tag:blogger.com,1999:blog-2420785936299962322024-03-19T03:54:49.980-07:00Agama Kejawen Murni ( Kejawen Religion)Penghayat Kepercayaan Jawa ,Java di IndonesiaUniverse Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.comBlogger638125tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-41836174879708596572018-03-04T20:45:00.001-08:002018-03-04T20:45:15.843-08:00Makam Ki Ageng Balak, Mertan, Sukoharjo<h1 class="title entry-title" itemprop="name">
Makam Ki Ageng Balak
</h1>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Ki Ageng Balak" border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDus602bUhRzy6a-NAX17LOccfzoNcIfSVbx8tI6Xa-coY-c_CmS9jsAf9RNi6Uhf4jJujojIsvIBvwZjAksZSKfEKmsMKAW5P5gnD_ubIiuL8X7IgyUnjgzrfY0MH5kT1oXDYkAcUN0jG/s640/makam+balakan.JPG" title="Ki Ageng Balak" width="640" /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Permasalahan
hidup tak hanya berkutat dari segi ekonomi saja, berbagai persoalan hidup
seringkali mewarnai kehidupan manusia. Dari sulitnya mencari rizki hingga
terkena jerat persoalan kasus hukum. Namun di saat segala daya upaya duniawi
tak mampu mnyelesaikanya, manusia akan mencari jalan lain dengan cara alternatif
memakai bantuan ghaib. Mereka akan mendatangi tempat keramat dan punden
pedanyangan sebagai upaya untuk melepaskan diri dari persoalan yang
membelitnya..</span></div>
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tak hanya persoalan hukum pidana
biasa seperti merampok, mencuri dan persoalan narkoba. Tetapi persoalan hukum
yang menyangkut kasus korupsi pejabat banyak yang terselesaikan setelah mereka
mendatangi makam tersebut.. Makam atau punden yang sering menjadi jujugan orang
orang yang ingin terlepas dari jerat hukum, sekaligus menginginkan sukses
usahanya yaitu makam Ki Ageng Balak. Nama Balak di sematkan karena sebuah
whisik ghaib yang mengatakan,</span><span lang="IN"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><br />
<br />
" <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yah mene kok golek uwi, kae lho
openono panggonanku ono ngisor uwit serut, openono bleduge, panganen kanggo
wong sak eyupen blarak. Aku putro wayah ratu</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ping rolas isih turun Majapahit.</i>’. Suara tanpa wujud ini di dengar
oleh warga, saat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>desa mereka tengah di
serang musim paceklik. Dalam whisiknya suara tersebut juga menjelaskan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">‘di bawah pohon serut itulah tempatku,
rawatlah aku apa adanya maka engkau tidak akan kekurangan’,</i><br />
<br />
Selain whisik yang memiliki arti bahwa siapapun yang bersedia merawat (
memunden ) maka segala kehidupanya tidak akan pernah kekurangan, pernah juga
ada versi lain dikalangan para pelaku ritual yang mengatakan ‘ Sebut namaku
tiga kali, maka segala persoalanmu akan rampung’. Whisik inilah yang sering
dimaknai bahwa siapapun yang terkena persoalan duniawi maka akan terlepas dari
jeratnya setelah mereka menjalani laku ritual di makam Kiageng Balak.<br />
<br />
Sejak mendengar whisik tersebut, tepat di bawah pohon serut kemudian di
bangun gubuk bambu beratapkan ilalang. Namun seiring dengan perkembangan zaman
serta banyaknya para pelaku ritual yang memperoleh whisik ghaib secara pribadi
maka bangunan gubuk akhirnya direnovasi menjadi sebuah bangunan pesanggrahan.
Bahkan beberapa pengusaha lokal yang sukses dengan usahanya akhirnya merubah
total kawasan bukit menjadi sebuah pesanggrahan dengan nama Makam Ki Ageng
Balak atau Balakan.<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Sebutan Balakan
memiliki arti nama sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">penolak bala</i>,
oleh karena itu siapapun orangnya yang menjalani ritual di makam Balakan di
percaya mampu mendapatkan bantuan ghaib sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>penolak bala. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">“ Ki ageng
Balak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada jaman dahulu merupakan salah
satu trah keturunan Raja Majapahit, yang bernama asli Raden Sujono “ Kata mbah Sidem
( 70th), perempuan yang telah menjadi juru kunci lebih dari setengah abad. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Menurut cerita,
Raden Sujono bisa berada di tempat ini sebenarnya dalam pelariannya menghindari
perkawinan yang tak di inginkan. Sebagai salah seorang putra raja, Raden Sujono
pada waktu itu di jodohkan oleh orang tuanya dengan salah seorang putri yang
sangat cantik jelita. Namun keinginan orang tuanya tersebut di tolak, meski
secantik apapun tetapi kalau hati dan perasaan tidak saling mencintai untuk apa
?. Karena tak ingin di jodohkan, akhirnya Raden Sujono melarikan diri sampai
akhirnya tiba di sebuah bukit kecil di dusun Mertan, Sukoharjo.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Bertahun tahun
Raden Sujono menetap dan bertapa di atas bukit kecil yang di penuhi dengan
alang alang. Sampai akhirnya Raden Sujono kedatangan dua orang punggawa
kerajaan atas suruhan kedua orang tuanya, yang menginginkan agar dirinya
kembali pulang ke kerajaan. Namun ajakan kedua punggawa kerajaan tersebut di
tolak, sampai akhirnya kedua punggawa yang bernama Kiai Simbarjoyo dan Kiai
Simbarjo tak kuasa menahan tekad bulat Raden Sujono yang ingin bertapa dan
menetap di dalam hutan alang alang. Kebulatan tekadnya menjalani kehidupan
spiritual dan bertapa di atas punthuk, akhirnya membuat Raden Sujono muksa hilang
seluruh raganya. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Sejak muksanya
Raden Sujono di atas punthuk hutan alang alang, tempat yang dulu pernah
dijadikan tempat bertapa kemudian diberi<i style="mso-bidi-font-style: normal;">
tetenger</i> atau petilasan oleh kedua punggawa kerajaan yang dulu pernah
memintanya untuk pulang, namun akhirnya mengikuti Raden Sujono menetap di atas
punthuk bukit.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Berawal dari
seseorang yang pernah mendapat wisik di saat musim paceklik itulah, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>maka semakin hari makam Ki ageng Balak semakin
ramai dikunjungi para pelaku ritual. Selain berkunjung ngalap berkah, mereka
juga banyak yang meminta agar segala urusanya bisa cepat rampung.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tak sedikit orang
yang telah terkabulkan doa dan penyuwunanya lantaran makam Balakan, segala
persoalan dan segala keinginanya terselesaikan dan terkabul. Bagi para pelaku
ritual yang terkabulkan permohonanya biasanya akan menyembelih ayam, kambing
atau sapi sebagai wujud rasa syukur dengan menggelar upacara selamatan. Bahkan
beberapa pengusaha lokal di kota Solo dan sekitarnya yang pernah sukses berkat
makam Balakan merenovasi makam hingga milyaran rupiah</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">‘Tak hanya
pengusaha dan para pelaku ritual dari kalangan umum yang pernah sukses dalam
usaha, beberapa pejabat pemerintahan dari bupati, ketua partai, anggota dewan hingga
setingkat menteri seringkali menggelar ritual di makam Balakan. Mereka akan
meminta kepada juru kunci untuk menyampaikan unek unek persoalan yang tengah di
hadapinya agar bisa terselesaikan. Jelas Sidem, juru kunci yang telah
dikaruniai 8 orang putra dan 16 orang cucu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Bahkan beberapa
diantaranya pejabat yang datang dari jakarta lantaran kasus korupsi yang tengah
membelit pimpinanya,. Tegas mbah Sidem.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Mbah Sidem
menambahkan ceritanya, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sudah dua kali ini
pejabat jakarta tersebut datang ke makam Balakan menggelar upacara ritual
selamatan dengan menyembelih kambing. Upaya ini dilakukan agar proses hukum
yang tengah di jalani bisa terselesaikan tanpa harus menjalani hukuman</span>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-81332720533134430292018-03-04T20:39:00.002-08:002018-03-04T20:39:44.044-08:00 Sumur Brumbung, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri.<h1 class="title entry-title" itemprop="name">
<a data-id="2601890975541870420" data-item-type="post" href="http://sastrabudayajawa.blogspot.com/2015/02/punden-sumur-brumbung_9.html" itemprop="url" rel="bookmark">
Punden Sumur Brumbung</a>
</h1>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieH34-V7exg9XLRB7oYssf5QhbI3sfIx0PmYRtEMl9xmVnjjwG2C6go6fNPYKUsC04EZIK54Xx0xQgElCR_13uJ_W82ZSuvUcLOY0DM_YffptCJ_gvhlqDIXqLqjj4Vj2jFIP9OgLp7MmF/s1600/sumur.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieH34-V7exg9XLRB7oYssf5QhbI3sfIx0PmYRtEMl9xmVnjjwG2C6go6fNPYKUsC04EZIK54Xx0xQgElCR_13uJ_W82ZSuvUcLOY0DM_YffptCJ_gvhlqDIXqLqjj4Vj2jFIP9OgLp7MmF/s1600/sumur.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Salah satu tempat
yang di yakini memiliki kekeramatan untuk berbagai keperluan ngalap berkah
serta mampu menjadikan seseorang kaya raya adalah punden sumur brumbung. Sumur
yang berada di lereng perbukitan ini berada di Kecamatan Jatipurno Wonogiri.
Lebih dari 40km jarak yang harus di tempuh dari kota Kabupaten Wonogiri apabila
hendak menuju ke Sumur Brumbung. </span>
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Punden
Sumur Brumbung berada di pinggir sungai di lereng perbukitan dengan nuansa aura
mistis yang sangat kuat sekali menyelimutinya. Di tempat ini berbagai macam
sesaji dari para pelaku ritual terlihat berceceran di pinggir sumur brumbung,
yang dipersembahkan bagi para ghaib penunggu Punden Sumur Brumbung. Punden
keramat yang berbentuk sumur mata air ini memiliki luas diameter lingkaran
sumur tak lebih dari 70cm, namun air yang keluar dari dalam sumber mata air tak
pernah kering meski di musim kemarau sekalipun. </span></div>
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Terdapat dua buah sumur
keramat yang ada di Punden Sumur Brumbung. Kata Kerto semito, kakek tua berumur
delapan puluh tahun yang sejak kecil mengenal betul keberadaan Sumur
Brumbung.Punden Sumur Brumbung sudah menjadi tempat laku ritual sejak jaman
dahulu,. keberadaan tempat keramat ini berada di dalam hutan yang sangat angker
sekali. Tetapi seiring dengan banyaknya penduduk sekitar yang membutuhkan sawah
ladang untuk pertanian, maka sedikit demi sedikit kawasan hutan Sumur Brumbung
mulai terkikis. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Hutan lebat yang dulu
menutupi Sumur Brumbung kini mulai berubah menjadi lahan pertanian milik
penduduk, meski perubahan hutan di kawasan Sumur Brumbung semakin meluas, namun
keangkeran Sumur Brumbung tak pernah berkurang. Kekuatan aura mistis masih
terus menyelimuti kawasan Sumur Brumbung, hal ini tercermin dari banyaknya warga
sekitar yang tak pernah berani menginjakan kaki di kawasan Sumur Brumbung.
Meraka takut sekaligus tak ingin kerasukan roh saat berada di Sumur Brumbung,
.agar tidak di jadikan penghuni alam ghaib Sumur Brumbung. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Tempat ini paling hanya di
datangi para pelaku ritual yang tengah menjalani laku<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ritual penyuwunan. Kebanyakan mereka orang
orang yang berasal dari luar daerah Jatipurno Wonogiri. Meski ada juga beberapa
warga yang berasal dari daerah sekitar ikut menjalani laku ritual di Sumur
Brumbung demi memperoleh kekayaan. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Punden Sumur brumbung ramai
di datangi warga sekitar pada saat ramainya kupon togel nomer undian berhadiah.
Saat itu tak sedikit warga sekitar yang turut memburu angka nomer undian dengan
cara menjalani laku ritual di Sumur Brumbung. Tidak hanya warga sekitar yang
berupaya mencari wisik nomer undian di Sumur Brumbung, warga dari desa lain
juga beramai ramai memburu untuk mendapatkan angka nomer di tempat ini. Tetapi
satu hal yang membuat orang orang ini kemudian ciut nyalinya, saat mereka
mengetahui kalau orang orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang pernah
mendapatkan nomer dari Sumur Brumbung akhirnya harus mati. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Kematian orang orang ini
tak di ketahui dengan sebab yang pasti, beberapa warga hanya melihat tubuh
orang yang meninggal tersebut terlihat berwarna hitam. Konon <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menurutpara penduduk sekitar, mereka mati
karena menjadi tumbal penunggu Sumur Brumbung. Dan orang orang yang mati ini
harus menjadi penghuni Sumur Brumbung. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Hal ini pernah terjadi
terhadap salah satu warga Desa Brumbung yang juga pernah mengalami nasib naas
seperti itu. Menurut cerita, sejak menjalani laku ritual di Sumur Brumbung
kehidupan mbah Dar semakin mapan. Tak jarang seringkali dirinya mendapatkan
nomer undian berhadiah. Sampai akhirnya mbah Dar mampu membangun pesanggrahan Sumur
Brumbung. Tak sedikit mbah Dar memperoleh kekayaan berkat punden Sumur
Brumbung, sampai akhir di usianya yang semakin senja, mbah Dar menghembuskan
nafasnya yang terakhir. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Tetapi sebelum
menghembuskan nafas terakhir, beberapa warga sempat melihat adanya seorang yang
menunggang kuda mendatangi rumah mbah Dar. Sosok laki laki ini terlihat gagah
menaiki kuda hitam dengan membawa sebilah parang di tangan. Tak selang lama
setelah kedatangan sosok ghaib tersebut, mbah Dar kemudian menghembuskan
nafasnya yang terakhir. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Punden Sumur Brumbung yang
terletak di pinggir sungai tersebut,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>berada di sebuah tanah pekarangan seluas kurang lebih lima puluh meter
persegi. Dua buah sumur tua terdapat di tempat ini. Satu sumur berada di luar
di naungi oleh bangunan bangsal kecil berukuran 2x4meter. Sedangkan sumur utama
berada di dalam pesanggrahan pendopo tembok. Sumur utama yang dianggap paling
tua dan keramat, bejarak kurang lebih sepuluh meter dengan sumur yang satunya. </span><br />
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kekeramatan Sumur Brumbung dipercaya
sangat angker sekali, tak satupun ada warga yang berani mengambil kayu dari
Punden Sumur Brumbung untuk di bawa pulang. Mereka yang nekad tak mengindahkan
larangan ini akan mengalami nasib naas kesurupan roh liar. Selain itu di tempat
ini sering kali terlihat seekor harimau yang sangat besar sekali berkeliaran di
sekitar Sumur Brumbung. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Menurut pengakuan warga seluruh tempat
yang ada di kawasan Sumur Brumbung pada masa lalu merupakan hutan yang sangat
gelap sekali ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">gung lewung lewung’.</i>
Tak satupun mahkluk hidup berani menginjakan kaki memasuki hutan ini. ‘<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jalmo moro, jalmo mati’</i> siapapun yang
berani datang jangan berharap bisa kembali alias mati. Seperti inilah gambaran
keangkeran hutan brumbung yang menutupi dua buah sumur keramat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Bahkan sampai sekarang ini penduduk
sekitar masih sangat meyakini keangkeran Sumur Brumbung. Warga yang mengolah
lahan pertanian di bekas hutan brumbung hanya bisa menunggu pohon pohon besar
yang telah berusia ratusan tahun tersebut ambruk dengan sendirinya, mereka tak
ada yang berani menebang pohon memperluas lahan pertanian. Apabila ada warga
yang berani dan nekad menebang pohon, sudah bisa dipastikan keesokan harinya
akan ada orang mati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Warga meyakini, Penunggu Sumur Brumbung
adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mbah Jomluwo Sulung Pentung</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sabuk Alu</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mbah Guru Putih</i>. Kedua tokoh ini merupakan penunggu punden Sumur
Brumbung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Mbah jomluwo sulung pentung merupakan
penguasa seluruh punden Sumur Brumbung yang menduduki tempat di dalam
pesanggrahan, sedangkan mbah guru putih adalah pembantu mbah jomluwo penunggu
Sumur Brumbung yang berada di luar tembok pesanggrahan. Kedua penunggu ghaib
ini merupakan penguasa seluruh hutan keramat di kawasan Jatipurno. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Keberadaan ghaib penunggu tempat ini konon
merupakan orang orang siluman yang berasal dari gunung ngujil di kawasan selatan
Gunung Lawu. Gunung Ngujil di kenal sebagai tempat bersemayamnya para mahkluk
siluman, jin dan prahyangan. Oleh karena itu secara tak langsung, keberadaan
Sumur Brumbung memiliki keterkaitan dengan seluruh siluman gunung ngujil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Gunung Ngujil sendiri di kenal sebagai
salah satu tempat bersemayamnya para siluman harimau yang dipuja orang demi
kekayaan duniawi. Keangkeran Gunung Ngujil bagi penduduk sekitar sangat
mengerikan sekali. Menurut kepercayaan penduduk setempat, siapapun orang yang
bertanya perihal keberadaan Gunung Ngujil secara tidak langsung, konon orang
tersebut sudah di tandai menjadi milik para siluman Gunung Ngujil.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"> Apalagi
mereka yang berani mendatangi Gunung Ngujil, sudah dapat dipastikan pada saat
mati mayatnya akan di gondol siluman harimau untuk di jadikan tumbal di Gunung
Ngujil. Tempat ini konon memiliki pagar ghaib yang berasal dari orang orang
yang memuja siluman harimau. Pagar ghaib ini di percaya memiliki lapisan hingga
ratusan pagar manusia, yang setiap waktu mendapatkan siksaan dari siluman
harimau penunggu Gunung Ngujil sebagai ganti pemberian kekayaan yang telah
mereka peroleh. </span></div>
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Keberadaan punden Sumur
Brumbung dan Gunung Ngujil hingga kini dianggap masih sangat angker sekali.
