Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Wongsonegoro

Organisasi Himpunan Penghayat Kepercayaan

Posted on 17 May 2007 by bataviase Pada 1950 Mr. Wongsonegoro mempopulerkan Kepercayaan dengan istilah kebatinan. Dan sejak itu ia mulai menggagas sebuah forum nasional untuk mendiskusikan mengenai kebatinan. Pada tahun 1955 ia mempelopori Konggres Kebatinan berskala nasional yang diselenggarakan di Semarang selama tiga hari, 19-12 Agustus 1950. Kongres itu dihadiri 70 aliran yang ada di Indonesia dan melahirkan sebuah organisasi bernama Badan Konggres Kebatinan Indonesia (BKKI). Mr. Wongsonegoro duduk sebagai ketuanya. Konggres pertama itu menjadi titik awal perkembangan mengenai organisasi kepercayaan. Dari pandangan soal kebatinan, yang bukan klenik, yang tak bertentangan dengan agama dan bukan agama baru, yang mendukung asas Pancasila, sampai masuknya organisasi ke struktur pemerintahan negara. Dan organisasi Kepercayaannya pun berubah-ubah bentuk dan namanya. Nama konggres pun berganti menjadi munas, musyawarah nasional.

Wongsonegoro- Tokoh Penghayat Keperayaan

Wongsonegoro Nama kecilnya R.M Soenardi. Ia dilahirkan di Solo, 20 April 1897 dari pasangan R. Ng. Gitodiprojo dan R.A Soenartinah. Ayahnya adalah abdi dalem panewu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X di Surakarta. Pada masa kecilnya, kehidupan masyarakat masih berada di bawah kekuasaan penjajahan Belanda. Kedudukan para priyayi, termasuk Ayah Wongso, menjadi bagian dari kekuasaan Kerajaan Surakarta, yang nota bene berkompromi dengan Pemerintahan Belanda. Namun, seringkali di kalangan priyayi luhur, para Raja Jawa adalah yang dipertuan di negeri sendiri. Dan, Gitoprojo sebagai bagian dari wangsa priyayi juga memiliki kekuasaan untuk menjadi pemimpin masyarakat. Saat itu, rakyat kebanyakan sengaja dibuat bodoh. Sekolah dibatasi, misalnya cukup sampai Sekolah Desa yang kelasnya hanya sampai kelas tiga. Sekolah yang lain adalah Sekolah Ongko Loro (tingkat dua) yang mempunyai kelas hingga kelas lima. Anak-anak para priyayi, termasuk Wongso, mendapat keistimewaan. Ia dapat diterima

Mr.Wongsonegoro

From Wikipedia, the free encyclopedia Mr. Kangjeng Raden Tumenggung Wongsonegoro Wongsonegoro, undated 7th Minister of the Interior of Indonesia In office 4 August 1949 – 20 December 1949 Preceded by Panji Suroso Succeeded by Anak Agung Gede Agung 5th Minister of Justice of Indonesia In office 6 September 1950 – 27 April 1951 Preceded by Abdoel Gaffar Pringgodigdo Succeeded by Mohammad Yamin 9th Minister of Education of Indonesia In office 27 April 1951 – 3 April 1952 Preceded by Bahder Djohan Succeeded by Bahder Djohan Deputy Prime Minister of Indonesia In office 1 August 1953 – 23 October 1953 Personal details Born 20 April 1897 Surakarta , Dutch East Indies Died 1978 (aged 80–81) Citizenship Indonesian Political party Great Indonesia Party Religion Kejawen This is an Indonesian name ; it does not have a family name . Mr. Kangjeng Raden Tumenggung Wongsonegoro (20 April 1897 – 1978) served as Minister of the Interior, Minister of Justice, and Minister of Education and Culture of I