Skip to main content

Sedulur Sikep ke Tuban

Diundang PT Semen Gresik
PATI- Sebanyak 16 orang perwakilan Sedulur Sikep Dukuh Karangmalang, Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati, Sabtu (1/11) lalu, memenuhi undangan PT Semen Gresik Tbk untuk hadir di pabrik Tuban. Mereka hadir bersama dua perangkat desa, dan muspika setempat.

Rombongan didampingi Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Kanpedalda) Kabupaten Pati, Drs Mugihardjo MM. Selain itu, sejumlah pejabat dari jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Rombongan Sedulur Sikep yang disesepuhi Mbah Badi itu diterima Kepala Divisi Komunikasi Saifuddin Zuhri. Kepada mereka, Zuhri mengatakan, kehadiran rombongan tersebut untuk melihat langsung kondisi sebenarnya pabrik di Tuban, sehingga isu yang dituduhkan ke pihaknya adalah tidak benar. ’’Silakan Sedulur Sikep melihat langsung dan mencermatinya. Semua terbuka, dan tak ada yang ditutup-tutupi,’’ ujarnya.

Atas nama rombongan, Mbah Badi kembali mengulang pernyataan yang pernah disampaikan beberapa bulan sebelumnya. Yakni, Sedulur Sikep tidak pernah menolak dan melarang rencana pendirian pabrik semen di Sukolilo.

Sepanjang pendirian pabrik itu tidak bersinggungan dengan lahan pertanian miliknya, dipersilakan. Sebab, lahan pertanian tersebut merupakan sumber penghidupan secara turun-temurun.

Dimanfaatkan

Menanggapi pernyataan itu, Saifuddin Zuhri menegaskan, dalam mendirikan pabrik semen dan penambangan bahan baku, dijamin tidak hanya 100 namun 1.000 persen tidak akan mengganggu lahan pertanian milik Sedulur Sikep. Dengan demikian, semuanya tidak perlu merasa khawatir.

Hal itu dipertegas salah seorang anggota DPRD Jawa Tengah, Drs Sawidjan ST MBA, bahwa tidak ada niat dan maksud baik pemerintah akan menyengsarakan rakyat. Selain itu, rencana pendirian pabrik semen itu tidak akan mengganggu tanah milik Sedulur Sikep, sehingga tidak ada sejengkal tanah milik mereka yang akan diambil.

Wakil rakyat yang selama ini dikenal mempunyai kedekatan hubungan dengan kelompok minoritas itu menegaskan, mereka tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan bercocok tanam. ’’Jika nanti PT Semen Gresik melanggar, kami yang akan membela bapak-bapak semua.’’

Dimintai tanggapannya seusai dialog, Sawidjan menyesalkan sikap Gunritno yang juga menyatakan diri sebagai Sedulur Sikep ketika melakukan unjuk rasa di Semarang, Kamis (30/10) lalu. Dengan menghujat Gubernur seperti itu, sebenarnya sudah tidak mencerminkan penganut faham kelompok tersebut. Sebab, menghujat itu sama saja menunjukan sikap jrengki yang pantang dilakukan oleh penganut faham Samin. (ad-79)

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Wirid Wirayat Jati Ronggowarsito

Banyak orang yang tidak tahu apa sih ilmu sejati itu? Banyak para salik yang mencari suluk untuk mendapatkan ilmu sejati yakni ilmu kasampurnan (kesempurnaan) hidup. Tidak ada salahnya jika kita belajar ilmu kasampurnaan hidup itu dari Raden Ngabehi Ronggowarsito dari Serat Wirid Wirayat Jati yang ditulisnya. Bagaimana ilmu kasampurnan itu? Anênggih punika pituduh ingkang sanyata, anggêlarakên dunung lan pangkating kawruh kasampurnan, winiwih saking pamêjangipun para wicaksana ing Nungsa Jawi, karsa ambuka pitêdah kasajatining kawruh kasampurnan, tutuladhan saking Kitab Tasawuf, panggêlaring wêjangan wau thukul saking kawêningan raosing panggalih, inggih cipta sasmitaning Pangeran, rinilan ambuka wêdharing pangandikaning Pangeran dhatêng Nabi. Musa, Kalamolah, ingkang suraosipun makatên: Ing sabênêr-bênêre manungsa iku kanyatahaning Pangeran, lan Pangeran iku mung sawiji. (Inilah sebuah petunjuk benar yang menjelaskan ilmu sirr kesempurnaan hidup, yang berakar dari

PRIMBON JAWA LENGKAP

Sistim Penanggalan Jawa Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut : 1. Pancawara – Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : 1. Kliwon/ Kasih 2. Legi / Manis 3. Pahing / Jenar 4. Pon / Palguna 5. Wage / Kresna/ Langking 2. Sadwara – Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian 1. Tungle / Daun 2. Aryang / Manusia 3. Wurukung/ Hewan 4. Paningron / Mina/Ikan 5. Uwas / Peksi/Burung 6. Mawulu / Taru/Benih. 3. Saptawara – Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : 1. Minggu / Radite 2. Senen / Soma 3. Selasa / Anggara 4. Rebo / Budha 5. Kemis / Respati 6. Jemuwah / Sukra 7. Setu / Tumpak/Sa

Agama asli jawa Indonesia

HONG WILAHENG NGIGENO MESTUTI, LUPUTO SARIK LAWAN SANDI, LUPUTO DENDANING TAWANG TOWANG, DJAGAD DEWO BATORO HJANG DJAGAD PRAMUDITO BUWONO LANGGENG AGOMO BUDDODJAWI-WISNU hing TANAH DJOWO ( INDONESIA ) ---oooOooo--- Lambang Cokro Umbul - Umbul Klaras            Wiwitipun ngadeg Agami Buddodjawi-Wisnu wonten ing Suroboyo, nudju dinten Tumpak cemengan (Saptu Wage), tanggal kaping 11 Palguno 1856. (Djumadilawal) utawi tanggal 25 November 1925 mongso kanem, windu sengsoro, Tinengeran condro sangkolo. Ojaging Pandowo Angesti Buddo 1856. Utawi tahun Ismoyo 8756.            Tujuan Agami Buddodjawi-Wisnu anenangi soho angemuti dumateng Agami soho Kabudayan kita ing Indonesia ingkang asli soho murni, kados dene wontenipun negari Modjopait sapanginggil sederengipun wonten Agami penjajahan. Agami Buddodjawi-wisnu puniko mengku punjering Kabudayan Nasional ingkang asli soho murni ing Indonesia. Dene Punjering Kabudayan wau ingkan ngawontenaken adat t