Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Tokoh Pruralis

Organisasi Himpunan Penghayat Kepercayaan

Posted on 17 May 2007 by bataviase Pada 1950 Mr. Wongsonegoro mempopulerkan Kepercayaan dengan istilah kebatinan. Dan sejak itu ia mulai menggagas sebuah forum nasional untuk mendiskusikan mengenai kebatinan. Pada tahun 1955 ia mempelopori Konggres Kebatinan berskala nasional yang diselenggarakan di Semarang selama tiga hari, 19-12 Agustus 1950. Kongres itu dihadiri 70 aliran yang ada di Indonesia dan melahirkan sebuah organisasi bernama Badan Konggres Kebatinan Indonesia (BKKI). Mr. Wongsonegoro duduk sebagai ketuanya. Konggres pertama itu menjadi titik awal perkembangan mengenai organisasi kepercayaan. Dari pandangan soal kebatinan, yang bukan klenik, yang tak bertentangan dengan agama dan bukan agama baru, yang mendukung asas Pancasila, sampai masuknya organisasi ke struktur pemerintahan negara. Dan organisasi Kepercayaannya pun berubah-ubah bentuk dan namanya. Nama konggres pun berganti menjadi munas, musyawarah nasional.

Malam Minggu Kelam oleh Dr. Wahyono Rahardjo GSW, MBA

Dr. Wahyono Raharjo GSW, MBA Dr. Wahyono Rahardjo GSW, MBA Pinisepuh Paguyuban Penghayat Kapribaden & Pejuang Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan Yang Gigih Sampai Akhir Hayatnya ( 1933 – 2007 )     “ Malam Minggu Kelam “ Oleh : Dr. Wahyono Rahardjo GSW., MBA Malam Minggu Kelam Sekelam hati penghayat (kepercayaan) Cuaca gelap, mendung Segelap masa depan penghayat Tidak tahu lagi apa yang disebut Indonesia Malam Minggu Kelam Akhirnya hujan deras Sederas air mata penghayat Membanjiri pangkuan Ibu Pertiwi Teraniaya sampai anak cucu Malam Minggu  Kelam Gelap segelap nurani mereka Orang-orang yang senang melihat sesamanya menangis Akan mampukah matahari esok menerangi hatinya ? Malam Minggu Kelam Segelap apapun masa depanmu Sekelam apapun hatimu Para penghayat jangan berkecil hati Sinar ilahi yang akan menerangi dirimu (Dikirim melalui sms tgl. 02-12-2006 jam 17:03:26, seminggu sebelum RUU Adminduk disahkan oleh DPR-RI)  http://berita.kapribaden.org/malam-minggu-kelam-oleh-dr-wahyono-

Pendiri Aliran Kepercayaan TYME Ngudi Utomo

Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME "NGUDI UTOMO" INVENTARISASI DIRJEN BINYAT DEP DIK BUD NO 1.061/F.3/N.1.1/1980 TGL. 31-12-1980 TERDAFTAR DIRJEN SOSPOL DEPDAGRI NO.97/D.I/VIII/2001 TGL. 09-08-2001 Riwayat Diperoleh Ajaran Ajaran Organisasi Ngudi Utomo untuk pertama kali diterima dan diperkenalkan oleh seorang petani yang bernama Martowiyono. Beliau berasal dari Desa Bayan, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta . Pada waktu itu kurang lebih 3 1/2 tahun Bapak Martowiyono menderita sakit yang demikian lamanya.. Berbagai. obat-obatan telah diminumnya, semua orang- orang pintar telah didatangkan, harta kekayaannya habis terjual untuk biaya pengobatan, akan tetapi kesembuhan yang dinanti­nantikan tidak kunjung tiba. Melihat kenyataan yang demikian itu seluruh keluarga hampir kehilangan akal memikirkan sakit Bapak Martowiyono yang tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan. Akan tetapi hal yang paling mengherankan dan menakjubkan semu

Surat Terbuka Djohan Effendi

Jakarta, 7 Agustus 2010 Kepada Yang Terhormat Para Petinggi Negara RI! Para Pemuka Agama! Para Pemimpin Parpol dan Ormas!! Para Cerdik Cendekia dan Tokoh Masyarakat! ---“Berilah kami tempat, Bapak Wali Kota, di mana saja di wilayah kota Mataram ini, di pinggiran yang dianggap angker banyak setannya sekalipun, atau di pekuburan-pekuburan, yang penting kami dapat keluar dari penampungan, hidup normal, menghirup udara kebebasan dan kemerdekaan. Atau, jika telah dianggap menodai agama, telah melanggar UU No.1 PNPS/1/1965, sebagaimana selama ini diancamkan, jebloskanlah kami, Bapak Wali Kota, ke dalam penjara. Kami seluruh warga Ahmadi, pengungsi laki-laki, perempuan, tua, muda maupuan anak-anak, lahir batin, ikhlas dipenjara, tanpa proses hukum sekalipun. Atau jika sama sekali tidak ada tempat bagi kami, di ruang penjara tidak ada tempat bagi kami, di pekuburan-pekuburan juga tidak ada tempat bagi kami, maka galikanlah bagi kami, Bapak Wali Kota, kuburan. Kami seluruh warga Ahmadi pengungs

