Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Candi Hindu

Candi Prambanan II

Candi Prambanan II Pada dinding tubuh candi Siwa ini terdapat relief dewa-dewa penjaga 8 mata angin (Astadikpalaka), yang candi-candinya ada di halaman I tersebut terdahulu. Salah satu dewa Astadikpalaka, yaitu Kuwera dengan empat pengiringnya Peripih adalah prana-pratistha Perlu dikemukakan disini bahwa candi-candi Hindu pada umumnya mempunyai pendaman berupa peripih yang diletakkan di dalam sumuran yang ada di bawah lapik arca pada bilik utama. Candi Siwa sumurannya sedalam 13 meter. Ketika sumuran candi Siwa digali, sedalam 5,75 meter terdapat peti tempat peripih dari batu berisi manik-manik tercampur arang dan tulang2 binatang yang dipakai upacara yaitu kambing dan ayam, batu2 akik, inskripsi dan sebagainya. Peripih merupakan prana.pratistha, yaitu memberi “kekuatan hidup” pada bangunan candi tersebut, sehingga layak menjadi dewagrha (rumah dewa). Di samping di sumuran ada pula peripih di bagian2 candi lainnya, mungkin seperti halnya di Bali, penanaman peripih diadakan dua kali, ya

Tempat Suci Masa Majapahit I

Tempat Suci Masa Majapahit I SEJARAH SINGKAT KERAJAAN MAJAPAHIT. (foto1).Gapura Bajang Ratu Trowulan Majapahit sebuah kerajaan besar yang didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 Masehi di sebuah hutan Trik yang diperkirakan berlokasi di Trowulan sekarang.(foto 1) Sebuah kerajaan agro-maritim, yang hidup dari pertanian dan perdagangan sekaligus. (foto 2.) Berdasarkan data artefaktual, dan data tekstual yaitu prasasti, karya sastra Jawa Kuna/Jawa Tengahan, serta berita2 Cina, kerajaan ini berakhir sekitar abad XVI. (foto2).Relief pada umpak di Trowulan, perempuan menanam padi Keruntuhan kerajaan ini pertama disebabkan oleh perang saudara, perebutan kekuasaan, dan kedua karena bencana alam gunung meletus. Menurut penelitian Dr Sartono dan Bandono dari ITB (1995), setelah raja Hayam Wuruk wafat, telah terjadi delapan kali letusan gunung Kelud yang sangat merugikan kehidupan di Majapahit. Sejarah Majapahit ini dimulai ketika Raden Wijaya, menantu raja Krtanagara raja terakhir kerajaa