Kedua tempat ini menjadi satu bagian yang tak terpisahkan bagi siluman harimau,
tetapi bagi warga Jatipurno, Sumur Brumbung-lah yang dianggap sangat keramat
karena keberadaan punden ini berada di desa Jatipurno. Berbeda dengan punden
Gunung Ngujil yang berada di atas gunung dan jarang di datangi manusia. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Punden sumur brumbung
terkait dengan siluman harimau Gunung Ngujil, yang biasa di jadikan pemujaan
pesugihan. Sumur Brumbung merupakan pesanggrahan bagi Siluman harimau Gunung
Ngujil, sekaligus menjadi salah satu tempat untuk pemujaan pesugihan. Meski
sebenarnya hal ini tergantung dari keinginan manusianya sendiri. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Setiap kali mengambil
tumbal pemujanya, siluman harimau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan
mengitari makam pemujanya sebanyak tiga kali agar mayat tersebut keluar dari
dalam tanah, demikian cara siluman harimau mengambil jasad para
pemujanya. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Entah dengan kekuatan ghaib
apa hingga mayat si pemuja tiba tiba keluar dari dalam tanah setelah kuburanya
di putari sebanya tiga kali. Oleh karena itu setiap kali ada warga desa yang
mati sudah dapat dipastikan, selama tujuh hari tujuh malam makam orang ini akan
di tunggu para kerabatnya, agar jasadnya tak di ambil siluman harimau. Konon
sebelum melakukan pengambilan jasad, siluman ini akan berubah wujud menjadi
seorang manusia dan menanyakan kepada warga desa, dimana letak kubur pemujanya
yang meninggal dunia. Mayat yang berhasil diambil oleh siluman harimau akan
dijadikan tumbal di alam ghaib untuk pagar kerajaan siluman dengan cara di
panggul di atas punggung. </span><br />
<br />
<span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;">Kematian yang dialami
pemujanya bukanlah takdir dari Tuhan, tetapi kontrak yang tak disampaikan oleh
siluman harimau pada saat melakukan persekutuan. Kematian ini bisa sewaktu
waktu terjadi dengan cara ghaib, di datangi algojo siluman harimau dalam sosok
laki laki menunggang kuda sembari membawa parang./SBJ</span>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-12156769115303996102018-01-01T20:25:00.000-08:002018-01-01T20:25:06.081-08:00PURA HINDU DI BOYOLALI <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
</h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Beberapa Pura umat Hindu di Kabupaten Boyolali, Bagi saudara –saudara umat sesama silahkan kunjungi </span></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.75pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> PURA KABUPATEN BOYOLALI</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black;"></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black;">
</span><span style="color: black;">1. PURA </span><span style="color: black;"><span style="color: black;">PUJA </span>BUANA <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span>Desa Tagung Gede, Kecamatan Musuk, Kab. Boyolali. Pura ini berada
di lereng timur Gunung Merapi. Berbatasan dengan wilayah Kayumas (masuk
Kecamatan Jatinom Kab. Klaten).</span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg57BAWyLO9aOjNH3jMwZ4ggUso4-UXRfcCTusIq9UG7ktE_jwaEqKjbjmOLVLsZJXW-N8F4ORO1evv6NOXTRasgUVycGrDhGjfw3pP4QoqO58d0ecPQi4asVE8z6ZouH-OB5-PGN97fi0/s1600/pura+puja+buana.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="572" data-original-width="499" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg57BAWyLO9aOjNH3jMwZ4ggUso4-UXRfcCTusIq9UG7ktE_jwaEqKjbjmOLVLsZJXW-N8F4ORO1evv6NOXTRasgUVycGrDhGjfw3pP4QoqO58d0ecPQi4asVE8z6ZouH-OB5-PGN97fi0/s640/pura+puja+buana.png" width="556" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span>2. PURA STAYA DHARMA<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span>Dk. Gedung Ds. Sangup, Kec. Musuk, Kab. Boyolali<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span>3. PURA GIRI WANGI<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;">
</span></span><span style="color: black;">Pura ini terletak di desa pandean Kec. Juwangi, Kab. Boyolali. Hp. 081329223023 </span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
<span style="color: black;">4. </span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; color: black;">PURA EYANG WCQ</span></span></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 18px;"> Pura ini berada di Dukuh kedung randu RT 20/RW 05 Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi </span></span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 18px;">hubungi hp 087836411887</span></span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 18px;">. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 18px;">Pura ini bisa di tempuh dengan mengunakan angkot desa dari pura Giriwangi kurang lebih 15 menit</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"> <br />
</span>5. PURA DHARMA SAKTI<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
</span>Dk. Banyu Urip Ds. Krobokan, Kec. Juwangi, Kab. Boyolali<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
<br />
</span>6. PURA BHUANA SUCI SARASWATI<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
</span>Ds. Ngaru ngaru Kec. Banyudono, Kab. Boyolali. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Pura ini dekat
dengan pemandian Pengging. Kalau kita melintas dari Kartosuro menuju
Boyolali, setelah Depo pertamina kita akan menemui papan nama yang cukup
besar tentang arah ke pemandian Pengging, ikutilah petunjuk tersebut. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Sebelum sampai pemandian kita akan sampai di pura ini. Sebenarnya tidak
jauh dari pura Bhuana Suci Saraswati masih terdapat sebuah pura lagi
yang lebih kecil.<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
<br />
</span>7. PURA DITYA DHARMA<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
</span>Ketaon, Kec. Banyudono, Kab. Boyolali<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
<br />
</span>8. PURA WIDYA LOKA SAKTI<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
</span>Randusari, Kec. Teras, Kab. Boyolali<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
<br />
</span>9. </span><span>Pura Agung Dharma Bhuana</span><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"> </span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"> </span></span><span style="color: black;"><span class="_Xbe">Urutsewu, Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57352</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> Lokasinya tidak jauh dari pasar Ampel.<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial;"><br />
</span> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">10. </span><span>Pura Dharma Santosa</span><span class="_Xbe"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="_Xbe"> Kateguhan, Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57374</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="_Xbe">11. </span><span class="_Xbe"><span>Pura Widya Loka Sakti</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="_Xbe"><span> </span></span><span class="_Xbe">Randusari, Teras, Randusari, Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57372</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="_Xbe">12. </span><span>Pura Satya Dharma</span><br /><span class="_Xbe"><span class="_xdb"></span><span class="_Xbe"> Gedung, Sangup Musuk, Sangup, Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57331</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><a href="http://widiningsih.blogspot.co.id/2011/08/pura-di-boyolali.html">(sumber) </a></span></span></span></div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-60482859462547472882017-12-13T00:42:00.000-08:002017-12-13T00:42:29.712-08:00Candi Pesing atau Candi Mas Pasiraman Raden Mas sahid Jatisrono, Wonogiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_QgKEpKgNShNG7SL_creecyTs7XpH9VdRq5bsqbyUrHn4tEJWcwpoyq5HXgHaIVSO-lrPA16_zsjLRn5LDsMdfrZkGsE7mezYiQB7ZcfA6eMw2dLTIkDfNE0rq-K3UJcUJ3z752FQ0vC/s640/IMG_1683.JPG" width="640" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
candi ini terletak di depan pasar jatisrono di sebelah apotik girihusada
III . tidak sesuai dengan namanya meskipun nama nya terkenal dengan
candi pesing tapi candi ini tidak pesing lo. mungkin karena candi ini
bersebelahan dengan toilet umum di jatisrono jadi banyak yang menyebut
nya candi pesing. tapi tidak bau pesing seperti namanya.konon katanya
candi ini bernama asli candi mas pesiraman raden mas said atau pangeran
sambernyowo. kabarnya candi ini di bangun sejak th 1827 . cukup kecil
memang candi ini sesuai namanya di dalam nya terdapat seperti kamar
mandi dan ada ukir ukiran nyaa. saya pun kurang paham dengan candi ini
mungkin untuk lebih jelasnya bertanya kepada juru kunci disana. karena
pas saya kesana tidak bertemu dengn sang juru kunci. apa mungkin sang
juru kunci itu yang menunggu toilet umum itu seorang ibu ibu saya juga
kurang tau. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxoI62d1XDPJQssgxiWzOMTdBEtq5iL4Pn7qbBEP6_YCGxEwHrbQxX3QDCJRD4EBTJw8KE8WII8tMeu9BoWRlvj9RLNDOhVwPPDtriDYB-RwYdIa8uvJthrpUTNlq_kj8ExzbuFM_KiTVN/s640/IMG_1680.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwVp6DpRkTuiQGQ7AxEHdlzkRSCxjYPtb1Ft_SDi6D5QYp_93MmdNB1tCtJS-nML7Fveeh2EKc1g7MmNUFGynM3Lk9q7arpLpyTKzfr4LN5ZFxCrsTAP800aHB4NiU2RwGpAhzzGsSGd6r/s640/IMG_1681.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_QgKEpKgNShNG7SL_creecyTs7XpH9VdRq5bsqbyUrHn4tEJWcwpoyq5HXgHaIVSO-lrPA16_zsjLRn5LDsMdfrZkGsE7mezYiQB7ZcfA6eMw2dLTIkDfNE0rq-K3UJcUJ3z752FQ0vC/s1600/IMG_1683.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS_QgKEpKgNShNG7SL_creecyTs7XpH9VdRq5bsqbyUrHn4tEJWcwpoyq5HXgHaIVSO-lrPA16_zsjLRn5LDsMdfrZkGsE7mezYiQB7ZcfA6eMw2dLTIkDfNE0rq-K3UJcUJ3z752FQ0vC/s640/IMG_1683.JPG" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkQgPP5ub8h7VaUgMPY14hXlpUCB8h3xPPWhwpHH047IKW4Y8jGU6T83BdOBCycdlzBFkUB5-idejdsLufLw1cDzKAb7YU-_H4a1oAshyc3E-x35sKiVBeC_OX_m9Jl9bY9dB4SVWD6jL/s640/IMG_1684.JPG" width="426" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1i8xsya4N-SEgVY0J91kuaZlOZjSRok8R8r3RFVhyIgDLNNOPsUXaqn1bbX6QuKFYsTE-GLAMJRVG3Opcj5jT5Wy1vO63XAI0VNUuTU1Bxv2A8OslgK8WlGzgFbkZCCSbMYjvObm2mTjt/s640/IMG_1685.JPG" width="426" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUMNVIHwRkDUyxa9QNZKDgdl1_V67rg5pCw_AUu5VxIMT2jsEo1VNkPc7RYbqIas7rAdIGgySdjHUCS2MnKEz7KcHN2Lby96mAVHYNljt21Tx67rWOFRUNETdNPph3vhRwGE7ZbhbY8PY/s640/IMG_1686.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix4-5hTeSjE9A89zwrSI96kPM3pWU0S8o0q41-NAgOfyi5UwYaiR-dfIfWUsUKr2p8W3xPq_jmctP9i4cv0w3g6dAI3xLDWU0UN7jXRTwkFmaiTK6GTE5TwUHY_LJz9A_Z5SW3qyf-jC52/s640/IMG_1687.JPG" width="426" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVLWk-SFLDTBiesRL-286VWAQ0Qz9_-bL_PFKMqy6w8q1-NgIsDnzLfo_9OOIcXXfqh5mA-c0foBehx25dZ8mIfm_AxpmEMKRJhZmEtzSOCI6_Z6xJR83GbTBrLReOGC92LVVyqCZP2xmq/s640/IMG_1688.JPG" width="426" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7BfUGkNbQ6xQq8aCn5tCZ6llwwvw_hn-xB4TkV4ETjURs4eNmZqJS4hRhP59abcbGX-exIV9tGkFPAGligu-TJZAvtLKpV9vvFGsTpvVHaIlq8h9tfaQg6jkjDBJRxkplRlXHxOtZi5QC/s1600/IMG_1689.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7BfUGkNbQ6xQq8aCn5tCZ6llwwvw_hn-xB4TkV4ETjURs4eNmZqJS4hRhP59abcbGX-exIV9tGkFPAGligu-TJZAvtLKpV9vvFGsTpvVHaIlq8h9tfaQg6jkjDBJRxkplRlXHxOtZi5QC/s640/IMG_1689.JPG" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Q2OugXOAVRcN5paqqFp7xjFR-ZByzEaQsigN6Iq8l710z0GWrRYp4jvnSPf2A0Zldk_xV-p3_Lc3iYKiWqA_MxojVwMM9rt_zepVMMO3I8_gtuEGCWYeuhYwDW8IEnMFCnIF0noTnl7a/s640/IMG_1693.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgc4jl9k8fm2OOJigBHO8Oj7YBhoPUVD8VZr1kCwa_I31ZeD1YFwud4EImyfT_KLxsS0YuKaBytmLiUJgKiNkhe2TI_M_NI8CH4XftpdQJiZW-drhmG12sbcIB1yw-HPLguCo1evOKg7YM/s1600/IMG_6413.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgc4jl9k8fm2OOJigBHO8Oj7YBhoPUVD8VZr1kCwa_I31ZeD1YFwud4EImyfT_KLxsS0YuKaBytmLiUJgKiNkhe2TI_M_NI8CH4XftpdQJiZW-drhmG12sbcIB1yw-HPLguCo1evOKg7YM/s320/IMG_6413.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfD2FX66nC4OevzPliDk_weVx57HthEUVgbSVWbn6KwJuYMokDZcmjZVW-mPRkR6MX2DBV2gVghDjZfDV_nl1pIcEqFPCfF74L8Ij1g29PWVGaOWgMTkAp0WetKVuS6b6s4AQHWgC6WP9w/s640/IMG_6414.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQyykWyKRYx9thYpO8TgL5rfb3Aw1l4KKcABcewo7dHgXrEVDiw9JnUv8bm0-vHoJJcmHMBUrkJip93k9RdKo-FPu47zoDN7OpqtL8LmBYapWc74uMbuc_apirfU75y5cigt1iSOLCTeQ4/s640/IMG_6415.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIzllR58ptyd83zmFggixcQpsRj_m03tqNXp-xmcUKN459q2cq-863jV_vJhxwnlHiG2q6_7mAitJhbb4D5Bpic7p36kWPe11pyEXfbR6WdgjTHkXP-hbGa7zD2Y4Ok1fqb32ZiW6xtVAL/s640/IMG_6416.JPG" width="426" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjux7xurSwwwffbQaEbn7Yq-N8G7Ap87l2C9MzNrPntb_WwXWLq-KFk_qNf5qpCBrhuMdmRLWNUgiRk8HJASeyELQN-HtA08x4WIJ6LtXvMzMWUSFe82bbXxpgzpABocsBNk8J3F-JBVSf7/s640/IMG_6417.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVZsbKME-dsI-5gcBhP83FVqi7ThijaEOjZWOcRZJf5awhmefE8E1fPfVpMvz6kMgLTnbM3nh46GViIcmbhaLH21Hmm3oTwWihrWFAcEOQuwOdvpUzB5b-kcON_iNER5LkKkm3-lyGF0PS/s640/IMG_6419.JPG" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-39017285155507433822017-12-13T00:37:00.000-08:002017-12-13T00:37:05.758-08:00Ratusan Umat Buddha, Kirab Tumpeng Nusantara di Wonogiri<h2 class="title">
</h2>
<div class="postmeta-primary">
<span class="meta_date"></span><span class="meta_comments"></span>
</div>
<img alt="" class="alignleft featured_image wp-post-image" height="360" src="https://tribratanews-polreswonogiri.com/wp-content/uploads/2017/10/c13a2849-349b-4bda-bb1b-63c1455e68ee.jpg" width="640" />
Tribratanews-polreswonogiri.com — Ratusan umat Buddha,
mengikuti prosesi kirab Tumpeng Nusantara, yang digelar dalam rangkaian
upacara Oesyiki di Vihara Wimalakirti, Dusun Buling, Desa Bubakan,
Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Bersamaan dengan upacara
Oesyiki, Minggu (15/10/2017), ratusan umat Buddha dari berbagai kota di
Jateng dan DI Yogyakarta, menggelar prosesi kirab Tumpeng Nusantara.
Upacara keagamaan ini, digelar di Vihara Wimalakirti, Dusun Buling, Desa
Bubakan, Kecamatan Girimarto (50 Kilometer arah timur laut Ibukota
Kabupaten Wonogiri).<br />
Kasubbag Humas AKP Hariyanto mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Mohammad
Tora menerangkan, “Jajarannya yakni Kepolisian Sektor Girimarto
mengamankan jalannya acara Oesyiki, adalah upacara memperingati
keabadian jiwa Buddha Niciren Daisyonin yang moksya di alam semesta
terhitung sejak Tanggal 13 Oktober 1282. Terkait ini, pada semua kuil
atau vihara yang menyelenggarakan upacara Oesyiki, selalu dihiasi dengan
aneka bunga warna-warni, termasuk dengan Bunga Sakura atau Bunga
Oesyiki” terangnya.<br />
Pada saat upacara Oesyiki berlangsung, dibacakan aneka doa puja-puji
”Rissyo Ankoku Ron” dan Mosijo-mosijo, sebagai penegasan hati dalam
menjalankan Kosenrufu (keinginan Sang Buddha).<br />
Serangkaian ritual Oesyiki, dilakukan sebagai pemantapan terhadap
pemahaman dalam hati, bahwa pada saat Upacara Oesyiki, jiwa Buddha
Niciren Daisyonin adalah kekal abadi, dan akan terus berlangsung lewat
pewarisan yang sempurna, dari tiga hukum rahasia agung. Yakni melalui
kepercayaan Ekayana dalam Hukum Buddha, serta selalu ingat keinginan
utama Sang Buddha atau Kosenrufu.<br />
Ratusan umat Buddha Niciren Syosyu yang mengikuti upacara Oesyiki di
Vihara Wimalakirti Dusun Buling di kaki lereng selatan Gunung Lawu ini,
datang dari Semarang, Purwodadi, Salatiga, dari berbagai kabupaten/kota
se Solo Raya termasuk di dalamya Kabupaten Wonogiri. Juga datang para
umat Buddha dari berbagai kabupaten di Provinsi DI Yogaykarta.<br />
Upacara Oesyiki, dipimpin Bhiksu berkebangsaan Jepang, Yang Arya
Reosho Thosawa. Diawali pemanjatan doa puja-puji sembahyangan.
