Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Klenik Jawa

Kalacakra

Kalacakra adalah salah 1 simbol yg masih memiliki karisma (khusus para kejawen ) kalimat kala cakra mungkin awam atau biasa kita dngar sebagai sebuah karya pninggalan para leluhur terdahulu dijaman jawa kuno...mungkin kita hanya mlihat dari sisi luarnya saja....kalacakra adalah sbuah simbol yg mlakukan perlawan dngan energy2 yg kiranya mnyerang maka akan dijadikan melemah bgitu juga sebaliknya.....yg sebenarnya kalacakra tanpa harus kita aktifkan secra tidak langsung maka dia sudah aktif dengan sndirinya.........contoh kalacakra sbgai brikut jaman dahulu biasa digunakan oleh para ksatria & raja2 agung lain...... yg berbunyi YAMARAJA-JARAMAYA-YAMARANI-NIRAMAYA-YASILAPA-PALASIYA-YAMIDORA-RADOMIYA-YAMIDOSA-SADOMIYA-YADAYUDHU-DHUYUDAYA-YASIYACA-CAYASIYA-YASIHAMA-MAHASIYA (ternyata sungguh hbat para leluhur dulu sanggup mmikirkan hal sperti ini hingga skrang ini masih dapat berlaku & efektif) Kalo ndak salah, rajah kalacakra ini jika ditulis oleh orang yang berpuasa pada timin
Kalacakra adalah salah 1 simbol yg masih memiliki karisma (khusus para kejawen ) kalimat kala cakra mungkin awam atau biasa kita dngar sebagai sebuah karya pninggalan para leluhur terdahulu dijaman jawa kuno...mungkin kita hanya mlihat dari sisi luarnya saja....kalacakra adalah sbuah simbol yg mlakukan perlawan dngan energy2 yg kiranya mnyerang maka akan dijadikan melemah bgitu juga sebaliknya.....yg sebenarnya kalacakra tanpa harus kita aktifkan secra tidak langsung maka dia sudah aktif dengan sndirinya.........contoh kalacakra sbgai brikut jaman dahulu biasa digunakan oleh para ksatria & raja2 agung lain...... yg berbunyi YAMARAJA-JARAMAYA-YAMARANI-NIRAMAYA-YASILAPA-PALASIYA-YAMIDORA-RADOMIYA-YAMIDOSA-SADOMIYA-YADAYUDHU-DHUYUDAYA-YASIYACA-CAYASIYA-YASIHAMA-MAHASIYA (ternyata sungguh hbat para leluhur dulu sanggup mmikirkan hal sperti ini hingga skrang ini masih dapat berlaku & efektif) Kalo ndak salah, rajah kalacakra ini
Ramalan Jayabaya I Joyoboyo Tulisan ini mencoba mengenalkan tentang salah satu karya agung bangsa kita (local genius) Prabu Jayabaya, Raja Kediri thn-1135 M dalam “Serat Jangka Jayabaya” yang mampu memprediksi kejadian-kejadian jauh melampaui jamannya . Disebut Jangka karena seperti alat jangka yang mampu menarik /mengukur jarak secara tepat , maksudnya waktunya. Tidak hanya bersifat ramalan, tetapi akurat. Untuk menterjemahkan dan menafsirkan Serat ini, perlu perenungan akan filosofi kehidupan dan seperti alam pemikiran orang Jawa dahulu yang sarat akan spritualisme. Terlepas dari percaya tidak percaya,suka tidak suka mengenai ramalan, setidaknya tulisan ini semoga bisa menambah wacana kita. PETIKAN SERAT JANGKA JAYA BAYA SEBAGAI BERIKUT : (Petikan ini saya terjemahkan menurut bahasa yg sy ketahui, dan ditafsirkan sesuai perenungan saya dan masukan dari para pinisepuh tanah Jawi) Mbesuk jen wis ana kreta mlaku tanpa turangga Tanah Djawa kalungan wesi, Prahu mlaku ing

