Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kejawen Kapribaden

Malam Minggu Kelam oleh Dr. Wahyono Rahardjo GSW, MBA

Dr. Wahyono Raharjo GSW, MBA Dr. Wahyono Rahardjo GSW, MBA Pinisepuh Paguyuban Penghayat Kapribaden & Pejuang Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan Yang Gigih Sampai Akhir Hayatnya ( 1933 – 2007 )     “ Malam Minggu Kelam “ Oleh : Dr. Wahyono Rahardjo GSW., MBA Malam Minggu Kelam Sekelam hati penghayat (kepercayaan) Cuaca gelap, mendung Segelap masa depan penghayat Tidak tahu lagi apa yang disebut Indonesia Malam Minggu Kelam Akhirnya hujan deras Sederas air mata penghayat Membanjiri pangkuan Ibu Pertiwi Teraniaya sampai anak cucu Malam Minggu  Kelam Gelap segelap nurani mereka Orang-orang yang senang melihat sesamanya menangis Akan mampukah matahari esok menerangi hatinya ? Malam Minggu Kelam Segelap apapun masa depanmu Sekelam apapun hatimu Para penghayat jangan berkecil hati Sinar ilahi yang akan menerangi dirimu (Dikirim melalui sms tgl. 02-12-2006 jam 17:03:26, seminggu sebelum RUU Adminduk disahkan oleh DPR-RI)  http://berita.kapribaden.org/malam-minggu-kelam-oleh-dr-wahyono-

Memperingati Satu Tahun Wafatnya Bapak Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA – Pinisepuh Paguyuban Penghayat Kapribaden

Rahayu, Setahun yang lalu tepatnya pada tanggal 12 April 2007, Pinisepuh Paguyuban Penghayat Kapribaden – Bp. Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA – meninggal dunia. Keberadaan beliau tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Paguyuban Penghayat Kapribaden karena beliaulah yang membidani kelahirannya pada tahun 1978 untuk melaksanakan perintah dari Sesepuh Kapribaden, Romo Herucokro Semono. Maka sejak itulah kehidupannya tidak bisa dilepaskan dari perjuangannya melestarikan Laku Kapribaden dan memperjuangkan agar pemerintah memberikan hak-hak sipil Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME sesuai jatidirinya sebagai penghayat. Sekarang, ketika kami kilas balik perjuangan beliau, ternyata setelah hampir 40 tahun (sejak tahun 1971) beliau mengemban tugas dari Romo Herucokro Semono dengan penuh keiklasan, maka sejak 2 (dua) tahun sebelum beliau meninggal, adalah benar-benar puncak perjuangannya yang kami rasa adalah sebagai wujud kepatuhannya dalam menjalankan petunjuk Urip-nya.

HIDUP BAHAGIA

HIDUP BAHAGIA YANG DIAKHIRI DENGAN MENCAPAI KASAMPURNAN JATI Oleh : Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA PENDAHULUAN Buku ini, isinya bukan merupakan pedoman atau patokan mati. Artinya, siapapun yang berminat, mencapai kebahagiaan hidup sejati di dunia ini, dan ingin kalau saatnya tiba, bisa mencapai “Kasampurnan Jati”, lakunya tidak harus, bahkan tidak benar, kalau berpedoman atau berpatokan pada isi buku ini (dijadikan semacam patokan, apalagi dogma). Buku ini isinya hanya memberikan petunjuk, bagaimana seseorang bisa berguru pada Guru Sejati-nya sendiri, yaitu Hidupnya sendiri, atau Rokh-nya sendiri (His or Her own Soul). Yang harus diikuti oleh tiap orang adalah petunjuk yang paling baik dari Hidup-nya sendiri. Hidup yang bisa memberikan petunjuk yang paling baik (beciking becik) dan paling benar (benering bener) bagi tiap orang, secara individual (pribadi). Karena Hidup itu yang berasal dari Maha Hidup, yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Hidup yang meliputi, menggerakkan dan menguasai alam semes

HIDUP BAHAGIA

HIDUP BAHAGIA YANG DIAKHIRI DENGAN MENCAPAI KASAMPURNAN JATI Oleh : Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA PENDAHULUAN Buku ini, isinya bukan merupakan pedoman atau patokan mati. Artinya, siapapun yang berminat, mencapai kebahagiaan hidup sejati di dunia ini, dan ingin kalau saatnya tiba, bisa mencapai “Kasampurnan Jati”, lakunya tidak harus, bahkan tidak benar, kalau berpedoman atau berpatokan pada isi buku ini (dijadikan semacam patokan, apalagi dogma). Buku ini isinya hanya memberikan petunjuk, bagaimana seseorang bisa berguru pada Guru Sejati-nya sendiri, yaitu Hidupnya sendiri, atau Rokh-nya sendiri (His or Her own Soul). Yang harus diikuti oleh tiap orang adalah petunjuk yang paling baik dari Hidup-nya sendiri. Hidup yang bisa memberikan petunjuk yang paling baik (beciking becik) dan paling benar (benering bener) bagi tiap orang, secara individual (pribadi). Karena Hidup itu yang berasal dari Maha Hidup, yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Hidup yang meliputi, menggerakkan dan menguasai alam semes

Dr. Wahyono Raharjo: KAMI DIPAKSA MUNAFIK

KAMI DIPAKSA MUNAFIK Aug 21, '06 12:50 AM for everyone Dr. Wahyono Raharjo: Wawancara | 24/07/2006 Setiap negara demokratis berupaya untuk menuntaskan pengakuannya atas hak-hak sipil setiap warga negara, tanpa diskriminasi apa pun. Kebebasan tiap-tiap warga negara untuk beragama dan berkeyakinan menurut apa yang mereka inginkan, dijamin oleh konstitusi sebuah negara demokratis. Bagaimana nasib hak-hak sipil kaum penghayat kepercayaan di Indonesia? Berikut perbincangan Novriantoni dari Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan Ketua Umum Badan Perjuangan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (BPKBB), Dr. Wahyono Raharjo Setiap negara demokratis berupaya untuk menuntaskan pengakuannya atas hak-hak sipil setiap warga negara, tanpa diskriminasi apa pun. Kebebasan tiap-tiap warga negara untuk beragama dan berkeyakinan menurut apa yang mereka inginkan, dijamin oleh konstitusi sebuah negara demokratis. Bagaimana nasib hak-hak sipil kaum penghayat kepercayaan di Indonesia? Berikut p