Sebelumnya juga dinyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan
penyampaian laporan dari Sesepuh Vihara setempat, Pandita Parmin.<br />
Dijelaskan oleh Pandita Parmin, prosesi kirab Tumpengan Nusantara,
melambangkan keragaman potensi bangsa yang ada di Tanah Air. Kirab
Nusantara ini, tandasnya, dilakukan dalam menyampaikan wujud rasa syukur
kepada alam semesta, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Yang telah
memberikan kehidupan sehari-hari bagi kita semua,” jelas Pandita Parmin.<br />
Semoga, tambahnya, anugerah keberkahan hidup ini, dapat terus
diberikan secara lestari kepada semua umat, agar senantiasa bahagia.<br />
Massa yang mengikuti prosesi kirab Tumpeng Nusantara, tampil memakai
aneka busana adat. Ada yang berpakaian Kejawen, dan berbusana wayang
orang, serta mengenakan pakaian khas dari berbagai daerah.<br />
Tumpeng Nusantara yang dibuat meninggi seperti gunungan dalam format
vertikal ini, dihiasi pula dengan aneka hasil bumi, buah-buahan dan
sayur mayur panenan petani.<br />
Setelah dipanjatkan doa, Pandita Parmin, mengawali pengambilan salah
satu buah di dinding gunungan Tumpeng Nusantara, sebelum kemudian
diteruskan acara rebutan yang dilakukan oleh massa peserta kirab.<br />
Selanjutnya dengan kehadiran petugas Kepolisian dalam mengatur parkir
dan lalulintas di sekitar lokasi telah memperlancar, khususnya di area
upacara tumpeng nusantara tersebut.<br />
(Humas Polres Wonogiri Polda Jateng)<br />
<a href="http://tribratanews-polreswonogiri.com/ratusan-umat-buddha-kirab-tumpeng-nusantara-di-wonogiri/">(Polsek Girimarto)</a>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-87968829927126865962017-12-13T00:35:00.001-08:002017-12-13T00:35:12.271-08:00Pepunden Ratu Kenconosari Siti Hinggil Selo Belah, Karang Tengah Wonogiri<h1 class="title entry-title" itemprop="name">
</h1>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Hastono Luhur Selo Kencon Karang Tengah, Wonogiri</span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhngDmeXe3tNg3lI8D2BUc4sxBANrkbti8cs8EdV7h7QF3CEzu5m4u8-C_CYZ5bqnRCDH1HINPlgG1PMg8pj81j6XK-F3LHGdIlpwXsYapuHYNuijdIaDmF86uXxGljENrEZXDr5nb5ixQ/s640/20160712_141943.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi89VBif5E5MTh9qUhkh18rk3jg2mdFGvOE9NxZLvRZKCElFbQsnuvMrUCC9j_g5PA13IDDeaBGyGtrIUtGLGkZ4b5T6CocsGXn57HuZXQTC7g20ZJ4hyJT07dCbmugNNpSg7urFWUyiyU/s640/20160712_142236.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0DK8OmBNXeXcduUFuwFfaLOYV77dbBcvOgD2KSjNpvIf6fNklA5OklWVgC0rTq_ormQckLSojmWHJMDMOjafGJXx0HlDw-5qafjDXWlQDtIaQFMxnX2pi63CW0yR7XWqedWVp7Mnhl1M/s640/20160712_142816.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjefs_fn2AOt66o3Z471BByEmJx00dsI8_ht5o55H2bhQy8Dn089Dybm4SLoICNu730FPsH3OSXWCa83bMYkdGTs_INimHEEe69dWvB8qnrYDSADC44txOUGvB2Dit4XE6umWqhSZrtI2U/s640/20160712_143504.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2FSe0oOvTHXqU3ShfYnXPZOHW2MBK7xYYogcH0pTv7-ahAlSiYu-63zXnlIfS7oPAP4J7hXLDmOy7H1U5A0XSc7MiIz-p1MO2lUd98DA7qh83RwS4BuThneUUY0cooQKbVtAaKBieTI0/s640/20160712_143433.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAIpLd5XTi9b_Ypwjzb-9xOa6ocuryeevtrtRulsqnwxgLsDknEeSUfVrXta77Zr5c81d6fppcpDZ8MejUPuye1atkosooDnH1rbbT1OFQVFUxrAajS9GxCCau_wyneaRNRRLxsPiMzOM/s640/20160712_143958.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghmo3p6HD6quq_EfFC5dgkeNI5Hlcdy_wYWo6-yqOcAeLjVAm_48n-PFj92J51ZO253ffyvf0P9sPd27tpWKeewPhszX5ZGrMCd0szJyJVh-PGCI4Mgf-fiHSmM1qMB4KZkdbVnd5Ylvc/s640/20160712_144414.jpg" width="480" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVVYO8mYiLemE6gCc3Lm3Wd2fAW3b2jYCNiPaVuTnxd5P8iMMzc4sb6wDDHvAGjLxggkj1nff37v-Vvjs8KQ2lgyouvRU59LH6SNUs-nly4wQRtcBmAWsWi7YDsdb2iMMXWY_pL2a0G0/s640/20160712_144331.jpg" width="480" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdxCpFDve7BPZQ91JgXQriwHpldHszbcbHEcIuH8hsajOjJG8tU4b9NSJyjWQpnR7t1VHS0nuL6b4y4QwcAwW3fEWgpFyy6AZWrBqRZIo09eFcysoArZ5jMYQd9W5Fu-HS3o2nMIpEs1k/s640/20160712_145318.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyrVsOFrDamWquxjpnivCWpvpV_oPXf3ZJZVqX7_ofZ2T5Ku410IiX-kxcTNkxsHQbahY9AF2UC3xcVBEpZG9XRi4aZSkKSBbSREPu6cMdVTs9PcYISJjLgFhVn8DRZ9wDvLoXkUbJ0Xg/s640/20160712_145305.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
<br />
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfyDpMtty32WTaiyjRkYC1JHKsv6a22ijmY3wKxRygBZJxDkQ0vB-Wjq_OLkMth5vU-hqZ_L9d2I5YnN7Fcn2bm9s5fLVYpB0BhZ4zD2f54L9go3HSKSP47EXbXhJNj2vBt8MQFNsFpms/s640/20160712_144805.jpg" width="640" /></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-44621913065386270982017-12-13T00:30:00.003-08:002017-12-13T00:30:47.146-08:00Ratusan Umat Padati Oesyiki Buddha, Candi Budha, Bubakan, Girimarto, Wonogiri<br /><figure class="wp-caption aligncenter" id="attachment_296484" style="max-width: 600px;"><img alt="" class="wp-image-296484 size-full" height="450" src="https://cdn.joglosemar.co/2017/10/1719-buda.jpg" width="600" /><figcaption class="wp-caption-text">Dok Polsek Girimarto <br />
TUMPENG RAKSASA—Arak-arakan tumpeng raksasa dibawa menuju lokasi
sebelum diperebutkan dalam acara Oesyiki Buddha, Minggu (15/10/2017).</figcaption></figure><strong>WONOGIRI-</strong>
Ratusan umat Buddha menghadiri kegiatan keagamaan Oesyiki di Vihara
Vimalakirti, Dusun Buling, Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Minggu
(15/10/2017).<br />
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan keagamaan
Oesyiki tersebut dihadiri sekitar 420 umat Budha. Tidak hanya dari
Wonogiri, mereka berasal juga dari Semarang, Purwodadi, Salatiga,
Yogyakarta dan daerah lain di eks Karesidenan Surakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketua
panitia acara, Pandita Parmin, Minggu (16/10) mengatakan, rangkaian
acara Oesyiki sudah dimulai secara internal sejak beberapa hari
sebelumnya. Puncak kegiatan pada Minggu itu berupa tumpengan Nusantara
dengan membawa sejumlah tumpeng raksasa.“Tumpangan
melambangkan keragaman di Nusantara dan sebagai wujud rasa syukur
kepada alam semesta dan Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kehidupan
sehari-hari,” kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tumpeng
berisi aneka hasil bumi dan buah selanjutnya diarak di sekitar lokasi.
Pemimpin umat kemudian mengambil salah satu buah yang ada di dalam
tumpeng. Tanpa dikomando umat lainnya turut berebut mendapatkan hasil
bumi maupun buah di dalam tumpeng.</div>
<div style="text-align: justify;">
Usai
perebutan tumpeng, umat dihibur aksi Reog Ponorogo Batara Singa Jalu
Wono berkolaborasi dengan organ tunggal. Sementara dalam upacara Oesyiki
sebelumnya, dipimpin Bhitsu Yang Arya Reosho Thosawa. <strong># Aris Arianto <a href="https://joglosemar.co/2017/10/ratusan-umat-padati-oesyiki-buddha-dan-berebut-tumpeng-raksasa.html">joglosemar</a></strong></div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-2895499984915104362017-12-13T00:28:00.002-08:002017-12-13T00:28:15.472-08:00Vihara Damma Sundara, Pucang Sawit, Surakarta<div dir="ltr">
Vihara Damma Sundara</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyIPgqogJODvrQhYMSnuPhj7b_LXz-FnUC0x-DrVv4Pwb5Hp4M4oQVgJf5zchJ3lYLtkvK5XjF4NJFZZclQynHvvO00jUkuZgBlxTX14nLSW5Ne5fE_rzhnvqMe-2-RtxHJ4tAi1aFyBc/s1600/20161129_145041.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyIPgqogJODvrQhYMSnuPhj7b_LXz-FnUC0x-DrVv4Pwb5Hp4M4oQVgJf5zchJ3lYLtkvK5XjF4NJFZZclQynHvvO00jUkuZgBlxTX14nLSW5Ne5fE_rzhnvqMe-2-RtxHJ4tAi1aFyBc/s640/20161129_145041.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">vihara damma sundara</td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Vihara Damma Sundaramerupakan vihara terbesar di Solo. Bangunan yang
terletak di Pucang Sawit, Kecamatan Jebres tersebut terdiri dari 4
bagian. Bangunan utama, terletak persis di tengah area viharatersebut
yang luasnya 2 hektar lebih. Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai
dengan fungsi yang berbeda. Secara resmi vihara tersebut dibuka tahun
2002.</div>
<div dir="ltr">
lantai pertama merupakan gedung serbaguna, yang meliputi kantor
sekretariat sekaligus pusat administratif Lantai dua, merupakan altar
persembahan yang digunakan oleh jemaat Buddha dalam melakukan
peribadatan.</div>
<div dir="ltr">
tahun 2004 dibangun sebuah candi tepatnyadi kiri luar bangunan utama.
Candi tersebut kemudian dinamai Sundoro, tokoh pendiri vihara tersebut.
Di dalam candi itu pula abu kremasi (relik) mendiang disimpan. Tepat
disamping pintu masuk candi berdiri tegak patung pendiri vihara,
Sundara Hosea</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg99YAK5Tkzl6pVoMnNeMCnq4Qx8sRHwb2xTrEQwiAp3RtB_Gtq8kNymLr3TqN7j4B5hlT92014dOQL63MY-Gnd9r-QDcYFmeUKfMVY1NntWlINAeQ3jyMj-qTVcBgGyMCt68xcy5K7pas/s640/20161129_144212.jpg" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMO19WKd2IErcefWqzOBTp_IXV4OIDE-7_TrQmZ8ZYycLqaUFhSdttniAx0dGZIRp-807BnibUgXZK0LfPUejNbMc2ejnxapPp2MaBQG4_9WLpBsO1q7Aw3xk_Lx12oFwKoWH45PsWZds/s640/20161129_144308.jpg" width="480" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7V8xmY_0IsGEEhhZi4aakG6akdvx_kOZdkRKM5Y2JcHoAXhzAvgwBCtM7fj_vTmISQnPl7P8wIU2LKvU5fqnfoa9aQAWrS1TrHhNKQ5AJRi9ErTaIs50Z8pBlFuvOeRp4u_IL0TLW24c/s640/20161129_144331.jpg" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGMlTkwro1JL8I8VXW-Dok-Dbtrt8uhD9NBMxLZ6sZyTS0lES3bb_L8VtVFpwbq_WcWFkHbn0oQ5P1w3lnnUyiBTNlRNYLf6yJ_Dl5_Qaezat_fFkqclI0i9ViTwWnFWjekgYWP7WTGEg/s640/20161129_144354.jpg" width="480" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6R8QIsWsljSvyvP-csGtPoRGOpQShx6NMYVL6S4TlDSS41YX75CcetMXLjGa9Hj-c4THcSAlbtl43vOm83Qwqu1UdBm7dJSDUA9WfDV_fzF_lbxZ7JADYLi4u5iwo8jCJW8zMkJF61dc/s640/20161129_150328.jpg" width="480" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE1L-HkJTkvg0ELMwJt-89VJk9daMRO7uaW1xN91qYE0nJyzRQbT6PmmIj3XPrqGBhIlE-0X0ITJaCS6h4ctbDb3c0vO1GyuNWBQtadDCwB-dneu344Z2bdoPHsrJbe4xXtcMpcjQFqVw/s640/20161129_151224.jpg" width="480" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4M5mvmPlv8KJpsDNCKFBUYJGcLwuhQtLfJyUUh5cjcKqdbLb8HpPwxYy2ceHzIc2B-pqScKuiEyPoU-1N16B5dblfIGYyRo0dofzYGWZtHRXr46RVQPmTj2L7XCUBY_2lv0U0hAD9I2U/s640/20161129_145433.jpg" width="640" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtKy5zXWDc4rzrYMeD1stVExItOkp3lPHtdiJPn6Fuz_v6e7MSfl2IF2MewUc7mLfG4H_VyTIYp5isProINtK5HmmRB2NlGPSelPe56Jhx1Kx-_sF-RwhAca6d6LywxV2N1IfM_7unpTI/s640/20161129_145727.jpg" width="640" /></div>
<div dir="ltr">
</div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-52379751526088361532017-12-06T23:12:00.000-08:002017-12-06T23:41:57.593-08:00PAMOR KERIS<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 700px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 11.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 525.25pt; mso-element-left: 72.05pt; mso-element-top: 29.65pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:485.25pt;
height:675.75pt;mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="901" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_i1025" width="647" /><!--[endif]--><o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="Default" style="margin-bottom: 10.4pt; margin-left: 192.0pt; margin-right: 25.35pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-size: 32.0pt;">Catatan mengenai <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default">
<br /></div>
<div class="CM15" style="margin-bottom: 60.6pt; margin-left: 174.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-size: 48pt;">PAMOR KERIS <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM16" style="margin-bottom: 15.5pt; page-break-before: always; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 20pt;">PAMOR </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 20pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
merupakan hiasan atau motif atau ornamen yang terdapat pada bilah tosan aji
(Keris, Tombak, Pedang atau Wedung dan lain lainnya). Hiasan ini dibentuk bukan
karena diukir atau diserasah (Inlay) atau dilapis tetapi karena teknik tempaan
yang menyatukan beberapa unsure logam yang berlainan. Teknik tempa ini sampai
saat ini hanya dikuasai oleh para Empu dari wilayah Nusantara dan sekitarnya
saja (Malaysia, Brunei, Philipina dan Thailand) walau ada yang berpendapat asal
teknik ini dari Tibet atau Nepal, tetapi pendapat tersebut tidak beralasan sama
sekali. Diluar wilayah Nusantara dan sekitarnya biasanya hanya dikenal teknik
Inlay saja seperti pedang dari Iran atau negara Eropa lainnya sehingga walau
secara seni (art) tampak indah tetapi kesan “Wingit” nya tidak ada sama sekali.
Ada kalanya Pedang buatan Empu diluar wilayah Nusantara terdapat juga Pamor,
tetapi biasanya karena tanpa sengaja sewaktu dibuat pedang tersebut tercampur
beberapa logam lainnya yang mengakibatkan timbulnya pamor tersebut, kadangkala
munculnya pamor tersebut setelah pedang tersebut berumur ratusan tahun. Ini
pula yang mungkin menjadi dasar Empu diwilayah Nusantara (Khususnya Jawa) yang
mengolah cara pencampuran berbagai logam sehingga terbentu pamor yang indah dan
bernilai seni tinggi. Bahan pamor ini oleh kebanyakan penulis dari barat
dikatakan dari bahan Nikel, padahal ini salah sama sekali karena berdasarkan
penelitian oleh Bapak. Haryono Aroembinang MSc (alm) dan beberapa ahli di BATAN
Jogjakarta didapat bukti bahwa bahan itu adalah Titanium, suatu bahan yang baru
pada abad 20 digunakan sebagai bahan pelapis kendaraan angkasa luar, padahal
empu kita sudah menggunakannya dari dulu. Ini diterangkan sebagai berikut,
ketika meteor masuk ke atmosfir bumi maka sebagian besar bahan tembaga, besi,
nikel, timbel, kuningan terbakar hancur dan hanya titanium yang bertahan sampai
bumi. Bahan baku pamor dahulu dibuat dari meteor yang terdapat dibumi sehingga
keris jaman dulu banyak mengandung Titanium dan beratnya juga ringan. Terkenal
dulu bahan pamor dari Luwu, Sulawesi Selatan yang dibawa oleh pedagang dari
Bugis. Bahan Pamor yang paling terkenal adalah Pamor Prambanan, saat ini ada di
Kraton Surakarta diberi nama Kanjeng Kyai Pamor dan ukurannya sekarang tinggal
sekitar 60x60x80 Cm sebesar meja kecil karena sudah banyak digunakan empu
membuat karis pesanan dari Kraton. Setelah bahan meteorit susah didapat,
barulah bahan Nikel digunakan, sehingga keris saat ini bobot nya biasanya lebih
berat dari keris kuno. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 11.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">PAMOR
MLUMAH, PAMOR MIRING. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 9.5pt;">Dilihat dari cara pembuatannya sebetulnya hanya dua cara pembuatan
Pamor yang baik yaitu Mlumah dan Miring. Pamor mlumah adalah lapisan-lapisan
pamornya mendatar sejajar dengan permukaan tosan aji sedangkan pamor miring
lapisan pamornya tegak lurus permukaan bilah. Ada juga tosan aji yang dibuat
dengan kombinasi pamor mlumah dan miring hanya saja pembuatannya sangat sulit,
lebih sulit dari pembuatan pamor miring. Pamor Mlumah biasanya bermotif Beras
Wutah, Ngulit Semangka, Satria Pinayungan, Udan Mas, Wulan-wulan dan
sebagainya, sedangkan Pamor Miring umumnya motif Adeg, Batu Lapak, Sodo Saeler,
Tumpuk dll. Kesan Pamor Miring agak kasar bila diraba bilahnya dan nyekrak
dibanding pamor mlumah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM3" style="margin-left: 196.5pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 9.5pt;">Apabila lipatannya banyak, baik
di pamor mlumah atau miring, maka hasilnya kemungkinan akan menjadi pamor
luluhan, praktis pamor dan besi sudah “menyatu” walau tidak terlalu homogen,
ini akan terlihat dengan menggunakan kaca pembesar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM19" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 56.1pt; margin-left: 196.5pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor luluhan yang gampang
terlihat antara lain di keris buatan Empu Pitrang dijaman Blambangan, diantara
pamor Adeg pada beberapa bagian bilah tampak pamor luluan yang sepintas seperti
pamor Nggajih. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 315px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style='width:195.75pt;height:99.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="133" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" v:shapes="_x0000_i1026" width="261" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kalau lipatannya lebih banyak lagi seperti buatan Empu Pangeran
Sedayu maka pamor luluhan ini tidak tampak dengan mata telanjang dan sangat
kecil atau tiad mungkin kena karat karena menyatunya bahan pamor dengan bahan
besinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Cara
lainnya. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada cara
lain membuat pamor selain Mlumah dan Miring yaitu dengan cara mengoleskan bahan
pamor ke bilah, biasanya bukan dari batu meteorit tetapi logam yang titik
leburnya lebih rendah dari besi, caranya dengan menuangkan bahan tersebut yang
cair kebilah besi yang membara kemudian dioleskan dengan ujung mancung (kelopak
bunga) kelapa sebelum bahan cair tersebut mengeras dan dibuat pamor yang
dikehendaki si Empu. Hasilnya umumnya kasar bila diraba dan pamor ini disebut
Ngintip (dari Intip/Kerak nasi). <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 176.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Cara ini hanya digunakan Empu
luar keraton, empu Desa atau disebut juga empu Njawi. Ada lagi cara membuat
pamor dengan menyiramkan bahan pamor cair ke bilah membara dari pangkal keris
keujungnya, pamornya dinamakan Nggajih karena menyerupai lemak. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 229px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 9.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 171.5pt; mso-element-left: 86.2pt; mso-element-top: 254.25pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style='width:132pt;height:80.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="107" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" v:shapes="_x0000_i1027" width="176" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR
REKAN dan PAMOR TIBAN</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Sewaktu
membuat keris, Sang Empu berpasrah diri kepada Tuhan YME dan menyerahkan saja
bagaimana bentuk pamor yang terjadi maka biasanya pamor yang timbul disebut
pamor Tiban, sedangkan bila selama pembuatan direka oleh sang Empu maka pamor
yang terjadi disebut pamor rekan. Pamor rekan sering juga gagal dalam
pembuatannya, misal sang empu ingin membuat pamor Ron Genduru tetapi jadinya
malah Ganggeng Kanyut. Sebenarnya agak sulit membedakan mana pamor rekan atau
tiban karena bisa dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR
MUNGGUL </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Banyak
yang menganggap pamor ini pamor titipan, selain itu banyak yang menganggap ini
sebagai pamor tiban karena tidak bisa dibuat secara sengaja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 176.6pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini seperti bisul menonjol
sekitar 1 mm diatas permukaan bilah umumnya berbentuk lingkaran, baik bulat
atau lonjong tetapi ada yang berbentuk gambar membujur lancip panjang. Letaknya
bisa dibagian sor-soran, tengah ataupun pucuk. Bisa ditepi atau tengah bilah
dan termasuk pamor yang baik serta dicari banyak orang. Bagaiman pamor ini
timbul tidak bisa diterangkan secara pasti, tetapi diduga saat “masuh” atau
membersihkan bahan keris dari kotoran, ada unsur logam lain yang menyelip dan
lebih keras dari unsur logam besi, tetapi ini baru dugaan saja. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 195px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 9.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 146.55pt; mso-element-left: 100.6pt; mso-element-top: 528.35pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style='width:105.75pt;height:144.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="193" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" v:shapes="_x0000_i1028" width="141" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR AKHODIYAT. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM5" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Namanya
kadang Akordiyat, Kodiyat atau Akadiyat. Wujudnya menyerupai lelehan dari tepi
bentuk pamor dengan warna putih cemerlang keperakan dan lebih cemerlang
dibanding keputihan pamor pada umumnya. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 11.5pt;">PDF created with </span><span style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 361px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 40.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 270.85pt; mso-element-left: 60.5pt; mso-element-top: 248.05pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; page-break-before: always;">
<span style="font-size: 11.5pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1029"
type="#_x0000_t75" style='width:231pt;height:132pt;mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="176" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" v:shapes="_x0000_i1029" width="308" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang
menganggap sebagai pamor titipan atau “sifat” dari pamor tersebut, ternyata
semua salah. Sebetulnya ini terjadi karena penempaan pamor tersebut dilakukan
pada suhu yang tepat yang berbeda setiap bahannya, jadi susah diduga berapa
suhu yang tepat itu, sehingga banyak yang sepakat bahwa pamor ini dikategorikan
ke pamor tiban. Di Madura biasa disebut pamor “dheling”, kalau tersebar
dipermukaan bilah disebut “dheling setong” dan dianggap mempunyai tuah baik.
