Skip to main content

Posts

Showing posts with the label MAJELIS LUHUR PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA(MLKI)

There are 187 Trusted Trusted Groups in Government

Sejumlah penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa saat menghadiri Serasehan Daerah Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kota Malang, Rabu (31/8/2016). (Kontributor Malang, Andi Hartik) In total there are 187 belief groups in Indonesia recorded by the government. Mostly, the belief group is in Central Java with 53 groups. Director of Trust on God Almighty and Tradition, Directorate General of Culture, Ministry of Education and Culture, Sri Hartini said that by registering, the group of pengayat will get coaching from the government. "If indeed he really believe in trust, if you want to be nurtured by the government, will be empowered," Sri said contacted on Thursday (9/11/2017). (Also read: The Constitutional Court: The Right of Believers Equivalent to 6 Religious Persons) Sri explained, when there is a group of belief believers who register, the government then browse their teachings. The government will ascertain whether its teachings w

Rapat Pleno Nasional dan Agenda Strategis 2016

Presidium Pusat Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia [MLKI] mengelar Rapat Pleno nasional yang membicarakan agenda-agenda strategis organisasi pada tahun 2016. Rapat Pleno ini diselenggarakan pada Jumat, 11 Maret 2016, di Kantor Direktorat Penghayat Kepercayaan dan Tradisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Acara terbilang sangat istimewa karena dihadiri oleh salah satu Dewan Pakar MLKI, Drs. K.P. Sulistyo Tirtokusumo, MM. Penguatan Kapasitas Organisasi Rapat Pleno membicarakan agenda-agenda strategis MLKI pada tahun 2016. Setelah melakukan refleksi atas kegiatan MLKI selama delapan bulan terakhir, anggota Presidium memfokuskan perhatiannya pada agenda-agenda yang mendesak diwujudkan. Salah satu agenda itu adalah pembentukan dan konsolidasi MLKI di wilayah Kalimatan Timur dan Nusa Tenggara Barat [NTB]. Sebagaimana dipahami, di kedua wilayah ini keberadaan kelompok adat dan Penghayat sangat besar, aka

Instansi Pemerintah sebagai Pembina Teknis Kepercayaan terhadap Tuhan YME di Indonesia

Sejarah Perkembangan dari Masa ke Masa Institusi Negara yang mengelola/mengurusi keberadaan serta pemenuhan hak-hak penghayat pun dibentuk, melalui Satuan Kerja Khusus. Tahun 1975: memasukan urusan Kepercayaan kedalam Kantor Wilayah Departemen Agama pada salah satu bagian pada Sekretariat Kantor Wilayah Departemen Agama di beberapa Propinsi. Selanjutnya berdasarkan Instruksi Menteri Agama nomor 13 tahun 1975, pembinaannya dialihkan pada Sub bagian Umum Tata Usaha. Tahun 1978: dialihkan kedalam Depdikbud (Direktorat  Bina Hayat Kepercayaan) berdasarkan Keppres 40/1978. è Kepercayaan adalah salah satu unsur dan wujud budaya bangsa Tahun 1980: Keputusan Mendikbud nomor 0222e/01/1980, Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME melaksanakan sebagian tugas Ditjen Kebudayaan di bidang pembinaan perikehidupan masyarakat penghayat kepercayaan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan. Tahun 1999 : pembinaan dilaksana

Peringatan 1 Suro dan Deklarasi Kota Bhinneka

Dalam rangka memperingati datangnya 1 Suro 1949 Saka Jawa, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia [MLKI] Jawa Timur bersama dengan MLKI Kabupaten Tulungagung menggelar acara Sarasehan dan Pagelaran wayang kulit. Perhelatan ini digelar pada Sabtu, 7 November 2015, di halaman kampus Institut Agama Islam Negeri [IAIN] Tulungagung. Sekali lagi, MLKI Jawa Timur bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Hak Asasi Manusia dan Islam [PusdikHAMI] IAIN Tulungagung untuk menyukseskan acara tersebut. Acara yang dipersiapkan dengan matang itu menyedot perhatian tidak kurang dari 1000 kadhang-kadhang Penghayat Kepercayaan se-Jawa Timur. Acara juga dihadiri oleh delegasi lintas agama/keyakinan se-Kabupaten Tulungagung, Muspida, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Tulungagung, Suprion, SE., M.Si., dan Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin. Sarasehan budaya disampaikan oleh Rektor IAIN Tulun

Sambutan Presidium MLKI

Rahayu, Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia [MLKI] lahir karena tuntutan sejarah. Sebagai wadah tunggal organisasi-organisasi Kepercayaan di Indonesia, MLKI mengemban amanat besar. Secara internal, MLKI harus mampu  melakukan penguatan dan pengembangan organisasi-organisasi Penghayat Kepercayaan. Juga penguatan terhadap warga Penghayat Kepercayaan yang tersebar di seluruh Nusantara. Secara eksternal, MLKI juga dituntut mampu menyosialisasi keberadaan Penghayat Kepercayaan, termasuk menghapus stigma dan pelbagai lebel negatif yang selama ini ditempelkan pada warga Penghayat Kepercayaan. MLKI juga harus menjadi garda depan perjuangan menghapuskan diskriminasi yang sampai hari ini masih menjerat kehidupan sebagian besar warga Penghayat Kepercayaan di seluruh Nusantara.   Organisasi-organisasi Penghayat Kepercayaan adalah pewaris sah kebudayaan dan nilai-nilai adiluhung di bumi Nusantara. Tidak berlebiha

Menegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan

Menegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan Indonesia (MLKI) menegaskan komitmennya dalam mendorong penguatan kapasitas perempuan Penghayat. Hal ini diwujudkan dalam Deklarasi Organisasi Perempuan Penghayat. Deklarasi tersebut pertama kali diwujudkan di Jawa Timur. MLKI Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Hak Asasi Manusia dan Islam (PusdikHAMI) IAIN Tulungagung menyelenggarakan perhelatan tersebut. Deklarasi dikemas dalam kegiatan Seminar Nasional bertajuk “Eksistensi dan Kontribusi Perempuan Penghayat terhadap Kebangsaan dan Kebhinnekaan”. Seminar dan Deklarasi tersebut dihelat pada Minggu, 19 April 2015, di Aula Gedung Rektorat IAIN Tulungagung. Ini merupakan momen bersejarah. Pertama, deklarasi Organisasi Perempuan Penghayat adalah yang pertama dalam sejarah Penghayat di Indonesia. Kedua, untuk pertama kalinya kegiatan Penghayat bertempat di kampus IAIN sebagai representasi lembag

MAJELIS LUHUR PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA

MAJELIS LUHUR PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA INDONESIA TUJUAN 1. Membina kerjasama antar anggotanya agar mampu menjalin komunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat di luar organisasi-organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Melestarikan nilai-nilai luhur spiritual bangsa. 3. Ikut serta membentuk dan membangun karakter manusia Indonesia seutuhnya di bidang mental-spiritual yang berjiwa Pancasila. PROFIL Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atau disingkat MLKI, merupakan wadah tunggal nasional organisasi-organisasi Kepercayaan di Indonesia. Sejarah berdirinya MLKI tidak lepas dari kebutuhan adanya wadah nasional yang bisa menampung perjuangan organisasi-organisasi Kepercayaan.  | Read More SESANTI Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia mempunyai Sesanti penga