Skip to main content

Posts

Showing posts with the label danyang

Sabdo Palon, Naya Genggong, dan Danyang

KOMPAS.com/ WIJAYA KUSUMA Prosesi siraman dalam pernikahan Bagus Kodok Ibnu Sukodok (63) dengan Peri Roro Setyowati, makhluk halus, di Ngawi, Jawa Timur, Rabu (8/10/2014). Terkait Meluruskan Tafsir Perkawinan Mbah Kodok Acara seni kejadian atau happening art bertajuk “Bagus Kodok Ibnu Sukodok Daup Peri Roro Setyowati” karya Bramantyo Prijosusilo yang digelar 8 Oktober 2014 memang sudah berlalu. Tapi pembicaraan tentangnya masih ramai di media sosial. Makkumlah, sebagai sebuah gagasan, karya Bram itu memang cukup mengejutkan. Di saat orang sibuk dengan politik, di saat sebagian orang bicara tentang materialistik, Bram justru menggelar acara yang mengajak orang untuk kembali ke rumah, ke akar budaya kita yang menempatkan budi pekerti sebagai panglima. Perkawinan Bagus Kodok Ibnu Sukodok dengan Peri Setyowati yang notabene adalah makhluk tak kasat mata tentu peristiwa yang t

PERJALANAN MENEMUKAN TIRTA PERWITASARI (1)-Danyang

Tirta Perwitasari adalah simbol kebeningan jiwa; sesuatu yang menjadi tujuan para pejalan spiritual.   Diraihnya tirtaperwitasari menjadi dasar untuk perjumpaan diri kita (baca = kesadaran manunggal/nyaiwiji) dengan Sang Sukma Sejati, manifestasi dari Hyang Yaktining Hurip di dalam diri kita.   Sesuai filsafat Neng Ning Nung Nang , saat seseorang telah menggapai tahapan jiwa yang hening dan wening, maka ia akan dianugerahi kasinungan, dan menjadi orang yang menang: ditandai dengan kehidupan ayem tentrem, bagyo atau bahagia, tercukupi kebutuhan lahir bathin.   Mengevaluasi perjalanan hidup saya pribadi, saya menemukan bahwa acapkali saya jatuh terjerembab, terjebak dalam prahara.  Pangkalnya adalah keceroban, atau ketidakhati-hatian.  Berangkat dari membaca keadaan diri demikian, saya punya tekad kuat untuk memperbaiki diri, dan menjalankan apa yang dipesankan leluhur saya, “Ngati-ngati, sampurnakno lakumu kanthi bener.  Eyang mangestoni amrih katekan sedyamu, Ngger” .  Kehidupan yang

Kepercayaan Jawa Tentang Adanya Mbah Danyang

Mungkin juragan pernah mendengar kata “mbah danyang”. Mbah danyang (mbah dhanyang) adalah kepercayaan masyarakat jawa tentang adanya makhluk halus yang berasal dari roh para leluhur maupun berasal dari makhluk halus asli yang menaungi suatu tempat, wilayah, atau kawasan, seperti gunung, laut, sungai, hutan maupun sebuah desa.Mbah danyang yang menaungi sebuah desa biasanya dianggap berasal dari tokoh penting atau orang yang dituakan di desa itu semasa hidupnya (sesepuh), misalnya orang yang babad alas pertama di sebuah desa, tokoh adat, dan sebagainya. Biasanya dalam acara hajatan, selamatan, maupun acara-acara tradisional masyarakat setempat, nama mbah danyang selalu disebut. Misalnya dengan berkirim doa ke mbah danyang sebelum acara dimulai. Ada juga masyarakat jawa yang menghormati mbah danyang dengan cara mengadakan suatu perayaan. Selain itu, para spiritualis, paranormal, dukun dan sebagainya, pasti akan menyebut nama mbah danyang dengan ritual memasang sesaji yang ber