Pamor dheling yang terbaik terdapat di pucuk bilah dan disebut “dheling pucuk”
dan atau dibagian peksi yang disebut “dheling peksi”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR
TITIPAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM6" style="margin-left: 230.85pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 9pt;">Pamor ini berbentuk rangkaian
kecil yang merupakan perlambang atau tuah tertentu dan pamor ini jarang berdiri
sendiri, umumnya tergabung dengan pamor lain yang lebih dominan, antara lain
Beras Wutah, Pulo Tirto atau Pendaringan Kebak. Pamor ini ada yang merupakan
pamor tiban, tidak sengaja dibuat seperti Pamor Rahala, Dikiling, Inkal, Putri
Kinurung, Gedong Mingkem, Jung Isi Dunya, Telaga Membleng dll. Pamor titipan
yang merupakan pamor rekan antara lain yang terkenal adalah Kuto Mesir, Kul
Buntet, Udan Mas, Watu Lapak dll. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
Titipan yang merupakan pamor tiban dibuat bersama dengan pamor lainnya
sedangkan yang rekan biasanya dibuat setelah pamor dominan jadi, merupakan
pamur yang disusulkan. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 11.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">SINARASAH,
KINATAH dan ETSA</span><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tidak
semua lukisan atau gambar yang ada dibilah keris dikategorikan sebagai pamor,
yang digolongkan sebagai pamor adalah gambar atau lukisan yang terjadi karena
percampuran antara dua atau lebih bahan logam pembuat keris. Selain pamor juga
sering kita temui yang disebut Kinatah, Serasah atau Sinarasah dan Etsa atau
Kamalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KINATAH.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM7" style="margin-left: 145.35pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Gambaran atau lukisan pada logam
yang disebabkan oleh kinatah atau ditatah/diukir logamnya dan menghasilkan
gambar atau lukisan yang menonjol, bisa berupa tulisan, rajah, lukisan, motif
bunga, daun, binatang dan lainnya. Diatas tonjolan itu biasanya dilapisi perak
atau emas atau logam lain. Kinatah pada keris biasanya berupa ukiran Gajah
Singa dibagian ganja keris yang menghadap ke ukiran/deder. Kinatah lain bisa
juga untuk menghias seperti keris dapur Naga Sastra, Naga Keras, Singo Barong
serta hiasan berupa lung-lungan, pari sawuli, kembang setaman dll. Kinatah yang
menggunakan dua logam (missal emas dan perak) biasa disebut “<i>Silih Asih</i>”,
umpamanya Kembang Setaman pada bagian daun dilapis emas dan bunganya dilapis
perak. Kinatah yang menghiasi hampir seluruh permukaan bilah keris disebut <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM7" style="margin-bottom: 40.35pt; margin-left: 145.35pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<b><i><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">“Kamarogan”. </span></i></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 233px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" style='width:135pt;height:201pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="268" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg" v:shapes="_x0000_i1030" width="180" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SINARASAH. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Hiasan
Sinarasah atau Serasah ialah dengan membuat parit parit dipermukaan bilah
berupa tulisan atau yang lain kemudian dituangkan cairan logam seperti emas
atau perak baru dihaluskan. Teknik ini biasa disebut “<b><i>Inlay</i></b>”.
Senjata yang terkenal dalam pembuatan inlay ini berupa pedang dari Iran
(Persia). <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ETSA
atau KAMALAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Cara
menghias dengan cara kimiawi, Cara tradisional dengan menggunakan bahan pelican
sedang cara modernmenggunakan kimia. Banyak penipuan yang dilakukan dengan
menggunakan cara ini. Pada dasarnya teknik ini dengan meluluhkan sebagian
permukaan bilah secara kimiauntuk membuat lukisan atau tulisan tertentu
dipermukaan bilah, yang paling sering diberi lukisan gambar wayang atau
beberapa tulisan arab. Cara etsa ini bagi yang tahu sangat mudah mengerjakannya
sehingga bila tertipu maka ibaratnya pisau dapur pun bisa dibuat hiasan dan
terlihat “bertuah”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Dari
ketiga cara diatas, yang paling baik adalah Cara Kinatah. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM16" style="margin-bottom: 11.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 16pt;">PAMOR
PADA BAGIAN GANJA <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
kadang menghias bagian ganja juga, biasanya mempunyai warna sendiri yang
berbeda dengan nama pamor bilah walau variasinya lebih sedikit. Ada yang
mengatakan pamor di ganja ini juga mempunyai tuah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR
WINIH. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM6" style="margin-left: 230.85pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip pamor Udan Mas tetapi
setiap sisinya hanya ada satu atau dua bulatan, kadang hanya satu sisi dan satu
bulatan saja. Kata Winih berasal dari “benih”. Seperti namanya , pamor ini
dipercaya mempunyai daya untuk “menumbuhkan” suatu harapan. Juga dianggap baik
bagi mereka untuk berdagang atau wiraswasta karena baik untuk pengembangan
modal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR
SUMBER</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Seperti
Pamor Winih, hanya bulatannya paling sedikit ada tiga (gambar diatas), tuahnya
sama dengan pamor Udan Mas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2" style="margin-bottom: 128.0pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR MAS KEMAMBANG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 388px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 126.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 290.8pt; mso-element-left: 49.2pt; mso-element-top: 479.85pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" style='width:251.25pt;height:77.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="103" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg" v:shapes="_x0000_i1031" width="335" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 318px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 128.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 238.7pt; mso-element-left: 74.9pt; mso-element-top: 683.15pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75" style='width:198.75pt;height:59.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="79" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg" v:shapes="_x0000_i1032" width="265" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM5" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip
kue lapis, ada yang hanya dua lapis tetapi ada yang berlapis-lapis. Baik untuk
yang banyak berhubungan dengan orang karena memperlancar pergaulan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR
TUNDUNG MUNGSUH. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM6" style="margin-left: 230.85pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ganja dengan pamor seperti ini
jarang sekali terdapat dan biasanya hanya pada keris “TOP” saja, dilihat dari
susunan besi dan bahan pamornya maka pamor ini mirip dengan pamor Ujung Gunung
pada bilah keris dengan posisi yang melintang. Tuahnya menolak mara bahaya dan
membuat lawan takut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WULUNG</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM21" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 48.0pt; margin-left: 230.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ganja Wulung yaitu ganja tanpa
pamor, hitam kelam saja. Khasiatnya untuk memperkuat dan memperbesar daya tuah
keris. Ganja wulung dianggap juga sebagai kamuflase terhadap jenis pamor pada
wilahnya. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM17" style="margin-bottom: 23.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">PERLAMBANG
DAN TUAH <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kebudayaan perlambang dimiliki oleh bangsa manapun, misalnya
bendera kita merah putih yang <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">melambangkan berani dan suci, demikian juga bentuk pamor pada
tosan aji mempunyai perlambang <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 216.75pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -216.75pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">tertentu.
Bentuk yang cenderung bulatan atau lingkaran melambangkan sesuatu yang sifatnya
keduniaan, lambing harapan atas rejaki dari Allah YME, ketentraman keluarga dan
sebagainya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 216.75pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuk yang mengarah kepersegi
empat, siku atau sudut melambangkan harapan agar pemiliknya bisa bertahan
terhadap segala sesuatu yang sifatnya tidak baik seperti godaan atau serangan
baik phisik atau non-phisik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2" style="margin-bottom: 191.35pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuk seperti garis-garis baik
yang membujur atau melintang bilah melambangkan fungsi menolak sesuatu yang
tidak diinginkan, umpamanya menolak maksud jahat, angin ribut, hujan binatang buas
dan sebagainya. Selain itu ada juga kombinasi ketiganya karena kebanyakan pamor
justru mirip lukisan abstrak dan penuh perlambang. Untuk mengetahui cocok
tidaknya suatu tosan aji dengan melihat perlambang pada pamor, diperlukan
perasaan yan tajam, seperti orang yang menilai suatu lukisan diperlukan juga
orang yang tahu seni lukis dan peka rasa seninya. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 318px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 146.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 238.7pt; mso-element-left: 74.9pt; mso-element-top: 271.05pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75" style='width:198.75pt;height:54pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="72" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg" v:shapes="_x0000_i1033" width="265" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 353px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1034" type="#_x0000_t75" style='width:225pt;height:93pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="124" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg" v:shapes="_x0000_i1034" width="300" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PENILAIAN
PAMOR. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Dalam menilai pamor ada beberapa
macam dan kadang istilahnya khas Jawa seprti : <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Wujud Semuning Pamor </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">1<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pamor Mrambut </span></b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">: kesan rabaannya terasa seperti meraba
rambut, munculnya pamor dipermukaan bilah bagai serat-serat lembut dan halus
dan biasanya terjadi di pamor Adeg terutama yang jenis pamor miring. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">2<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pamor Nggajih </span></b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">: kesannya seperti berlemak, bagai lapisan
lemak beku menempel dibilah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">3<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pamor Mbugisan </span></b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">: kesan penglihatan gradasi warna pamor
tidak kontras. Batas antara tepi pamor dan bilah tidak terlalu nyata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">4<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pamor Sanak/Nyanak </span></b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">: kesan penglihatan dan rabaan tidak
terlalu jelas, jadi gambar pamor tidak terlalu jelas dan kalau diraba juga
tidak jelas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">5<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pamor Kelem </span></b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">: pamor cukup jelas tetapi perbedaan warna
dan kecemerlangan pamor dengan warna besi tak terlalu nyata, rabaannya kurang
nyekrak tapi juga bukan lumer. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">6<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Pamor Ngintip </span></b><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">: kesan rabaannya kasar tetapi tidak tajam. Jika
dibandingkan dengan lukisan seperti lukisan dengan menggunakan palet bukan cat.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="Default">
<br /></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tanceping
Pamor. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM22" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 36.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Artinya
kurang lebih kondisi tertancapnya bahan pamor pada besi bilah, ada tiga jenis
yaitu : Pandes, Lumer Pandes dan Kumambang. <b>Pamor Pandes</b>, tertanam kuat
pada bilah seolah mengakar dan tegas menyembul kebilah. <b>Pamor Lumer Pandes</b>,
tertancap kuat pada bilah tetapi tidak terlalu tegas menyembul di bilah, bila
diraba terasa halus, tidak nyekrak. <b>Pamor Kumambang</b>, kesannya mengambang
pada bilah dan tidak terlalu kuat menempel pada bilah. Ketiganya sebetulnya
hanya merupakan kesan pengelihatan dan rabaan setelah keris jadi dan tidak
tersangkut dengan cara serta sistem pembuatannya. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 11.25pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">PENAMAAN
PAMOR</span><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pada
umumnya penamaan pamor seperti gambar pamor tersebut, misalnya Pamor Pari
Sawuli (Padi Seuntai) mirip dengan padi yang seuntai, begitu juga Bawang
Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya. Tetapi ada juga penamaannya bukan dengan
membandingkan kemiripan dengan benda tertentu seperti pamor Raja Abala Raja atau
Pandita Bala Pandita, apalagi yang termasuk pamor titipan seperti Makrip,
Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing namun seolah mempunyai
maksud tertentu. Ada dua pendapat mengenai penamaan pamor. Pertama, bila si
Empu ingin membuat Ron Genduru tetapi gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka
namanya harus tetap Ron Genduru tetapi Ron Genduru yang gagal dan bukan
Ganggeng Kanyut. Kedua, dilihat dari bentuk jadinya, sehingga pamor tersebut
dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana dari kedua pendapat tadi yang benar terserah
pada penilaian kita masing-masing. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PENAMAAN
SECARA UMUM</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Banyak tosan aji mempunyai gabungan atau kombinasi dari beberapa
pamor, ada pamor dibagian pangkalnya lain dengan bagian ujungnya dan ada yang
sisi bilah satu lain dengan sisi bilah lainnya. Ada lagi dalam satu pamor
terselip pamor lainnya, lalu bagaiman cara penamaannya ?. Jika pamor itu
merupakan kombinasi satu sama lainnya terpisah menjadi dua atau tiga kesatuan
pamor maka umumnya dinamakan sederhana pamor Dwi Warna atau Tri Warna. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 365px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 44.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 273.75pt; mso-element-left: 72.05pt; mso-element-top: 119.4pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; page-break-before: always;">
<span style="font-size: 11.5pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1035"
type="#_x0000_t75" style='width:234pt;height:144.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="193" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.jpg" v:shapes="_x0000_i1035" width="312" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 24.0pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 27.5pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Gambar Atas : Pamor Dwi Warna
(Wos wutah dan Adeg) <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM20" style="line-height: 12.3pt; margin-bottom: 60.25pt; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Gambar Bawah : Pamor Triwarna
(Tunggak Semi, Tambal, Adeg) <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM22" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kalau pamor yang satu menyelip kedalam pamor yang lain maka pamor
yang satu dianggap pamor titipan dan nama pamor tetap menggunakan nama pamor
yang lebih dominan. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 11.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">PAMOR
YANG MENYATU ANTARA BILAH DAN GANJA. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada lagi bentuk pamor yang merupakan
kesatuan antara bilah dan ganjanya, jadi pamornya sebagian ada pada bilah dan
sebagian lainnya pada ganja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMOR ASIHAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM21" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 48.0pt; margin-left: 133.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya sama dengan Ngulit Semangka hanya pamornya menyambung
antara bilah dan ganjanya, karena tuahnya memperlancar pergaulan termasuk antar
jenis, maka pamor ini disebut Asihan. Secara lengkap disebut Pamor Ngulit
Semangka Asihan. Ada juga Wos Wutah Asihan tetapi jarang sekali. Kedua pamor
Ngulit Semangka dan Wos Wutah ini tidak pemilih tetapi pada pamor Asihan keris
itu menjadi pemilih dan tidak setiap orang cocok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PANCURAN MAS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM24" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 44.1pt; margin-left: 0cm; margin-right: 171.6pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini juga ornamennya dari bilah menyebrang ke Ganja. Pada
bilahnya pamor ini sama betul dengan sada Saeler tetapi <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 164px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 41.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 123.0pt; mso-element-left: 77.8pt; mso-element-top: 410.5pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1036" type="#_x0000_t75" style='width:83.25pt;height:125.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="167" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.jpg" v:shapes="_x0000_i1036" width="111" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 232px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1037" type="#_x0000_t75" style='width:134.25pt;height:90.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="121" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.jpg" v:shapes="_x0000_i1037" width="179" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">pada
bagian ganja berbentuk cabang seperti lidah ular. Tuahnya dianggap sama dengan
Udan Mas dan tergolong tidak pemilih, cocok untuk semua orang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ADEG
IRAS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM24" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 44.1pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
Adeg yang menyebrang langsung ke Ganja, tetap bukan ditambahi Asihan melainkan
dengan tambahan Iras menjadi Adeg Iras dan tuahnya sama dengan pamor Adeg
lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 152px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1038" type="#_x0000_t75" style='width:74.25pt;height:108pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="144" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg" v:shapes="_x0000_i1038" width="99" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 315px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 24.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 236.55pt; mso-element-left: 337.2pt; mso-element-top: 253.3pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; page-break-before: always;">
<span style="font-size: 11.5pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1039"
type="#_x0000_t75" style='width:197.25pt;height:129.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="173" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image017.jpg" v:shapes="_x0000_i1039" width="263" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 11.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">PAMOR
PAMOR YANG HAMPIR SAMA. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada
beberapa jenis pamor yang bentuknya hampir sama dan sering dikacaukan orang
penamaannya. Yang paling sering dikacaukan adalah pamor Wos Wutah, Pulo Tirto
dan Pendaringan Kebak. Pamor Pulo Tirto memang mirip sekali dengan Wos Wutah,
bedanya pada Pulo Tirto motif gumpalannya terpisah satu sama lainnya dalam jarak
cukup jauh sekitar 2 samai 3 cm. Sedangkan pamor Wos Wutah, gumpalannya cukup
rapat, seandainya terpisahpun jaraknya cukup dekat sekitar 1 cm saja. Pamor
Pendaringan Kebak juga mirip Wos Wutah, tetapi Pendaringan Kebak lebih penuh
dan rapat serta nyaris memenuhi seluruh permukaan bilah. Dari bawah sampai
ujung bilah dan dari tepi satu ketepi yang lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM25" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 27.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kemudian
pamor Adeg, Mrambut dan Ilining Warih. Adeg berupa garis-garis yang tidak
terputus dari bagian sor-soran sampai ujung. Sedang Mrambut serupa benar dengan
Adeg, tetapi garisnya terputus-putus. Pamor Ilining Warih sama dengan pamor
Adeg hanya saja Raja Abala Raja garisnya bercabang dibeberapa tempat. Jadi
bedanya kalau garis itu tidak terputus disebut pamor Adeg, kalau terputus
disebut Mrambut dan kalau bercabang namanya Ilining Warih. Dengan demikian bila
ada yang mengatakan pamor Pandito bolo Pandito Adeg Mrambut sebetulnya tidak
tepat, karena pamor Adeg ada sendiri dan Mrambut ada sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 349px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 24.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 262.2pt; mso-element-left: 57.85pt; mso-element-top: 419.15pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1040" type="#_x0000_t75" style='width:222pt;height:141.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="189" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.jpg" v:shapes="_x0000_i1040" width="296" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 216.75pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Jenis lain yang hampir sama
adalah Ujung Gunung, Junjung Drajat, Raja Abala Raja dan Pandito Bolo Pandito.
