjuna mulai terungkap dengan ditemukannya bangunan persajian, batu perdupaan, bangunan berundak, arca batu, wadah batu dan gua pertapaan, yang diperkirakan dibuat pada 1400-an.
Untuk menyelamatkan penemuan ini, maka sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Kaliandra menggagas apa yang disebut MATA (Mount Arjuna Tourism Area). Kaliandra mengembangkan pariwisata yang bertanggung jawab (responsible tourism) di kawasan Arjuna. Gagasan ini muncul sebagai lanjutan dari aksi konservasi yang dilakukan Kaliandra bersama warga desa penyangga hutan Arjuna, khususnya di wilayah Kabupaten Pasuruan. Tahap awal pengembangan MATA menggandeng dukungan dari IUCN The Netherlands
Kini Kaliandra memiliki kepedulian dalam pengelolaan, terbukti sejumlah 20% dari keuntungan aktivitas wisata disisihkan untuk pelestarian kawasan; 20% digunakan untuk peningkatan kapasitas warga lokal. Sisanya digunakan untuk dana cadangan dan pembiayaan operasional demi menunjang keberlanjutan usaha.(mata)
Foto: embrio Studiohttp://disbudpar.jatimprov.go.id/wisata-wana/eksplorasi-pesona-majapahit-di-kaki-arjuna
Comments