Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Sabdo Palon Noyo genggong

Ramalan Sabdo palon Noyo genggong lengkap

  Kali ini saya akan posting Ramalan Sabdo palon Noyo genggong lengkap sampai bait TERAKHIR. Sebelumnya postingan postingan mengenai Ramalan Sabdo palon Noyo genggong di internet sejauh ini hanya menampilkan sampai 16 bait saja. Sebenarnya bait bait Ramalan Sabdo palon Noyo genggong ada 20 bait, dan yang saya pantau sejauh ini hanya sebatas 16 bait saja yang di publikasikan lewat sarana Internet. Dan berikut isi bait pertama hingga terakhir, saya ambil dari sebuah Buku kecil jaman dulu jauh sebelum jaman GESTAPU. Buku kecil yang masih memakai ejahan lama ini adalah bagian dari Ajaran AGAMI BUDDADJAWI - WISNU  ( tidak sama dengan buddha sidartagautama).  TURUNAN SERAT  " TJANTRIK MATARAM''    DENING RESI BUDDODJAWI     _______________________ P u p u h   S i n o m 1.  Podo siro ngelingono,      tjarito ing nguni-uni,      kang wus kotjap serat babat,      babat nagri Modjopait,      naliko duking nganut,      Browidjojo Sang Ngaprabu,

Sabdo Palon Noyo genggong

I. Menelisik Misteri Sabdo Palon Dalam upaya menelisik misteri siapa sejatinya Sabdo Palon, saya mengawali dengan mengkaji Serat Darmagandhul dan ramalan Sabdo Palon. Di sini tidak akan dipersoalkan siapa yang membuat karya-karya tersebut untuk tidak menimbulkan banyak perdebatan. Karena penjelasan secara akal penalaran amatlah rumit, namun dengan pendekatan spiritual dapatlah ditarik benang merahnya yang akan membawa kepada satu titik terang. Dan ini akhirnya dapat dirunut secara logika historis. Menarik memang di dalam mencari jawab tentang siapakah Sabdo Palon ? Karena kata Sabdo Palon Noyo Genggong sebagai penasehat spiritual Prabu Brawijaya V ( memerintah tahun 1453 – 1478 ) tidak hanya dapat ditemui di dalam Serat Darmagandhul saja, namun di dalam bait-bait terakhir ramalan Joyoboyo (1135 – 1157) juga telah disebut-sebut, yaitu bait 164 dan 173 yang menggambarkan tentang sosok Putra Betara Indra sbb : 164. …; mumpuni sakabehing laku; nugel tanah Jawa kaping pindho; nge