Secara umum keempat pamor itu berupa garis yang menyudut. Bedanya kalau Ujung Gunung,
kaki garis sudut itu menerjang bilah. Pada pamor Raja Abala Raja, mirip Ujung
Gunung, tetapi garis yang membentuk sudut menyebar diberbagai tempat, dibagian
sor-soran, bilah dan ujungnya. Kalau pamor Junjung Drajat, serupa dengan Rojo
Abolo Rojo, hanya keseluruhan gambar itu berhenti dibagian tengah bilah dan
diatasnya ada pamor lain. Keempat pamor ini sering sekali dikacaukan orang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM16" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 15.5pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Selain
itu, pamor Udan Mas, Segara Wedhi, Sisik Sewu dan Tetesing Warih juga banyak
dikacaukan orang, karena pamor Udan Mas lebih popular maka sering pamor Segara
Wedi, Sisik Sewu atau Tetesing Warih dinamakan juga Udan Mas. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 236px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 24.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 176.8pt; mso-element-left: 97.7pt; mso-element-top: 625.05pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1041" type="#_x0000_t75" style='width:135.75pt;height:93.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="125" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image019.jpg" v:shapes="_x0000_i1041" width="181" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Agar lebih jelas, perincian Pamor Udan Mas
seharusnya : Jumlah lingkaran pusarannya minimal tiga lingkaran, tetapi umumnya
ada lima lingkaran, bahkan yang baik (bila dilihat kaca pembesar) ada 8
lingkaran dengan diameter sekitar 5 milimeter, penempatan pamornya bisa teratur
seperti kartu domino dan bisa juga tersebar tak beraturan disela sela pamor Wos
Wutah. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"> Pamor Udan Mas Segara Wedi <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 11.5pt;">PDF created with </span><span style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor Segara Wedhi penampang lingkarannya lebih kecil lagi,
sekitar tiga millimeter saja letaknya cenderung mengumpul ditepi bilah dan
ditengah bilah umumnya ada pamor Wos Wutah, Pulo Tirto atau Ngulit Semangka
atau pamor lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 239.75pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kalau Sisik Sewu sedikit lebih kecil dari
Segara Wedhi, banyak jumlahnya dan rapat satu sama lainnya diseluruh permukaan
bilah. Begitu rapatnya sehingga sering tumpang tindih satu sama lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 239.75pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor Tetesing Warih, mirip Udan Mas, tetapi
jumlah lingkarannya atau pusarnya hanya tiga atau kurang dan kadang bercampur
disela pamor Wos Wutah atau Pendaringan Kebak. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM22" style="margin-bottom: 35.5pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">SALAH
KAPRAH DALAM PENAMAAN PAMOR. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">kurang
dikenal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 267.75pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Yang paling sering dikelirukan adalah pamor
Adeg, dikenal sebagai pamor Singkir, padahal Singkir seharusnya nama empu,
hanya kebetulan saja empu ini banyak membuat pamor Adeg. Salah kaprah seperti
ini banyak terjadi di Jawa Tengah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kesalahan
yang mirip dengan itu adalah penamaan pamor dengan sebutan “bulu ayam”. Pamor
seperti Ron Genduru, Ron Pakis, Mayang Mekar, Sekar Tebu, Pari Sawuli dan yang
mirip itu, semuanya dianggap sama dan disebut pamor “bulu ayam”. Salah kaprah
seperti ini banyak </span><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 9pt;">Ron Pakis Ron Genduru Mayang Mekar </span><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">terjadi di Jawa Timur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Salah
kaprah lainnya pamor Sedayu, ini salah, karena Sedayu adalah daerah yang banyak
membuat keris pada jaman Majapahit dengan empunya yang terkenal Empu Pangeran
Sendang Sedayu. Buatannya hanya berpamor sedikit saja dan terkadang tanpa
pamor, akibatnya semua yang tanpa pamor atau sedkit sekali pamornya disebut
pamor Sedayu. Keris yang tanpa pamor ini, yang besinya hitam mulus, disebut
“tanpa pamor” saja atau “Kelengan”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2" style="margin-bottom: 97.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BUNGKALAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 404px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 57.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 302.8pt; mso-element-left: 297.15pt; mso-element-top: 125.15pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1042" type="#_x0000_t75" style='width:263.25pt;height:132pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="176" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.jpg" v:shapes="_x0000_i1042" width="351" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 666px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 133.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 499.25pt; mso-element-left: 72.05pt; mso-element-top: 311.5pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1043" type="#_x0000_t75" style='width:459pt;height:203.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="271" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image022.jpg" v:shapes="_x0000_i1043" width="612" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 304px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 97.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 228.15pt; mso-element-left: 72.05pt; mso-element-top: 650.05pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1044" type="#_x0000_t75" style='width:188.25pt;height:105pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="140" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image023.jpg" v:shapes="_x0000_i1044" width="251" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM5" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ini
bukan nama pamor tetapi bentuk pamor pada ujung bilah keris atau tombak, pamor
apapun apabila pada dekat ujung bilah bercabang dua dan kedua cabang itu
menerjang tepi bilah dinamakan pamor Bungkalan. Sepintas seperti lidah ular. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 11.5pt;">NAMA DAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN PAMOR DAN BENTUK KERIS</span><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PAMENGKANG
JAGAD. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada
celah memanjang ditengah bilah yang disebabkan retak, paling banyak terjadi
dikeris dengan pamor miring. Ini terjadi saat membuat saton sewaktu penempaan
suhunya kurang tinggi sehingga ada bagian tertentu yang penempelan besi dan
bahan pamornya atau dengan lapisan besi lainnya kurang sempurna. Tetapi ini
baru diketahui setelah keris jadi, terutama waktu nyepuhi tiba tiba keris itu retak.
Jadi dari segi teknik pembuatan keris ini tergolong mis-product. Karena itu
pulalah maka keris yang Pamengkang Jagad umumnya bukan keris yang mempunyai
garap baik. Kalangan kraton juga menganggap keris ini tergolong tidak baik.
Yang mengherankan kalangan luar keraton banyak yang menganggap ini keris baik,
malah amat baik, ini juga disukai di Malaysia, Serawak, Brunei. Diduga ini
dikarenakan keris dengan teknik lapis itu dibuat oleh empu keraton sehingga
biasanya selalu baik dan mis-product juga tetap dianggap baik mutunya. Dari
segi esoteri keris Pamengkang Jagad termasuk pemilih, tidak semua orang bisa
cocok, tuahnya bisa dirasakan juga oleh orang sekelilingnya, dianggap cocok
untuk orang yang mempunyai kekuasaan diwilayah tertentu seperti Bupati, Komandan
Kodim dsb. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PEGAT
WAJA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Keris
ini juga keris retak, Cuma retaknya bukan antara besi dengan besi atau besi
dengan pamor melainkan antara saton dan lapisan bajanya. Oleh karena itu keris
Pegat Waja hanya akan terjadi pada keris-keris yang dilapisi baja saja.
Keratakan ini terjadinya bukan vertical permukaan bilah, melainkan horizontal.
Mirip dengan keretakan pada kayu Plywood yang tertimpa hujan (nglokop), keris
ini sebaiknya dibuang atau dilarung saja karena kurang baik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">REJANG
LANDEP. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM2">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ini bukan nama salah satu pamor tetapi alur pamor tidak mengarah
kealur ditengah melainkan ada <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 143.1pt; margin-left: 305.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-indent: -305.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">bagian (ujungnya)
keluar dari bilah (lihat gambar). Apapun pamornya, keris ini tuahnya buruk dan
biasanya membawa suasana sengketa serta salah pengertian. Tetapi ada juga yang
menyimpan dengan maksud tuah keris ini bisa membantu bila yang punya melakukan
suatu kesalahan dan <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 334px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 281.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 250.95pt; mso-element-left: 328.6pt; mso-element-top: 188.05pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1045" type="#_x0000_t75" style='width:210pt;height:66pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="88" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image024.jpg" v:shapes="_x0000_i1045" width="280" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 498px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1046" type="#_x0000_t75" style='width:333pt;height:87.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image025.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="117" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.jpg" v:shapes="_x0000_i1046" width="444" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM5" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">bisa terhindar
dari hukuman. Keris yang telah auspun pamornya bisa berubah menjadi Rejang
Landep. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 11.5pt; page-break-before: always; text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 14pt;">PAMOR DAN NAMANYA <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Nama
untuk pamor keris berlaku juga untuk tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung,
Pedang dsb. Khusus pamor yang pemilih yang biasanya diperuntukan untuk
kedudukan tertentu atau karakter tertentu, sebaiknya di “tayuh” dahulu apakah
cocok atau tidak sedangkan yang tidak pemilih bisa dimiliki oleh siapa saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WOS
WUTAH</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM16" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 15.5pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
yang paling banyak dijumpai, bentuknya tidak teratur tetapi tetap indah dan
umumnya tersebar dipermukaan bilah. Ada yang berpendapat pamor ini pamor gagal,
saat si empu ingin membuat sesuatu pamor tetapi gagal maka jadilah Wos Wutah.
Tetapi ini dibantah dan beberapa empu dan pamor ini memang sengaja dibuat serta
termasuk pamor tiban. Pamor ini berkhasiat baik untuk ketentraman dan
keselamatan pemiliknya, bisa digunakan untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan
disayang orang sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 578px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 3.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 433.8pt; mso-element-left: 72.05pt; mso-element-top: 303.45pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1047" type="#_x0000_t75" style='width:393.75pt;height:168pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image027.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="224" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image028.jpg" v:shapes="_x0000_i1047" width="525" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Contoh Pamor WOS WUTAH <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">NGULIT SEMANGKA </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Sepintas seperti kulit semangka, tuahnya
seperti Sumsum Buron, memudahkan mencari jalan rejeki dan mudah bergaul pada
siapa saja dan dari golongan manapun. Pamor ini tidak memilih dan cocok bagi
siapa saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TAMBAL. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM22" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip goresan kuas besar pada sebuah bidang lukisan. Tuahnya
biasanya menambah kewibawaan dan menunjang karier seseorang. Menurut istilah
Jawa bisa menjunjung derajat. Pamor ini termasuk pemilih dan tidak setiap orang
cocok. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 293px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1048" type="#_x0000_t75" style='width:180pt;height:195pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image029.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="260" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image030.jpg" v:shapes="_x0000_i1048" width="240" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PULO TIRTO</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 24.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 5.6pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Seperti Wos Wutah hanya gumpalan gambarnya
terpisah agak berjauhan, seperti bentuk pulau pada peta. Tuahnya sama dengan
pamor Wos Wutah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SUMSUM
BURON. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 24.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 5.6pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini juga mirip Wos Wutah, gumpalan
juga terpisah agak berjauhan seperti Pulo Tirto hanya agak lebih besar dan
lebih menyatu. Tuahnya baik, tahan godaan dan murah rejeki serta tidak pemilih.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MELATI
RINONCE. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya
mirip pamor Rante tetapi umumnya bulatannya lebih kecil dan tidak berlubang.
Bulatan itu berupa pusaran pusaran mirip dengan pamor Udan Mas tetapi agak
lebih besar sedikit. Tuahnya mencari jalan rejeki dan menumpuk kekayaan. Untuk
pergaulan juga baik, pamor ini tidak memilih dan bisa digunakan siapa saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">RANTE. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tuah
utama pamor ini adalah untuk menampung dan mengembangkan rejeki yang didapat.
Bisa mengurangi sifat boros, tetapi bukan pelit. Cocok untuk semua orang baik
digunakan berdagang atau berusaha. Bentuknya agak mirip pamor Melati Rinonce,
hanya bedanya pada bulatannya ada semacam gambar “lubang”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ADEG</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
Adeg banyak dijumpai, tergolong pamor pemilih tetapi lebih banyak yang cocok
daripada tidak. Tuahnya terutama sebagai penolak, ada yang menolak gunaguna,
ada yang menolak wabah, angin ribut, banjir dan lainnya. Ada yang hanya menolak
satu sifat ada yang beberapa sifat penolakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MRAMBUT. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM15" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 68.6pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Sepintas seperti Adeg, bahkan ada yang menyamaratakan dengan
membuat istilah baru Adeg-Mrambut. Padahal sebenarnya lain. Pamor Mrambut
alurnya terputus-putus. Tuahnya hampir sama dengan pamor Adeg. Tergolong
pemilih, tidak semua orang cocok. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 299px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1071" type="#_x0000_t75" style='width:185.25pt;height:656.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image031.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="875" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image032.jpg" v:shapes="_x0000_i1071" width="247" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SEKAR
LAMPES. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tuah dari pamor ini mirip dengan pamor
Tumpal Keli. Hanya pada pamor Sekar Lampes umumnya juga mengandung tuah yang
menambah kewibawaan pemakainya dan tergolong pamor yang tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ILINING WARIH. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Rejeki yang lumintu, walaupun sedikit demi
sedikit tetapi selalu ada saja. Itulah yang utama tuah dari Ilining Warih.
Selain soal rejaki, pamor ini juga baik untuk pergaulan. Tidak memilih dan
umumnya cocok untuk siapapun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BLARAK NGIRID. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Disebut juga kadang dengan “Blarak Sinered”, tapi ada juga yang
menyebut Blarak Ngirid lain dengan Blarak Sinered. Tuah utamanya menambah
kewibawaan dan juga baik untuk pergaulan karena disayang orang sekelilingnya,
baik pihak atasan atau bawahan. Pamor ini tergolong pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">RON PAKIS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip sekali dengan Blarak Ngirid, hanya pada bagian tepinya
seolah ada sobekan. Tergolong pemilih dan tuahnya untuk kewibawaan serta
keberanian (tatagbhs jawa). Baik dimiliki oleh orang yang berkecimpung
dibidang Militer dan Keprajuritan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KOROWELANG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Juga hampir sama dengan Blarak Ngirid atau Ron Pakis, tetapi
“daun” nya lebih besar dan lebih menyatu. Tuahnya juga hampir sama dengan
Blarak Ngirid, tetapi fungsi pergaulannya lebih besar dari fungsi wibawanya.
Beberapa keris dengan pamor ini (tidak semua) baik juga untuk mencari jalan
rejeki. Tergolong pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">RON GENDURU. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM26" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 63.35pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyingkat menjadi RONGENDURU atau
menyebut RON KENDURU. Agak mirip Ganggeng Kanyut tetapi relatif susunannya
lebih teratur dan rapi. Tuahnya berkisar pada kewibawaan dan rejeki. Baik
digunakan untuk pengusaha yang punya banyak anak buah. Tergolong pamor pemilh. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 338px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1049" type="#_x0000_t75" style='width:213.75pt;height:651.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image033.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="869" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image034.jpg" v:shapes="_x0000_i1049" width="285" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MAYANG
MEKAR. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya indah sekali seperti daun Seledri,
tuahnya memperlancar pergaulan dan dikasihani orang sekeliling. Beberapa
diantaranya malah bertuah memikat lawan jenis. Tergolong pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WIJI TIMUN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Menyerupai biji ketimun. Hampir sama dengan
pamor Uler Lulut tetapi lebih kecil dan lonjong. Tuahnya juga untuk mencari
jalan rejeki. Ada sedikit unsure kewibawaan. Baik untuk pedagang maupun untuk
pengusaha. Pamor ini agak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KENONGO GINUBAH. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tuahnya menarik perhatian orang.
Pergaulannya baik dan diterima digolongan manapun. Tetapi pamor ini termasuk
pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WALANG SINUDUK. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya mirip dengan satai belalang.
Posisi belalang-belalangnya bisa miring kekiri, bisa kekanan. Tuah utamanya
mempengaruhi orang lain. Wibawanya besar sehingga baik dimiliki oleh pemuka
masyarakat, guru, pemimpin politik. Tergolong pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TUMPAL KELI. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tuahnya baik untuk pergaulan. Bisa menunjang
karier karena pemiliknya akan disayang atasan. Termasuk pamor tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BENDOSEGODO. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya menyerupai bulatan menggumpal dari
bawah keatas. Tuahnya untuk jalan rejeki dan pergaulan serta ketentraman rumah
tangga. Tergolong tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MELATI SINEBAR. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM5" style="margin-bottom: 92.35pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip
pamor Tetesing Warih, merupakan bulatan bersusun rangkap tiga atau lebih tetapi
bulatannya tidak sempurna betul dengan garis tengah sekitar 1 cm. Tempatnya
ditengah bilah dan jarak satu bulatan dengan lainnya sekitar 1 cm atau lebih.
Pamor ini tergolong tidak pemilih dan tuahnya untuk mencari rejeki. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 349px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1050" type="#_x0000_t75" style='width:222.75pt;height:630.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image035.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="841" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.jpg" v:shapes="_x0000_i1050" width="297" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MANIKEM.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tergolong pamor langka dan hanya dijumpai dikeris muda terutama
tangguh Madura. Bentuknya mirip Melati Rinonce atau Melati Sato-or tetapi garis
penghubung antar bulatan-bulatannya lebih gemuk, lebih lebar. Sedangkan
bulatannya juga lebih lebar dibandingkan Melati Rinonce, bahkan ada yang hampir
menyentuh tepi bilah. Tergolong tidak pemilih dan bertuah memudahkan mencari
rejeki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SEKAR KOPI. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ditengah bilah ada pamor yang menyerupai garis tebal dari
sor-soran sampai dekat ujung bilah. Dikiri kanan garis tebal ini terdapat
lingkaran-lingkaran bergerombol atau berkelompok. Satu kelompok terdiri dari
dua atau tiga lingkaran menempel pada garis tebal seolah-olah biji kopi
menempel pada tangkai bijinya. Tuahnya memperlancar rejeki tergolong tidak
pemilih tetapi termasuk pamor langka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BONANG RINENTENG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM23" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 52.5pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyebutnya Bonang Sarenteng, agak mirip dengan pamor
Sekar Kopi tetapi bulatannya hanya satu. Boleh dikiri-kanan secara simetris
atau selang seling. Baik Bonang Rinenteng ataupun Sekar Kopi, bulatannya
seperti pusaran di pamor Udan Mas. Tergolong tidak pemilih dan memudahkan
mencari rejeki. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 346px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 50.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 259.35pt; mso-element-left: 331.45pt; mso-element-top: 101.85pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1051" type="#_x0000_t75" style='width:219.75pt;height:92.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image037.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="123" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image037.jpg" v:shapes="_x0000_i1051" width="293" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 342px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 52.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 256.7pt; mso-element-left: 339.85pt; mso-element-top: 244.2pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1052" type="#_x0000_t75" style='width:216.75pt;height:476.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image038.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="635" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image039.jpg" v:shapes="_x0000_i1052" width="289" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">JUNG ISI DUNYA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya mirip Putri Kinurung. Bedanya bulatanbulatan kecil yang
terdapat pada “kurungan” bulatan relatif lebih besar. Ada juga yang bentuknya
sepintas mirip pamor Bendo Segodo. Tuahnya untuk “menumpuk” kekayaan dan tidak
pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WULAN-WULAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM5" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Di Jawa
Timur disebut Bulan-Bulan. Mirip Melati Sinebar atau mirip Bendo Segodo.
Bedanya pada pamor Wulan-Wulan , bagian tengahnya berlubang jelas. Tuahnya
memudahkan mencari jalan rejeki dan mengikat langganan. Sering disimpan ditoko
atau warung. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TUNGGAK
SEMI. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini terletak ditengah Sor-soran,
bentuk seperti tampak digambar samping. Berkombinasi dengan pamor Wos Wutah.
Tuahnya untuk mendapatkan rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak termasuk
pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BAWANG SEBUNGKUL. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya memang mirip bungkul bawang,
berlapislapis. Paling sedikit ada lima lapisan dan terletak di sor-soran.
Tuahnya dibidang rejeki , untuk pengembangan modal. Cocok untuk orang yang
bekerja di Bank dan pengembangan modal. Tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">UDAN MAS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini banyak dicari orang, terutama
pedagang dan pengusaha. Bentuknya merupakan pusaran atau gelang-gelang
berlapis, paling sedikit ada tiga lapisan. Letaknya ada yang beraturan dan ada
yang berserakan. Pamor ini sering pula berkombinasi dengan Wos Wutah atau
Tunggak Semi. Manfaatnya untuk mencari rejeki dan tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SISIK SEWU. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Seperti gambar sisik ikan, tetapi bila diperhatikan seperti pamor
Udan Mas menggumpal menjadi satu, namun pamor ini kurang begitu dikenal,
mungkin karena memang jarang. Selain untuk rejeki juga untuk meningkatkan
wibawa. Cocok bagi pengusaha dengan banyak karyawan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PUTRI KINURUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau”
ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya untuk memudahkan mencari
rejeki dan mencegah sifat boros. Bisa diterima dikalangan manapun. Tidak
pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">GUMBOLO GENI. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM21" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 48.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Sering juga disebut “Gumbolo Agni” atau “Gumbolo Gromo”. Letaknya
ditengah sor-soran dan gambarnya seperti “binatang Kala” dengan posisi ekor
seperti menyengat. Tuahnya baik, wibawanya besar dan bisa untuk “singkir baya”,
baik dimiliki oleh pimpinan sipil ataupun militer. Termasuk pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 365px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 48.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 273.75pt; mso-element-left: 325.7pt; mso-element-top: 92.05pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1053" type="#_x0000_t75" style='width:233.25pt;height:173.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image040.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="231" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image040.jpg" v:shapes="_x0000_i1053" width="311" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 289px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1054" type="#_x0000_t75" style='width:177pt;height:437.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image041.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="583" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image042.jpg" v:shapes="_x0000_i1054" width="236" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TANGKIS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Panamaan
dari pamor yang hanya terdapat pada satu sisi saja dan sisi lain tanpa pamor
alias kelengan, kadang kalau pamor atau bentuk bilah berlainan kiri-kanan
sering juga disebut pamor Tangkis. Namun ini harus diperhatikan juga apakah
memang tidak ada pamornya ataukah sudah hilang karena terkikis atau aus. Kalau
karena aus maka ini bukan pamor Tangkis. Tuahnya menolak wabah penyakit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PENGAWAK
WAJA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ini
istilah untuk keris TANPA pamor sama sekali. Pada keris muda, Pengawak Waja
memang tidak diselipi bahan pamor, tetapi pada keris tua masih mengandung bahan
pamor walau tidak kelihatan karena penempaan dibuat ratusan kali bahkan ribuan
kali lipatan sehingga sudah menyatu dan luluh bilahnya. Hanya tampak seperti
urat halus atau serat saja. Tuahnya susah dibaca, hanya mereka yang mengetahui
ilmu esoteri saja yang bisa membaca. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TRIMAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyebut Pamor TARIMO, mirip sekali
dengan WOS WUTAH, tetapi agak rapat dan pamor ini tiba tiba berhenti ditengah
bilah, kadang hanya ada di sor-soran saja. Pamor ini sesuai untuk yang berusia
lanjut, pensiunan dan tidak lagi memikirkan soal duniawi. Baik juga dipunyai
oleh yang bersifat brangasan, suka marah tetapi kurang baik dipunyai oleh
mereka yang masih aktif bekerja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ANDHA AGUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip pamor Rojo Abolo Rojo tetapi ukurannya
relatif lebih kecil. Terletak ditengah bilah biasanya dikelilingi pamor Wos
Wutah dan panjang hanya sepertiga atau setengah bilah. Tuahnya menyangkut
kederajatan dan kewibawaan. Tergolong pamor tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KUL BUNTET</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip pamor Batu Lapak, bedanya pusarannya
hanya satu dan alurnya melingkar dan secara keseluruhan lebih bulat
dibandingkan pamor Batu Lapak. Tuahnya hampir sama dengan Batu Lapak tetapi Kul
Buntet punya nilai rejeki. Selain menghidarkan bahaya juga menghalangi usaha
penipuan. Umumnya pamor ini baik untuk semua orang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KUTO MESIR. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 83.25pt; text-align: justify; text-indent: 3.1pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"> Ada yang menyebut “Kutu Mesir” atau “Kutu
Masir”. Bentuknya terdiri dari tumpukan gelang gelang tidak begitu bulat tetapi
cenderung agak persegi. Letaknya dibagian sor-soran dan tuahnya hampir sama
dengan Kul Buntet tetapi fungsi rejeki nya lebih kuat. Biasanya dicari
pedagang, pengusaha dan pejabat tinggi. Pamor ini sering dikombinasi dengan
pamor lain seperti Wos Wutah dan Tunggak Semi. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 331px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1055" type="#_x0000_t75" style='width:207.75pt;height:444pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image043.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="592" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image044.jpg" v:shapes="_x0000_i1055" width="277" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">DAN
RIRIS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyebut Udan Riris, ada yang penuh
dari sorsoran sampai ujung bilah, ada yang “mengisi” sebagian bilah saja.