KANOMAN

KANOMAN Seperti telah dijelaskan pada artikel di Bab Spiritualitas tentang “ Tingkatan Ngelmu dalam Kejawen”, Ngelmu Kanoman adalah untuk golongan muda. Semua tataran ngelmu kecuali Ngelmu Sejati atau Ngelmu Kasampurnan atau Spiritualitas atau Kebatinan, belum mencapai tingkat tertinggi. Seseorang yang telah tercerahkan dalam kebatinan , dia telah mengenal Pribadi Sejatinya ,telah mengetahui Kasunyatan .Dimana dalam tataran ini jiwa telah tercerahkan dan mencapai kesadaran tertinggi yaitu asal muasal kita satu dan sama, yang ada adalah kita. Dengan uraian diatas, menjadi jelas bahwa saudara-saudara kita yang belum tercerahkan jiwanya, durung bontos pungkasaning ngelmu, belum mencapai puncaknya ngelmu sejati, pikirannya masih terpilah-pilah. Bagaimanapun baiknya seseorang, tetap saja ada pemilahan antara saya, kamu dan dia. Sehingga masih mudah pemahaman untuk mementingkan diri, untuk aku, kelompokku, keluargaku, saudaraku. Rasa kemanusiannya mudah terganggu oleh solidaritas individu d

KANURAGAN AJI KASEKTEN

KANURAGAN AJI KASEKTEN Aji-aji, mantra, japamantra apabila diamalkan, diucapkan dalam batin , dipraktekkan sesuai dengan persyaratannya akan mengeluarkan daya yang umumnya disebut daya supranatural, daya gaib atau magic dari aji-aji atau mantra tersebut. Aji-aji atau mantra harus dilapalkan istilahnya matak aji sesuai dengan bunyi aslinya, bahasa aslinya tidak boleh dirubah, dikurangi, ditambah, juga tidak boleh diterjemahkan, karena daya kekuatannya akan ngabar – hilang. Aji-aji, japamantra itu sudah ratusan tahun ada ditanah Jawa, ini memang kekayaan non-materi warisan leluhur Jawa, Nusantara. Ada banyak aji-aji, japamantra yang dipakai, dimanfaatkan para pendahulu kita supaya jalan kehidupan berjalan dengan selamat, tentram, terbebas dari segala gangguan yang tidak baik maupun yang mau mencelakakan. Aji-aji, japamantra biasanya dipunyai oleh seseorang muda yang mulai menginjak dewasa , mereka yang berpikiran dan berhati baik dan sadar akan panggilan hidupnya untuk selalu berbuat b

Penanggalan jowo

Penanggalan jowo : Senen 5 Juli 2010 | 23 Rajab 1431 1. Pancawara -Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : * Kliwon/ Kasih * Legi / Manis * Pahing / Jenar * Pon / Palguna * Wage / Kresna/ Langking 2. Sadwara -Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian; * Tungle / Daun * Aryang / Manusia * Wurukung/ Hewan * Paningron / Mina/Ikan * Uwas / Peksi/Burung * Mawulu / Taru/Benih. 3. Saptawara -Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : * Ahad / Radite * Senen / Soma * Selasa / Anggara * Rebo / Budha * Kemis / Respati * Jemuah / Sukra * Setu / Tumpak/Saniscara 4. Hastawara -Padewan, Perhitungan hari dengan siklus 8 harian : * Sri * Indra * Guru * Yama * Rudra * Brama * Kala * Uma 5. Sangawara -Padangon, Perhitungan hari dengan siklus 9 harian : * Dangu / Batu * Jagur / Harimau * Gigis / Bumi * Kerangan / Matahari * Nohan / Rembulan * Wogan

Ramalan Jayabaya

00. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. 01. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi. 02. Prahu mlaku ing dhuwur awang- awang --- Perahu berlayar di ruang angkasa. 03. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan lubuk. 04. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara. 05. Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat. 06. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut. 07. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak. 08. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal. 09. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki. 10. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman--- Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak- balik 11. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati. 12. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri. 13. Manungsa padha seneng