Agama Kejawen Murni ( Kejawen Religion)

Pambuko Rembug This book can not describe Javanist (Javanist) before Islam arrived in Indonesia, only review Javanist after Islam entered Indonesia. Suggests that it is only sinkritisme kejawen Islam alone. Javanist actually been born before Islam existed. Like gamelan existed before Islam. Now there has been manipulation of history Gamelan, Wayang made though - to be born After Islam, although if we trace the Gamelan and Wayang has been described in the temples which means that already existed before Islam came to the archipelago. Javanese people already know the Lord is the Most Kuwasa (Gusti Ingkang Kuwaos Moho). __________________________________________________________ The book “The Religion of Java” is written of a cultural anthropology Expert Professor Dr. Clifford Geertz, PhD, and also a product of the collective research team from the expert research in the field of their respective experting. There are at least six people investigators are: Robert Jay (Village Life

Pambuko Rembug Ini Bukan Ajaran resmi Kejawen namun sudah terjadi Penyimpanagan Nilai Kejawen,namun sekedar mengetahuinya. Mumpung masih ingat, salah satu pesan mendiang Hadrotus Syech Abdul Jalil bin Musataqim mewanti-wanti : “Ojo nganti awakmu belajar lan ngelakoni kejawen. Asebab mengko ne’e wes wafat rohmu mbalik e ora neng Gusti Allah. Ananging Mbalik e neng khodame.” (jangan sampai dirimu belajar dan menjalani kejawen. Sebab nanti kalau sudah meninggal dunia rohmu tidak akan kembali ke Allah, melainkan kembali ke khodamnya.” Masya Allah.. Mari kita tinjau ulasan makna kejawen berikut ini dari wikipedia. Kejawen (bahasa Jawa Kejawèn) adalah sebuah kepercayaan atau mungkin boleh dikatakan agama yang terutama dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa dan sukubangsa lainnya yang menetap di Jawa. Penamaan “kejawen” bersifat umum, biasanya karena bahasa pengantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa. Dalam konteks umum, kejawen merupakan bagian dari agama lokal Indonesia. Seorang ahli antropolo

Judul : Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan; Seberapa Jauh? Sebuah Referensi tentang Prinsip-Prinsip dan Praktek Penulis : Tore Lindholm, W. Cole Durham, Jr. Bahia G. Tahzib Lie, Eds., Refael Edy Bosko, dkk (pen) Tebal : xvii + 829 Penerbit : Kanisius, Yogyakarta 2010. Diterbitkan atas kerjasama BYU International Central for Law and Religion Studies, Provo, Utah, USA; The Norwegian Centre for Human Rights University of Oslo Norway; dan The Royal Norwegian Ministry of Foreign Affairs. ---- Uji materi PNPS 1965 tentang Penodaan Agama yang dilakukan sejumlah NGO dan perorangan sejak Nopember tahun lalu silam menyedot perhatian publik. Pemohon menilai undang-undang ini melanggar hak mendasar yang dilindungi konstitusi. Gelombang penolakan atas pencabutan beleid yang diteken di era Soekarno ini muncul di sejumlah daerah. Setiapkali sidang, beberapa ormas keagamaan seperti FPI, FUI, dan HTI selalu rajin menggelar aksi penolakan. Sebagian kelompok yang menolak pencabuta