Walau bentuknya tidak seindah pamor Nogorangsang namun umumnya tuahnya lebih
kuat. Selain kewibawaan dan kepemimpinan ada fungsi untuk menolak guna-guna.
Pamor ini pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">REGED BANYU. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini ada yang menghias seluruh bilah,
ada yang sebagian saja, tidak dari sor-soran keujung bilah. Tuahnya untuk
melindungi si pemilik dari musibah mendadak. Bahasa Jawanya “Singkir Baya” atau
“Tulak Bilahi”. Pamor ini tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM23" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 52.5pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ROJO SULEMAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 331px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 30.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 248.05pt; mso-element-left: 337.0pt; mso-element-top: 64.65pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1056" type="#_x0000_t75" style='width:207.75pt;height:225pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image045.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="300" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image046.jpg" v:shapes="_x0000_i1056" width="277" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyebut pamor Nabi Sulaiman.
Banyak pula yang mengatakan ini adalah rajanya pamor. Letaknya ditengah
sor-soran. Tuahnya memang merupakan kumpulan dari hal-hal yang baik, positip.
Menghindari bahaya dan mencari jalan rejeki, wibawanya kuat, disayang dan
disegani orang disekilingnya. Namun pamor ini punya sifat “memilih”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BATU LAPAK</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya menyerupai pusaran yang
melingkar-lingkar, biasanya lebih dari lima. Letaknya di sor-soran tengah.
Tuahnya “Singkir Baya”. Baik untuk anggota Militer ataupun orang biasa.
Berkhasiat bagi yang mempelajari kekebalan, bela diri. Pamor tidak memilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM23" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 52.5pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SIRAT</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 399px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 58.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 299.4pt; mso-element-left: 294.25pt; mso-element-top: 320.25pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1057" type="#_x0000_t75" style='width:260.25pt;height:183pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image047.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="244" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image048.jpg" v:shapes="_x0000_i1057" width="347" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kadang disebut “Teja Bungkus” atau “Bima
Bungkus”, baik dipegang oleh mereka yang punya posisi pimpinan karena factor
wibawa, kepemimpinan dan disayang anak buah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TUNGGUL WULUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM23" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 52.5pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Yang baik kalau pamor Tunggul Wulung ini merupakan pamor tiban.
Bentuknya mirip gambar anak yang sangat sederhana, hanya kepala, tangan dan
kaki dan menempati daerah blumbangan. Tuahnya menolak berbagai macam penyakit
dan tidak memilih tetapi pemiliknya harus berperi-laku baik, tak boleh
menyeleweng. Tergolong pamor langka. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 355px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1058" type="#_x0000_t75" style='width:225.75pt;height:177.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image049.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="237" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image049.jpg" v:shapes="_x0000_i1058" width="301" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">LINTANG KEMUKUS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Disebut
juga “Kukus Tunggal”, bentuknya seperti Sodo Saler, hanya dibagian sor-soran
pamor ini menggumpal. Gumpalan ini boleh berupa Benang Setukel atau Tunggak
Semi atau Wos Wutah atau juga Bawang Sebungkul. Selain dipercaya membawa rejeki
juga untuk ketenaran dan menambah wibawa. Tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PANCURAN
MAS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Banyak
dicari pedagang dan pengusaha karena dipercaya membawa keberuntungan bagi
pemiliknya, lagipula tidak pemilih. Bentuknya mirip Sada Saler tetapi dibagian
ganjanya tepat diujung Sada Saler pamornya seperti bercabang dua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SADA
SALER. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Arti
harfiahnya Lidi Sebatang, bentuknya sesuai dengan namanya. Berupa garis lurus
membujur sepanjang bilah. Tuahnya ada yang untuk menambah kewibawaan, ketenaran
(populeritas) atau keteguhan iman dan pamor ini cocok untuk semua orang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WENGKON.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang
menamakan pamor Tepen. Bentuknya mirip bingkai (wengkon artinya bingkai).
Tuahnya untuk perlindungan, ada yang untuk menghindari dari godaan, ada yang
memperbesar rasa hemat dan ada yang untuk menghindari dari guna-guna. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KUDHUNG.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor
ini selalu terletak diujung bilah dan tuahnya seperti namanya untuk melindungi
pemiliknya dari serangan guna-guna dan perlindungan dalam situasi darurat.
Pamor ini sering digunakan untuk “penunggu rumah”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SATRIYA
PINAYUNGAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM21" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 48.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada dua
macam pamor Satriya Pinayungan. Yang pertama pamor pada bagian sor-soran, apa
saja bentuknya, bisa Wos Wutah, lalu diatas pamor itu (dekat ujung bilah)
terdapat pamor Kudhung. Yang kedua, motif pada sor-soran menyerupai Udan Mas
tapi bentuknya teratur. Tiga bulatan mendatar diteruskan beberapa bulatan
keatas. Tuahnya sama, membi perlindungan bagi pemiliknya dari perbuatan sirik
orang lain. Walau keduanya tidak pemilih tetapi pamor yang pertama lebih cocok
untuk mereka yang bekerja di pemerintahan sedangkan yang kedua untuk
wiraswasta. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 335px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 42.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 251.65pt; mso-element-left: 336.5pt; mso-element-top: 109.55pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1059" type="#_x0000_t75" style='width:212.25pt;height:59.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image050.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="79" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image050.jpg" v:shapes="_x0000_i1059" width="283" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 334px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1060" type="#_x0000_t75" style='width:210.75pt;height:540pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image051.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="720" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.jpg" v:shapes="_x0000_i1060" width="281" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 662px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 45.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 496.45pt; mso-element-left: 72.05pt; mso-element-top: 101.5pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly; page-break-before: always;">
<span style="font-size: 11.5pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1061"
type="#_x0000_t75" style='width:453pt;height:125.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image053.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="167" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image054.jpg" v:shapes="_x0000_i1061" width="604" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM13" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Untuk
yang pertama dianut oleh penggemar keris dari Solo ketimur, sedang kedua oleh
penggemar penggemar keris. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 24.3pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BADAELA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 193.75pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Pamor ini tuahnya buruk, ada yang menyebut pamor Bebala. Sebaiknya
dilarung saja sebab pemiliknya akan kena pindah, dicurigai serta menerima
akibat buruk pekerjaan orang lain <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="CM18" style="margin-bottom: 12.25pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SEGARA
WEDHI. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Gurun Pasir. Namun sifat
tuahnya bukan berarti “kering kerontang” atau “gersang” melainkan justru baik.
Menurut banyak orang tuahnya mudah mendapatkan rejeki. Mirip Udan Mas tetapi
bulatannya lebih kecil dan lebih banyak serta tersebar diseluruh permukaan
bilah. Pamor ini tergolong tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">UNTU WALANG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Arti harafiahnya “Gigi Belalang”, tuahnya menambah kewibawaan
seseorang. Dituruti kata katanya dan pamor ini tergolong pemilih, hanya orang
yang punya kedudukan cukup tinggi bisa cocok. Untuk guru dan pendidik biasanya
juga cocok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TUNDUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tergolong pamor yang buruk tuahnya.
Sipemilik akan sering pindah rumah atau diusir oleh sesuatu sebab. Rumahtangga
tidak tentram dan dijauhi rejeki. Sebaiknya dibuang saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ENDAS BAYA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tuahnya buruk, sipemilik sering dapat
musibah karena tingkah lakunya sendiri. Sebaiknya dibuang saja karena siapapun
pemakainya akan selalu sial. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">DHADHUNG MUNTIR. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM24" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 44.1pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip Sada Saler tetapi “garis” ditengah bilah mempunyai motif
seperti pilinan tambang atau dhadhung. Tuahnya sama dengan Sada Saler,
menyangkut kewibawaan, keteguhan hati. Pamor ini banyak terdapat pada keris
buatan Madura dan tergolong pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 329px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1062" type="#_x0000_t75" style='width:207pt;height:507pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image055.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="676" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image056.jpg" v:shapes="_x0000_i1062" width="276" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">RAHTAMA.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Terletak dibagian sor-soran merupakan pamor
tiban diantara pamor dominan seperti Wos Wutah dan Ngulit Semangka. Baik sekali
jika diberikan pada suami-istri yang baru menikah dengan harapan agar
memperoleh anak yang soleh dan berbudi luhur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PUSAR BUMI. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Disebut juga Puser Bumi. Bentuknya mirip
Udan Mas tetapi dengan skala yang jauh lebih besar, minimal sebesar koin
limapuluh rupiah dan kadang sampai 8 cm, terutama pada bilah tombak. Pamor ini
tergolong pamor miring, merupakan lingaran yang berlapis dan bukan melingkar
seperti obat nyamuk, tuahnya baik tetapi pemilih dan tidak semua orang “kuat”
memilikinya. Umumnya dipercaya sebagai pamor yang baik untuk menjaga rumah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">LINTAS MAS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Letaknya dibagian tengah sor-roran, paling
sedikit jumlah pusaran-pusarannya ada lima buah. Baik untuk berdagang terutama
perhiasan. Pamor ini pemilih dan tuahnya hanya bisa dirasakan oleh yang cocok
saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SODO SALER</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya merupakan garis lurus dari sor-soran keujung bilah.
Tuahnya untuk kewibawaan dan keprajuritan serta meneguhkan dalam mencapai
cita-cita, baik untuk militer atau yang berambisi mencapai sesuatu cita-cita.
Tergolong pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">NUR. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM27" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 159.85pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Letaknya ditengah sor-soran, mirip huruf S.
tuahnya baik terutama untuk guru, pemimpin atau orang yang dituakan serta
wibawanya besar, punya sifat pelindung dan tempat bertanya orang lain. Sifatnya
pemilih, untuk yang masih “muda” umumnya kurang kuat. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 373px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 249.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 279.5pt; mso-element-left: 334.1pt; mso-element-top: 76.4pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1063" type="#_x0000_t75" style='width:240pt;height:309pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image057.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="412" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image058.jpg" v:shapes="_x0000_i1063" width="320" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SEKAR SUSUN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM27" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 159.85pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Hampir seperti Melati Rinonce tetapi ukuran
bunganya lebih besar. Bentuk bunga seperti bulatan pada pamor Bendo Segodo.
Memudahkan dalam mencari rejeki dan tidak pemilih. Hanya ditemukan pada keris
keris yang relatif muda. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 357px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1064" type="#_x0000_t75" style='width:228pt;height:308.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image059.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="411" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image060.jpg" v:shapes="_x0000_i1064" width="304" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SEKAR TEBU. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Hampir
seperti Blarak Ngirid atau Sinered, tetapi ujungnya tidak sampai kebilah keris,
malainkan agak mengumpul ditengah saja dan guratannya lebih halus. Tidak
pemilih dan tuahnya untuk kewibawaan dan kepemimpinan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KLABANG
SAYUTO. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Seperti
paduan pamor Blarak Ngirid dan Naga Rangsang. Sepintas seperti seekor klabang
dengan kaki seribunya. Dipercaya bisa menambah kewibawaan dan kekuasaan. Pamor
ini tergolong pemilih dan hanya cocok bagi yang memegang posisi pimpinan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MANGGAR.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip
untaian Bunga Kelapa. Merupakan kumpulan dari bentuk pamor macam pamor Wiji
Timun tetapi letaknya sering menyudut, bersusun dari sor-soran keujung bilah.
Memudahkan mencari rejeki dan menonjol dalam lingkungan pergaulan. Tidak
pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">JALA
TUNDA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tergolong
pamor pemilih. Tuahnya untuk ketenaran, untuk menonjol dalam lingkungandan
tergolong pamor langka walau dari teknik pembuatan tidak terlampau sukar.
Sepintas mirip pamor Wengkon tetapi lebar dan pada bagian dalam ada lekuk-lekuk
yang terkadang simetris berhadapan tetapi pada bagian lain sering tidak
simetris. Pamor Jala Tunda yang bagus, garis-garis yang menjadi wengkon
biasanya halus dan rangkap banyak sekali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SUMUR
BANDUNG</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Merupakan
bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang logam lima puluh sen-an atau lebih
kecil sedikit letaknya ditengah bilah, diantara pamor – biasanya Wos Wutah
nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih. Banyak terdapat pada keris buatan
Madura. Tergolong pamor pemilih dan paling cocok buat keprajuritan, militer
atau yang belajar ilmu kekebalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BUNTEL
MAYIT. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM26" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 63.35pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Nama
yang menyeramkan, artinya “pembungkus mayat”. Tergolong pamor sangat pemilih.
Kalau cocok akan cepat menanjak kariernya atau kekayaannya tetapi kalau tidak
cocok bisa mendapatkan malapetaka. Karena itu bila menginginkan pamor ini
sebaiknya ditanyakan dulu pada mereka yang tahu agar bisa dilihat cocok atau
tidaknya. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 328px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1065" type="#_x0000_t75" style='width:206.25pt;height:654.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image061.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="873" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image062.jpg" v:shapes="_x0000_i1065" width="275" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div align="center" class="CM1" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">JAROT
ASEM. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ini termasuk pamor langka walau tampaknya
sangat sederhana tetapi pembuatannya sangat sulit. Sepintas seperti jalinan
serabut kasar, saling menyilang arahnya tetapi tidak ada kesan tumpang tindih.
Pamor ini dipercaya memberikan pengarus baik pada pemiliknya, menjadi teguh
hatinya dan besar tekatnya. Amat cocok bagi yang punya cita cita besar baik
dalam pendidikan ataupun dalam pekerjaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KENDHIT GUMANTUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ini termasuk pamor tiba. Letaknya dibagian
sor-soran dan biasanya bercampur pamor yang lebih dominan seperti Wos Wutah
atau Ngulit Semangka. Baik untuk setiap orang. Dipercaya dapat menolak segala
macam penyakit menular, jadi seperti anti wabah. Tetapi pemiliknya harus
menjaga tingkah lakunya dan jangan sampai menyeleweng dari jalan yang lurus. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KUPU TARUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Sepintas seperti gambar kupu-kupu sedang
berlaga. Namun esoterinya tidak ada sangkut paut dengan bidang laga, bahkan
baik untuk pergaulan. Pamor ini tidak pemilih dan terletak sepanjang bilah dari
sor-soran hingga ujung bilah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MRUTU SEWU</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya
berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang
berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titiktitik pamor kecil. Pamor ini
memudahkan mencari rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda
dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">RATU PINAYUNGAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tergolong pamor tiban yang letaknya di
sor-soran dan biasanya bercampur pamor dominan lainnya. Pengaruhnya baik pada
pemiliknya, melindungi marabahaya, berwibawa dan punya pengaruh luas. Baik bagi
seorang pimpinan tetapi tergolong keris pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">LAWE SETUKEL. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM20" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 60.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Biasa disebut “benang setukel” atau
“saukel”. Sepintas memang mirip benang yang diurai dari gulungannya. Keris ini
cocok untuk polisi, militer atau pekerja lapangan. Banyak yang menganggap keris
ini bisa menolak gunaguna dan keris ini tergolong pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 311px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1066" type="#_x0000_t75" style='width:192.75pt;height:633.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image063.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="845" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image064.jpg" v:shapes="_x0000_i1066" width="257" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">YOGAPATI.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Hati-hatilah bila berjumpa dengan keris ini.
Pamor ini punya pengaruh buruk sekali, terutama buat yang bekeluarga. Sering
anak-anak sang pemilik sakit-sakitan atau bahkan meninggal. Sebaiknya dilarung
saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KINASIHAN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ini pamor baik dan tidak pemilih, tuahnya
disayang dan dihormati orang sekeliling. Factor rejeki juga baik, bisa lumintu
(selalu ada saja) <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">KALACAKRA. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tergolong pamor langka. Untuk penguasaan
wilayah, kekuasaan dan kewibawaan serta kepemimpinan. Baik dipakai oleh
pemimpin masyarakat. Ada faktor penolak bala dan guna-guna. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">BUNGKUS. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya sederhana, Cuma gambaran seperti
tonjolan berlekuk-lekukbagai kepompong ulat dan letaknya di sorsoran. Tuahnya
memudahkan mencari rejeki, hemat serta merupakan pamor yang tidak pemilih.
Paling cocok untuk pedagang atau pengusaha. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">SLAMET. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM20" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 60.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya mirip bayi berjambul sedang tidur.
Letaknya di sor-soran dan juga terdapat pada tombak atau pedang. Tuahnya adalah
untuk keselamatan dan tergolong “singkir baya”, termasuk berguna untuk menolak
guna-guna. Kelebihan dibanding pamor lain, pamor Slamet ini juga mencegah
fitnah serta omongan negatif. Tidak pemilih dan cocok untuk semua orang. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 346px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 53.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 259.35pt; mso-element-left: 351.4pt; mso-element-top: 76.4pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1067" type="#_x0000_t75" style='width:219.75pt;height:420pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image065.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="560" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image066.jpg" v:shapes="_x0000_i1067" width="293" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">MAKRIB. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Kadang disebut pamor Makarib. Tuahnya baik
sekali, menyangkut kepemimpinan, rejeki dan keselamatan dalam perjalanan dan
pamor ini tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TELAGA MEMBLENG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM20" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 60.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Bentuknya menyerupai gelang-gelang yang
tidak begitu bulat dan paling sedikit ada tiga gelang-gelang. Letaknya pada
bagian pejetan (blumbangan) dibelakang gandhik. Tuahnya untuk penumpukan harta
dan rejeki, yang sudah kita terima sukar keluar lagi kecuali untuk hal yang
bermanfaat. Baik buat orang yang pemboros agar bisa lebih hemat dan pamor ini
tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 334px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1068" type="#_x0000_t75" style='width:210.75pt;height:197.25pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image067.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="263" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image068.jpg" v:shapes="_x0000_i1068" width="281" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">PANGURIPAN.