Friedrich Silaban (1912-1984): Seorang Kristen Arsitek Istiqlal

Friedrich Silaban (1912-1984) Nama: Friedrich Silaban Lahir: Bonandolok-Sumatera Utara, 16 Desember 1912 Wafat: Jakarta, 14 Mei 1984 Agama: Kristen Protestan Istri: Letty Kievits Anak: 10 orang Ayah: Jonas Silaban. Ibu:Noria boru Simamora Profesi:Arsitek Julukan: "By the grace of God " Pendidikan: = H.I.S. di Narumonda Tapanuli, tamat tahun 1927, = K.W.S. (Koningen Wilhelmina School) di Jakarta, tamat 1931 = Academic van Bouwkunst Amsterdam, Belanda (1950) Pengalaman Pekerjaan: = Pegawai Kotapraja Batavia = Opster Zeni AD Belanda = Kepala Zenie di Pontianak Kalimantan Barat (1937) = Kepala DPU Kotapraja Bogor hingga 1965. = Wakil Kepala Proyek Pembangunan Mesjid Istiqlal Jakarta sampai akhir hayatnya Tanda Kehormatan: = Satya Lencana Pembangunan yang disematkan oleh Presiden Sukarno (1962) = Honorary Citizen (warga negara kehormatan) dari New Orleans, Amerika Serikat. = Qubah Mesjid Istiqlal telah diakui Universitas Darmstadt, Jerman Barat sebagai hak cipta Sil

Friedrich Silaban (1912-1984): Seorang Kristen Arsitek Istiqlal

Friedrich Silaban (1912-1984) Nama: Friedrich Silaban Lahir: Bonandolok-Sumatera Utara, 16 Desember 1912 Wafat: Jakarta, 14 Mei 1984 Agama: Kristen Protestan Istri: Letty Kievits Anak: 10 orang Ayah: Jonas Silaban. Ibu:Noria boru Simamora Profesi:Arsitek Julukan: "By the grace of God " Pendidikan: = H.I.S. di Narumonda Tapanuli, tamat tahun 1927, = K.W.S. (Koningen Wilhelmina School) di Jakarta, tamat 1931 = Academic van Bouwkunst Amsterdam, Belanda (1950) Pengalaman Pekerjaan: = Pegawai Kotapraja Batavia = Opster Zeni AD Belanda = Kepala Zenie di Pontianak Kalimantan Barat (1937) = Kepala DPU Kotapraja Bogor hingga 1965. = Wakil Kepala Proyek Pembangunan Mesjid Istiqlal Jakarta sampai akhir hayatnya Tanda Kehormatan: = Satya Lencana Pembangunan yang disematkan oleh Presiden Sukarno (1962) = Honorary Citizen (warga negara kehormatan) dari New Orleans, Amerika Serikat. = Qubah Mesjid Istiqlal telah diakui Universitas Darmstadt, Jerman Barat sebagai hak cipta

TOKOH Islam Pruralis

Oleh : Ustadz Hartono Ahmad Jaiz Salah seorang terkemuka dari kalangan yang nyeleneh (aneh pendapatnya) dan bahkan orang-orang yang nyeleneh pun mengakuinya, sebagai orang yang berperan penting yang Dawam Rahardjo sebut liberalisme Islam (dalam menumbuhkan kenyelenehan?) adalah Mukti Ali guru besar IAIN Jogjakarta. Ini paling kurang adalah seperti yang diakui oleh Dawam Rahardjo di antaranya ditulis Koran Republika. Mukti Ali Cap buruk dari masyarakat belum sempat melekat di dalam nama Mukti Ali semasa hidupnya. Tetapi tokoh yang belum menerima gelar-gelar buruk itupun telah melakukan sebongkah pembelaan dan bahkan penumbuhkembangan perusakan Islam secara sistematis di Indonesia lewat pendidikan tinggi Islam dan karya tulis yang "merusak Islam" secara terang-terangan, yaitu membela dan bahkan sebagai pemberi kata pengantar buku yang merusak aqidah Islam, berjudul Catatan Harian Ahmad Wahib, 1982. Apalagi mereka-mereka yang oleh masyarakat sudah diberi cap buruk