</span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 5.5pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Disebut juga pamor Ngurip-urip, mirip pamor Tamsul Kinurung tetapi
bentuk utamanya bukan jajaran genjang melainkan lingkaran-lingkaran yang pada
satu sisinya seperti meleleh. Letaknya ditengah sor-soran, tuahnya seperti
namanya untuk memudahkan mencari sandangpangan, rejeki. Pamor ini istimewa dan
kadang bisa digunakan untuk mengusir mahluk halus. Perbawanya dijauhi binatang
buas. Termasuk pamor tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">DIKILING. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyebut pamor Dingkiling atau Cengkiling, tuahnya buruk
bagi yang sudah berumah tangga. Sering ruwet, cekcok dan tidak tentram bahkan
bisa jadi rumahtangganya akan bubar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">GANGGENG KANYUT. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tuahnya seperti Sekar Lampes, tetapi yang
menonjol justru kewibawaannya, tergolong juga pamor pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">UNTHUK BANYU. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Mirip dengan air berbuih, tuahnya untuk
rejeki dan pergaulan serta mengurangi sifat boros. Tergolong tidak pemilh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WENGKON. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Ada yang menyebut pamot Tepen, ada yang menyebut Lis-lisan.
Bentuknya merupakan alur pamor yang merata sepanjang pinggiran bilah keris.
Tuahnya macam-macam, ada yang bersifat perlindungan bagi pemiliknya agar
terhindar dari bahaya. Ad yang memberikan perlindungan terhadap godaan batin,
ada pula yang menambah rasa hemat. Pamor ini tidak pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TEJO KINURUNG. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Seperti perpaduan pamor Sada Saler dan Wengkon, tuahnya cenderung
seperti Sada Saler yaitu berkaitan dengan kepemimpinan dan derajat. Tergolong
pemilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">WIJI SEMEN. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM24" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 44.1pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Tergolong pamor rekan dan juga pemilih. Tuahnya melindungi dari
guna-guna atau mahluk halus. Tergolong pamor miring yang menempati bagian bilah
dari sor-soran sampai keujung bilah. <o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 380px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1069" type="#_x0000_t75" style='width:234pt;height:663pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image069.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="884" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image070.jpg" v:shapes="_x0000_i1069" width="312" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; page-break-before: always; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">TUMPUK. </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Terletak dibagian sor-soran, bentuknya
menyerupai garis melintang antara tiga sampai lima lapis, manfaatnya seperti
Udan Mas, memudahkan “menumpuk” rejeki. Pada umumnya kerisnya lurus dengan
dapur kalau tidak Tilam Upih atau Brojol. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ROJOGUNDOLO (A). </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" style="width: 315px;" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0cm; padding-left: 0cm; padding-right: 0cm; padding-top: 0cm;" valign="top"><div class="Default" style="margin-bottom: 11.0pt; mso-element-anchor-horizontal: page; mso-element-anchor-vertical: page; mso-element-frame-width: 236.55pt; mso-element-left: 348.5pt; mso-element-top: 88.45pt; mso-element-wrap: auto; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape
id="_x0000_i1070" type="#_x0000_t75" style='width:197.25pt;height:288.75pt;
mso-position-vertical:absolute'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image071.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="385" src="file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image072.jpg" v:shapes="_x0000_i1070" width="263" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt; margin-left: 0cm; margin-right: 193.75pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Sebagian orang menyebut Gundolorojo. Umumnya
terletak ditengah sor-soran, namun adakalanya terletak agak ketengah bilah
keris. Bentuknya mirip gambar mahluk yang menakutkan, kadang seperti perempuan
kadang seperti laki-laki atau juga hewan. Rojogundolo yang bertuah biasanya
yang dari pamor tiban dan bukan rekan.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"></span></blockquote>
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"> <o:p></o:p></span><br />
<div class="CM18" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 12.25pt;">
<b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">ROJOGUNDOLO
(B). </span></b><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 193.75pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Umumnya bersifat perlindungan terhadap
pemiliknya, bisa digunakan menolak guna-guna, memindahkan mahluk halus,
membersihkan rumah “angker” bahkan jika kerisnya istimewa bisa digunakan
menyembuhkan orang yang kesurupan. Tergolong pamor tidak pemilih dan bisa juga
terdapat di tombak atau pedang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="CM17" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 24.0pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10pt;">Masih
banyak lagi pamor yang belum terdata disini, pamor buatanpun sering tidak
terdata dengan baik dan kadang penamaan pamor juga hanya berdasarkan gambar
yang terjadi belum ada padanannya atau juga karena timbul kreasi baru dari
sipemesan keris kepada sang empu agar dibuatkan pamor seperti rancangannya.
Semua masukan mengenai pamor yang baik tercantum didalam tulisan ini ataupun
belum tercantum sangat diharapkan untuk melengkapi data dan kekayaan informasi
pamor agar informasi itu tidak hilang begitu saja. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-left: 330.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;">Jakarta, 30 November
2000 <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-left: 330.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-left: 330.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-left: 330.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-left: 330.25pt;">
<span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1en7PVJspPOC6GXUosh8irH4H0TsCrMVT/view?usp=sharing"><br /></a></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 12.15pt; margin-left: 330.25pt;">
<a href="https://drive.google.com/file/d/1en7PVJspPOC6GXUosh8irH4H0TsCrMVT/view?usp=sharing"><span style="font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt;"></span></a></div>
<a name='more'></a><a href="https://drive.google.com/file/d/1en7PVJspPOC6GXUosh8irH4H0TsCrMVT/view?usp=sharing">SILAHKAN COPY PDF DISINI</a>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-88087720518748589952017-11-20T22:00:00.001-08:002017-11-20T22:00:46.346-08:00Religious Column Issues Requested Submitted to Local Government for Trust Accommodation<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" height="320" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2014/11/10/1007524image780x390.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="photo__author author">(KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA</span></td></tr>
</tbody></table>
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="LEBAK, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diminta menyerahkan masalah kolom agama dalam kartu tanda penduduk (KTP) kepada pemerintah daerah.">LEBAK,
- Ministry of Home Affairs (Kemendagri) is required to
submit the issue of religious columns in identity cards (KTP) to the
local government. </span><span title="Hal itu untuk mengakomodasi para penganut kepercayaan.
">It is to accommodate the believers.<br /></span><span title=""Kami berharap kolom agama itu bisa ditangani oleh pemerintah daerah," kata Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH Baijuri saat dihubungi di Lebak, Selasa (25/11/2014), seperti dikutip Antara.
">"We hope that the column of religion can be handled by the local
government," said Chairman of the Fatwa Commission of Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Lebak District, KH Baijuri when contacted in Lebak,
Tuesday (25/11/2014), as quoted by Antara.<br /></span><span title="Ia mengatakan, pemeluk agama di Tanah Air di luar enam agama yang ditetapkan pemerintah perlu mencantumkan keyakinannya di KTP elektronika.">He
said religious adherents in the country outside the six religions set
by the government need to include his belief in electronic ID card. </span><span title="Sebab, pemerintah harus melindungi rakyatnya yang menganut berbagai aliran kepercayaan.">Therefore, the government must protect people who embrace various schools of trust. </span><span title="Bagi penganut kepercayaan bisa ditulis dengan garis miring kepercayaan.
">For believers can be written with a belief slash.<br /></span><span title="Baijuri mencontohkan, masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang menganut kepercayaan Sunda Wiwitan, pada kolom agama di KTP cukup menulis keterangan kepercayaan atau dicantumkan kepercayaan Sunda Wiwitan.
">Baijuri pointed out, Baduy people who live in the interior of Lebak
regency, Banten province, which adheres to the belief of Sunda Wiwitan,
in the religious column in KTP simply write a description of trust or
imprinted by the trust of Sunda Wiwitan.<br /></span><span title="Karena itu, pihaknya berharap Kemendagri memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengakomodasi keinginan penganut kepercayaan tersebut.
">Therefore, it hopes Kemendagri gives authority to the local government to accommodate the desire of believers.</span></span><br /><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Karena itu, pihaknya berharap Kemendagri memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengakomodasi keinginan penganut kepercayaan tersebut.
"></span><span title="Pemerintah daerah bisa saja menerbitkan peraturan daerah (Perda) untuk membuat kebijakan kolom agama pada KTP dituliskan kepercayaan.
">Local governments may issue local regulations (Perda) to make the policy of religious columns on KTP written trust.<br /></span><span title=""Saya kira melalui perda itu tentu sangat kuat sebagai payung hukum pengakuan kepercayaan pada kolom KTP," katanya.
">"I think through the regulation is certainly very strong as a legal umbrella of confession on the identity card," he said.<br /></span><span title="Menurut dia, saat ini penganut kepercayaan di Indonesia cukup banyak dan hampir ada di semua daerah.">According to him, currently adherents of trust in Indonesia quite a lot and almost exist in all regions. </span><span title="Seperti di Jawa Barat terdapat kepercayaan Sunda Wiwitan.
">As in West Java there is the belief of Sunda Wiwitan.<br /></span><span title=""Saya kira sebagai warga negara tetap mereka berhak memperoleh identitas keyakinan pada kolom agama itu," katanya.
">"I think as permanent citizens they are entitled to obtain a confidence identity on the religious column," he said.<br /></span><span title="Sementara itu, Kepala Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Dainah berharap, kepercayaan Sunda Wiwitan yang dianut warga Baduy dicantumkan pada kolom agama.
">Meanwhile, Baduy Traditional Chief who is also the Head of Kanekes
Village, Leuwidamar District, Lebak Regency, Dainah hoped that the
belief of Sundanese Wiwitan adopted by Baduy people was included in
religious column.<br /></span><span title="Sebab, masyarakat Baduy merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berhak dicantumkan identitas keyakinan dari peninggalan nenek moyangnya itu.
">Therefore, the Baduy community is part of the Unitary State of the
Republic of Indonesia (NKRI) and has the right to include the identity
of the faith of the relics of his ancestors.<br /></span><span title=""Kami berharap pemerintah mengakui secara resmi kepercayaan Sunda Wiwitan ditulis pada kolom agama," katanya.">"We hope the government officially recognizes the Wiwitan Sunda belief written on the religion column," he said<a href="http://www.kompas.com/">.(translate.kompas)</a></span></span>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-23593790767544624142017-11-20T21:32:00.001-08:002017-11-20T21:32:25.769-08:00There are 187 Trusted Trusted Groups in Government<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Sejumlah penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa saat menghadiri Serasehan Daerah Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kota Malang, Rabu (31/8/2016)." data-aligment="" data-width="780px" height="320" src="http://assets.kompas.com/crop/0x0:780x390/780x390/data/photo/2016/08/31/201620020160831-154343780x390.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejumlah penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa saat
menghadiri Serasehan Daerah Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa di Kota Malang, Rabu (31/8/2016).<span class="photo__author author">(Kontributor Malang, Andi Hartik)</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Total ada 187 kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia yang terdata oleh pemerintah.
">In total there are 187 belief groups in Indonesia recorded by the government.<br /></span><span title="Terbanyak, kelompok penghayat kepercayaan berada di Jawa Tengah dengan 53 kelompok.
">Mostly, the belief group is in Central Java with 53 groups.<br /></span><span title="Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Hartini mengatakan bahwa dengan terdaftar, maka para kelompok penghayat akan mendapatkan pembinaan dari pemerintah.
">Director of Trust on God Almighty and Tradition, Directorate General
of Culture, Ministry of Education and Culture, Sri Hartini said that by
registering, the group of pengayat will get coaching from the
government.<br /></span><span title=""Kalau memang dia benar-benar penghayat kepercayaan, kalau mau dibina oleh pemerintah, mau diberdayakan," ujar Sri dihubungi, Kamis (9/11/2017).
">"If indeed he really believe in trust, if you want to be nurtured by
the government, will be empowered," Sri said contacted on Thursday
(9/11/2017).<br /></span><span title="(Baca juga: MK: Hak Penganut Kepercayaan Setara dengan Pemeluk 6 Agama)
">(Also read: The Constitutional Court: The Right of Believers Equivalent to 6 Religious Persons)<br /></span><span title="Sri menjelaskan, ketika ada kelompok penghayat kepercayaan yang mendaftar, pemerintah kemudian menelusuri ajaran mereka.
">Sri explained, when there is a group of belief believers who register, the government then browse their teachings.<br /></span><span title="Pemerintah akan memastikan apakah ajarannya menyembah Tuhan Yang Maha Esa atau tidak.
">The government will ascertain whether its teachings worship God Almighty or not.<br /></span><span title=""Kalau yang terdaftar di Kemendikbud ini kan sudah pasti ada ajarannya. Bagaimana Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini sempalan agama atau bukan," ujar Sri.
">"If it is registered in Kemendikbud, it is definitely a teaching, how
is Belief in God Almighty, it is a religious splinter or not," said Sri.<br /></span><span title=""Terus ini yang disembah itu siapa, jangan-jangan selain Tuhan. Kalau mendaftar di Kemendikbud pasti ada kajiannya. Karena ada formulir-formulir yang harus diisi," tambah dia.
">"Who is this worshiped who, perhaps besides God, if you register in
Kemendikbud there must be a study because there are forms that must be
filled," he added.<br /></span><span title="Sri menambahkan, Kemendikbud hanya fasilitator dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan para kelompok penghayat kepercayaan tersebut.
">Sri added that Kemendikbud is only a facilitator from the government to meet the needs of those belief groups.<br /></span><span title=""Kemendikbud ini sebagai fasilitator, apa sih yang dibutuhkan mereka. Misal dalam layanan pendidikan. Kalau memang dia penghayat kepercayaan, mengisi surat pernyataan yang menyatakan bahwa saya ini penghayat kepercayaan. Sehingga sekolah bisa melayani sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada," ujar dia">"Kemendikbud
is a facilitator, what is it that they need, for example in education
service, if he is a believer, fill a statement saying that I am a
believer, so the school can serve in accordance with the existing laws
and regulations," he said </span><span title=".
">.<br /></span><span title="(baca: MK: Kolom Agama di KTP dan KK Dapat Ditulis "Penghayat Kepercayaan")
">(read: MK: Religion Column on KTP and KK Can Be Written "Penghayat Kepercayaan")<br /></span><span title="Berdasar data Kemendikbud pada 2017, 187 kelompok penghayat kepercayaan itu tersebar di 13 provinsi di Indonesia.
">Based on Kemendikbud data in 2017, 187 belief groups spread across 13 provinces in Indonesia.<br /></span><span title="Berikut rinciannya:
">Here are the details:<br /></span><span title="- Sumatera Utara 12 kelompok
">- North Sumatra 12 groups</span><span title="- Riau 1 kelompok
">- Riau 1 group</span><span title="- Lampung 5 kelompok
">- Lampung 5 groups</span><span title="- Banten 1 kelompok
">- Banten 1 group</span><span title="- DKI Jakarta 14 kelompok
">- DKI Jakarta 14 groups</span><span title="- Jawa Barat 7 kelompok
">- West Java 7 groups</span><span title="- Jawa Tengah 53 kelompok
">- Central Java 53 groups</span><span title="- Jogjakarta 25 kelompok
">- Jogjakarta 25 groups</span><span title="- Jawa Timur 50 kelompok
">- East Java 50 groups</span><span title="- Bali 8 kelompok
">- Bali 8 groups</span><span title="- Nusa Tenggara Barat 2 kelompok
">- West Nusa Tenggara 2 groups</span><span title="- Nusa Tenggara Timur 5 kelompok
">- East Nusa Tenggara 5 groups</span><span title="- Sulaweasi Utara 4 kelompok
">- North Sulaweasi 4 groups<br /></span><span title="Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi sebelumnya menyatakan bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkam dalam kolom agama di kartu keluarga dan kartu tanda penduduk elektronik tanpa perlu merinci aliran kepercayaan yang dianut.
">The Panel of Justices of the Constitutional Court previously stated
that the status of the believer can be listed in the religious column on
the family card and the electronic identity card without the need to
specify the belief flow held.<br /></span><span title="Menurut majelis hakim, hal tersebut diperlukan untuk mewujukan tertib administrasi kependudukan mengingat jumlah penghayat kepercayaan dalam masyarakat Indonesia sangat banyak dan beragam.
">According to the panel of judges, it is necessary to address the
orderly administration of population as the number of believers in
Indonesian society is very wide and varied.</span></span><br /><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="(Baca juga : Perjuangan Panjang Warga Penghayat Kepercayaan atas Pengakuan Negara)
"></span><span title="Hal itu disampaikan MK dalam putusan uji materi terkait aturan pengosongan kolom agama pada KK dan KTP.
">It was delivered by the Constitutional Court in a judicial review of
the matter related to the rules of emptying the religious column on KK
and KTP.<br /></span><span title="Hal itu diatur dalam Pasal 61 Ayat (1) dan (2) serta Pasal 64 Ayat (1) dan (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk) juncto Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang UU Adminduk.
">It is stipulated in Article 61 Paragraphs (1) and (2) and Article 64
Paragraph (1) and (5) of Law Number 23 Year 2006 regarding Population
Administration (Adminduk) juncto Law Number 24 Year 2013 regarding Law
on Adminduk.<br /></span><span title="Menurut MK, untuk menjamin hak konstitusional para pemohon, kata "agama" dalam Pasal 61 Ayat (1) dan Pasal 64 Ayat (1) UU Adminduk harus mencakup penganut penghayat kepercayaan.
">According to the Constitutional Court, to guarantee the constitutional
rights of the petitioners, the word "religion" in Article 61 Paragraph
(1) and Article 64 Paragraph (1) of the Adminduk Law should include
believers.<br /></span><span title="Perbedaan pengaturan antarwarga negara dalam hal pencantuman elemen data penduduk tidak didasarkan pada alasan yang konstitusional.
">Differences in the arrangement of citizenship in terms of inclusion of
elements of population data are not based on constitutional reasons.<br /></span><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan dalam mengakses pelayanan publik.
">Such arrangements have treated differently to citizens of belief and
religious citizens recognized under legislation in accessing public
services.<br /></span><span title="Oleh karena itu, MK memutuskan kata "agama" dalam Pasal 61 Ayat (1) dan Pasal 64 Ayat (1) UU Adminduk bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk penganut aliran kepercayaan.">Therefore,
the Constitutional Court decides the word "religion" in Article 61
Paragraph (1) and Article 64 Paragraph (1) of the Adminduk Law is
contradictory to the 1945 Constitution and has no conditional binding
legal force as long as it does not include believers.<a href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/09/12190141/ada-187-kelompok-penghayat-kepercayaan-yang-terdaftar-di-pemerintah">(translate.kompas)</a></span></span></span></div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-50795389205599906832017-11-20T20:56:00.003-08:002017-11-20T20:56:59.401-08:00Constitutional Court: The Right of Believers Equals to 6 Religious Persons<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi terkait aturan pengosongan kolom agama pada Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
">The Constitutional Court granted a petition for judicial review
regarding the rules of emptying the religious column on Family Card (KK)
and Identity Card (KTP).<br /></span><span title="Hal itu diatur dalam pasal 61 Ayat (1) dan (2), serta pasal 64 ayat (1) dan (5) UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan juncto UU No 24 Tahun 2013 tentang UU Adminduk.
">It is regulated in Article 61 Paragraphs (1) and (2), and Article 64
paragraph (1) and (5) of Law No. 23 of 2006 concerning Population
Administration juncto Law No. 24 of 2013 on Law on Adminduk.<br /></span><span title="Uji materi diajukan Nggay Mehang Tana, Pagar Demanra Sirait, Arnol Purba dan Carlim dengan nomor perkara 97/PUU-XIV/2016.
">Test material submitted by Nggay Mehang Tana, Pagar Demanra Sirait, Arnol Purba and Carlim with case number 97 / PUU-XIV / 2016.</span></span><br /><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Uji materi diajukan Nggay Mehang Tana, Pagar Demanra Sirait, Arnol Purba dan Carlim dengan nomor perkara 97/PUU-XIV/2016.
"><img alt="Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017)." data-aligment="" data-width="750px" height="425" src="http://assets.kompas.com/crop/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2017/10/10/3010886233.jpg" width="640" /></span><span title="Dalam putusannya, Majelis Hakim berpendapat bahwa kata “agama” dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk penganut aliran kepercayaan.
">In its verdict, the Panel of Judges is of the opinion that the word
"religion" in Article 61 paragraph (1) and Article 64 paragraph (1) is
contradictory to the 1945 Constitution and has no conditional binding
legal force as long as it does not include believers.<br /></span><span title="Artinya, penganut aliran kepercayaan memiliki kedudukan hukum yang sama dengan pemeluk enam agama yang telah diakui oleh pemerintah dalam memperoleh hak terkait administrasi kependudukan.
">That is, believers have the same legal status as those of six
religions who have been recognized by the government in obtaining rights
related to population administration.<br /></span><span title=""Majelis Hakim mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya. Kedua, menyatakan kata 'agama' dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24">"The
Panel of Judges granted the petition of the Petitioners to the whole,
stating the word 'religion' in Article 61 Paragraph (1) and Article 64
Paragraph (1) of Law Number 23 Year 2006 concerning the Population
Administration as amended by Act Number 24 </span><span title="Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk aliran kepercayaan," ujar Ketua MK Arief Hidayat saat membacakan putusan pada sidang di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa">2013
on the Amendment of Law Number 23 Year 2006 is contradictory to the
1945 Constitution and does not have a conditional binding legal force as
long as it does not include the flow of trust, "said Chief Justice of
the Constitutional Court, Arief Hidayat when reading the verdict at the
hearing in the Constitutional Court building, Central Jakarta on Tuesday
</span><span title="(7/11/2017).
">(7/11/2017).<br /></span><span title="Selain itu, lanjut Arief, MK memutuskan pasal 61 Ayat (2) dan pasal 64 ayat (5) UU Adminduk bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
">In addition, continued Arief, the Court decided Article 61 Paragraph
(2) and Article 64 paragraph (5) of the Adminduk Law is contradictory to
the 1945 Constitution and has no binding legal force.<br /></span><span title="Pasal 61 ayat 2 berbunyi, "Keterangan mengenai kolom agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam database kependudukan."
">Article 61 Paragraph 2 reads, "A description of the religious column
as referred to in paragraph (1) for the Population whose religion has
not been recognized as a religion in accordance with the provisions of
the Law or for the believer is not filled, but still served and recorded
in the population database."<br /></span><span title="Pasal 64 ayat 5 menyatakan, "Elemen data penduduk tentang agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam database kependudukan."
">Article 64 paragraph 5 states, "The element of religious resident data
as referred to in paragraph (1) for a population whose religion has not
been recognized as a religion based on the provisions of the Laws or
for the believer is not filled but remains served and recorded in the
population database."<br /></span><span title="Dengan demikian, status penganut kepercayaan dapat dicantumkan dalam kolom agama di KK dan KTP.
">Thus, the status of the believer may be included in the religious column of the CoW and KTP.<br /></span><span title="Para pemohon sebelumnya menilai, ketentuan di dalam UU Adminduk itu dinilai tidak mampu memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak yang sama kepada penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau penghayat, selaku warga negara.
">The applicants previously assessed that the provisions in the Adminduk
Law were deemed incapable of guaranteeing the protection and
fulfillment of the same rights to believers to God Almighty or a
believer, as a citizen.<br /></span><span title="Dalam permohonannya, Nggay dan kawan-kawan meminta Majelis Hakim MK menyatakan Pasal 61 ayat 1 dan Pasal 64 ayat 1 UU Administrasi Kependudukan bertentangan dengan UUD 1945.">In
his request, Nggay and his friends asked the Panel of Justices of the
Constitutional Court declared Article 61 paragraph 1 and Article 64
paragraph 1 of the Population Administration Law is contradictory to the
1945 Constitution.</span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Dalam permohonannya, Nggay dan kawan-kawan meminta Majelis Hakim MK menyatakan Pasal 61 ayat 1 dan Pasal 64 ayat 1 UU Administrasi Kependudukan bertentangan dengan UUD 1945."> </span></span><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span class="">Therefore,
the article being tested has no binding legal force as long as it is
not interpreted as a "religion as well as any belief and religion".</span><br /><br /><span>In other words, the religious columns on KK and KTP are abolished.</span><br /><br /><span title="Dalam permohonannya, Nggay dan kawan-kawan meminta Majelis Hakim MK menyatakan Pasal 61 ayat 1 dan Pasal 64 ayat 1 UU Administrasi Kependudukan bertentangan dengan UUD 1945.">The
reasons of the applicant, the articles being tested are not clearly and
logically arranged, resulting in different interpretations and
violations of the basic rights of citizens.<a href="http://www.kompas.co.id/">( translate. kompas)</a></span></span>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-91495391086770796932017-11-20T20:50:00.002-08:002017-11-20T20:50:23.909-08:00Long Struggle of the Believers in the Confession of the State Indonesia<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Sejumlah warga penghayat kepercayaan bersukacita setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi terkait aturan pengosongan kolom agama pada Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
">A number of residents of the beliefs rejoiced after the Constitutional
Court granted a petition for a judicial review of the rules for
emptying the religious column on Family Card (KK) and Identity Card
(KTP).<br /></span><span title="Mereka mengajukan uji materi Pasal 61 Ayat (1) dan (2), serta pasal 64 ayat (1) dan (5) Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan juncto Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-">They
filed a judicial review of Article 61 Paragraphs (1) and (2), and
Article 64 Paragraph (1) and (5) of Law Number 23 Year 2006 regarding
Population Administration juncto Law Number 24 Year 2013 on Amendment to
Law Number </span><span title="Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).
">Law Number 23 Year 2006 regarding Population Administration (UU Adminduk).<br /></span><span title="Mereka saling bersalaman dan mengucapkan selamat usai Ketua MK Arief Hidayat membacakan putusannya.
">They greeted each other and congratulated them after the Chief Justice
of the Constitutional Court, Arief Hidayat, read out his verdict.<br /></span><span title="Bahkan, beberapa pengunjung dan wartawan yang meliput sidang ikut menyalami warga penghayat kepercayaan yang datang ke Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).
">In fact, some visitors and journalists who covered the session to
greet the residents of trust who came to the Constitutional Court
Building, Central Jakarta, Tuesday (7/11/2017).<br /></span><span title="(baca: MK: Hak Penganut Kepercayaan Setara dengan Pemeluk 6 Agama)
">(read: The Constitutional Court: The Right of Believers Equivalent to 6 Religion Persons)<br /></span><span title="Arnol Purba, salah seorang penganut kepercayaan Ugamo Bangsa Batak asal Sumatera Utara mengungkapkan rasa gembiranya usai sidang.
">Arnol Purba, one of the believers Ugamo Bangsa Batak origin of North Sumatra expressed his joy after the trial.<br /></span><span title="Ia mengaku, senang sebab akhirnya pemerintah mengakui kepercayaan yang dianutnya dan membuat kesempatan bagi anak-anaknya untuk melamar pekerjaan terbuka lebar.
">He admitted that he was happy because the government finally
acknowledged his beliefs and made the opportunity for his children to
apply for jobs wide open.<br /></span><span title=""Kami sangat senang karena telah tercapainya kepercayaan itu diakui pemerintah dan ruang lingkupnya, untuk kesempatan pekerjaan bagi anak-anak saya telah terbuka," ujar Arnol saat ditemui usai sidang di MK, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).
">"We are very glad that the government has recognized the trust and its
scope, for the job opportunity for my children has been open," Arnol
said when met after the hearing at the Court, Central Jakarta, Tuesday
(7/11/2017).<br /></span><span title="Selama ini, para penghayat kepercayaan seperti Sunda Wiwitan, Batak Parmalim, Ugamo Bangsa Batak dan Sapto Darmo mengalami diskriminasi dalam mengakses layanan publik.">During
this time, the beliefs like Sunda Wiwitan, Batak Parmalim, Ugamo Bangsa
Batak and Sapto Darmo experienced discrimination in accessing public
services. </span><span title="Pasalnya, kolom agama dalam KK dan KTP mereka dikosongkan.
">Because the religious columns in their KK and KTP emptied.<br /></span><span title="Hal itu berdampak pada sulitnya mengurus hak-hak sipil politik, seperti melamar pekerjaan, menikah dan mengakses layanan publik lainnya.
">This has an impact on the difficulty of organizing civil rights
politics, such as applying for jobs, getting married and accessing other
public services.<br /></span><span title="Dengan adanya putusan MK tersebut, penganut aliran kepercayaan memiliki kedudukan hukum sama dengan pemeluk enam agama yang telah diakui oleh pemerintah dalam memperoleh hak terkait administrasi kependudukan.
">With the decision of the Constitutional Court, believers have the same
legal status with the six religions that have been recognized by the
government in obtaining rights related to population administration.<br /></span><span title="Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengapresiasi putusan MK yang memulihkan hak asasi warga penghayat kepercayaan.
">Chairman of Advocacy of Indonesian Legal Aid Foundation Foundation
(YLBHI) Muhammad Isnur appreciated the Constitutional Court's decision
to restore the rights of the believer.<br /></span><span title="Menurut Isnur, putusan tersebut merupakan kemenangan warga penghayat kepercayaan setelah perjuangan mereka selama puluhan tahun.
">According to Isnur, the verdict was a victory of the believer's citizens after their struggle for decades.<br /></span><span title=""Kita harus apresiasi putusan MK, ya itu perjuangan mereka puluhan tahun. YLBHI selama ini mendampingi mereka yang enggak punya akses KTP, kartu keluarga dan mereka dipaksa memilih agama. Itu kan sejarah orde baru. Ini perubahan luar biasa di mana penghayat kepercayaan diakui dan bisa">"We
have to appreciate the decision of the Constitutional Court, yes it is
their struggle for decades YLBHI has been accompanying those who do not
have access to ID cards, family cards and they are forced to choose a
religion.That is the history of the new order.This is a tremendous
change in which the believer is recognized and can be </span><span title="dituliskan di kolom KTP dan KK," ucapnya.
">written in the ID and KK fields, "he said.<br /></span><span title="Isnur berharap, setelah terbitnya putusan MK tersebut, negara benar-benar memastikan semua turunan peraturan perundang-undangan menghormati hak sipil politik warga penghayat kepercayaan.
">Isnur hopes, after the issuance of the Constitutional Court's
decision, the state really ensures all derivatives of legislation
respect the civil rights of political citizens of beliefs.<br /></span><span title=""Kedepannya negara harus memastikan semua turunan UU juga menghormati hak mereka. Enggak ada lagi istilah mereka dipaksa memilih agama yang enam itu. Mereka tak lagi bisa dihalang-halangi untuk melamar pekerjaan, ke bank dan akses perumahan karena mereka penganut kepercayaan, " kata Isnur.
">"In the future, the state must ensure that all derivatives of the law
also respect their rights, no longer the term they are forced to choose
the six religions, they can no longer be barred from applying for jobs,
to banks and housing access because they are believers," Isnur said.<br /></span><span title="Putusan MK
">Constitutional Court Decision<br /></span><span title="Dalam putusannya, Majelis Hakim MK berpendapat bahwa kata “agama” dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk penganut aliran kepercayaan.
">In its verdict, the Constitutional Court of Justice believes that the
word "religion" in Article 61 paragraph (1) and Article 64 paragraph (1)
is contradictory to the 1945 Constitution and has no conditional
binding legal force as long as excluding believers.<br /></span><span title="Artinya, penganut aliran kepercayaan memiliki kedudukan hukum yang sama dengan pemeluk enam agama yang diakui pemerintah, dalam memperoleh hak terkait administrasi kependudukan.
">That is, believers have the same legal standing as those of six
religions recognized by the government, in obtaining rights relating to
population administration.<br /></span><span title=""Majelis Hakim mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya. Kedua, menyatakan kata 'agama' dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24">"The
Panel of Judges granted the petition of the Petitioners to the whole,
stating the word 'religion' in Article 61 Paragraph (1) and Article 64
Paragraph (1) of Law Number 23 Year 2006 concerning the Population
Administration as amended by Act Number 24 </span><span title="Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk aliran kepercayaan," ujar Arief.
">2013 on the Amendment of Law Number 23 Year 2006 is contradictory to
the 1945 Constitution and does not have a conditional binding legal
force as long as it does not include a flow of trust, "said Arief.<br /></span><span title="(baca: MK: Kolom Agama di KTP dan KK Dapat Ditulis "Penghayat Kepercayaan")
">(read: MK: Religion Column on KTP and KK Can Be Written "Penghayat Kepercayaan")<br /></span><span title="Selain itu, lanjut Arief, MK memutuskan pasal 61 Ayat (2) dan pasal 64 ayat (5) UU Adminduk bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
">In addition, continued Arief, the Court decided Article 61 Paragraph
(2) and Article 64 paragraph (5) of the Adminduk Law is contradictory to
the 1945 Constitution and has no binding legal force.<br /></span><span title="MK menyatakan bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkam dalam kolom agama di KK dan e-KTP tanpa perlu merinci aliran kepercayaan yang dianutnya.
">The Constitutional Court states that the status of a believer can be
listed in the religious column of the CoW and e-ID card without the need
to specify the flow of beliefs he or she holds.<br /></span><span title="Hal tersebut diperlukan untuk mewujukan tertib administrasi kependudukan mengingat jumlah penghayat kepercayaan dalam masyarakat Indonesia sangat banyak dan beragam.
">It is necessary to attribute the orderly administration of population
considering the number of belief in the people of Indonesia is very much
and varied.<br /></span><span title="Menurut Mahkamah, perbedaan pengaturan antar warga negara dalam hal pencantuman elemen data penduduk, tidak didasarkan pada alasan yang konstitusional.
">According to the Court, differences in arrangements between citizens
in the case of inclusion of elements of population data, not based on
constitutional reasons.<br /></span><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
">The arrangement has treated differently to citizens of belief and
religious citizens recognized under the laws and regulations, in
accessing public services.</span></span><br /><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Hakim MK Saldi Isra menegaskan bahwa hak untuk menganut agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan hak konstitusional warga negara, bukan pemberian negara.
">Judge MK Saldi Isra affirmed that the right to embrace a religion or
belief in God Almighty is a citizen's constitutional right, not a grant
of state.<br /></span><span title="Oleh sebab itu, negara wajib melindungi dan menjamin pemenuhan hak warga negaranya untuk memeluk suatu kepercayaan di luar enam agama yang berkembang di Indonesia.
">Therefore, the state is obliged to protect and guarantee the
fulfillment of the right of its citizens to embrace a belief beyond the
six religions that developed in Indonesia.<br /></span><span title="Saldi menuturkan, ketentuan Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 merupakan pengakuan konstitusi terhadap hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi siapapun.
">Saldi said that the provisions of Article 28E paragraph (1) and
paragraph (2) of the 1945 Constitution constitute the constitutional
recognition of the right to freedom of religion and belief for anyone.<br /></span><span title="Sedangkan Pasal 29 UUD 1945 merupakan penegasan atas peran yang harus dilakukan oleh negara untuk menjamin tiap-tiap penduduk agar merdeka dalam memeluk agama dan keyakinan yang dianutnya.
">While Article 29 of the 1945 Constitution is an affirmation of the
role that must be done by the state to guarantee every citizen to be
independent in embracing their religion and belief.<br /></span><span title="Di sisi lain, menurut Saldi, hak dasar untuk menganut agama, mencakup hak untuk menganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, adalah bagian dari hak asasi manusia dalam kelompok hak-hak sipil dan politik.
">On the other hand, according to Saldi, the basic right to religion,
including the right to embrace the belief in God Almighty, is part of
human rights in civil and political rights groups.<br /></span><span title="Artinya, hak untuk menganut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu hak dalam kelompok hak-hak sipil dan politik yang diturunkan dari atau bersumber pada konsepsi hak-hak alamiah.
">That is, the right to profess the religion and belief in God Almighty
is one of the rights in civil and political rights groups derived from
or derived from the conception of natural rights.<br /></span><span title=""Dengan demikian, dalam gagasan negara demokrasi yang berdasar atas hukum atau negara hukum yang demokratis, negara dibentuk justru untuk melindungi, menghormati dan menjamin pemenuhan hak-hak tersebut," ucapnya.
">"Thus, in the idea of a democratic state based on a law or a
democratic constitutional state, the state is formed precisely to
protect, respect and guarantee the fulfillment of those rights," he
said.<br /></span><span title=""Sebagai hak asasi yang bersumber pada hak alamiah, hak ini melekat pada setiap orang karena ia adalah manusia, bukan pemberian negara," kata Saldi.
">"As a human right-based right, this right is attached to everyone because he is a human being, not a state," Saldi said.<br /></span><span title="Pada kesempatan yang sama, hakim MK Maria Farida Indrati mengatakan, secara tekstual, Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menempatkan agama selalu berkaitan dengan kepercayaan, di mana agama adalah kepercayaan itu sendiri.
">On the same occasion, the judge MK Maria Farida Indrati said
textually, Article 28E Paragraph (1) and Paragraph (2) and Article 29
Paragraph (2) of the 1945 Constitution put religion always related to
belief, where religion is belief itself.<br /></span><span title="Hanya saja, lanjut Maria, dengan membaca dan memahami keberadaan Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945, agama dan kepercayaan sangat mungkin dipahami sebagai dua hal yang berbeda atau tidak sama.">However,
Maria continued, by reading and understanding the existence of Article
28E Paragraph (1) and Paragraph (2) of the 1945 Constitution, religion
and belief are very likely to be understood as two different or
different things. </span><span title="Namun keduanya sama-sama diakui eksistensinya.
">But both are equally recognized existence.<br /></span><span title="Pemahaman tersebut muncul karena Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 mengatur agama dan kepercayaan secara terpisah.
">This understanding arises because Article 28E paragraph (1) and
paragraph (2) of the 1945 Constitution set religion and belief
separately.<br /></span><span title=""Dengan demikian, istilah 'agama' dan 'kepercayaan' memang dipahami sebagai dua hal berbeda yang disetarakan," kata Maria.
">"Thus, the terms 'religion' and 'belief' are understood as two distinct things that are equalized," said Maria.<br /></span><span title="Pengakuan eksistensi
">Recognition of existence<br /></span><span title="Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola menilai putusan MK itu merupakan bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi penghayat kepercayaan.
">University of Indonesia sociologist Thamrin Amal Tomagola viewed the
Constitutional Court's decision as a form of state recognition of the
existence of a believer.<br /></span><span title=""Bagus itu. Saya senang sekali sama Arief Hidayat karena kalimatnya bagus sekali. Agama impor kita akui, masa agama leluhur tidak kita akui. Benar itu," kata Thamrin di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
">"The good thing is that I am very happy with Arief Hidayat because the
sentence is very good," said Thamrin in Jakarta, Tuesday (7/11/2017).<br /></span><span title="(Baca juga : Pemerintah akan Patuhi Putusan MK Terkait Hak Administrasi Penghayat Kepercayaan)
">(Also read: The Government will Obey the Constitutional Court Decision Relating Rights of the Trusted Trust Administration)<br /></span><span title="Menurut Thamrin, sebenarnya tidak ada kata "pengakuan" dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan.
">According to Thamrin, there is actually no word "recognition" in the Population Administration Act.<br /></span><span title="Tak ada ketentuan dalam UU yang menyatakan bahwa negara mengakui enam agama yang ada di Indonesia.">There is no provision in the law stating that the state recognizes six religions in Indonesia. </span><span title="Pengakuan enam agama hanya keterangan yang ada pada salah satu ayat.
">The confession of the six religions is only the description that is in one of the verses.<br /></span><span title=""Jadi, kemudian orang membodohi orang lain, membodohi publik bahwa seakan-akan hanya enam agama itu yang diakui oleh undang-undang. Enggak benar. Jadi, langkah MK itu bagus sekali," ujar Thamrin.
">"So then people fool others, fooling the public that as if only the
six religions were acknowledged by the law.Not true.So, the MK step is
very good," said Thamrin.<br /></span><span title="Sementara itu, Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos berharap putusan MK dapat menghapus diskriminasi warga negara dalam catatan administrasi kependudukannya.
">Meanwhile, Deputy Chairman of the Institute Setara, Bonar Tigor
Naipospos hopes the Constitutional Court's decision can eliminate the
discrimination of citizens in the administrative records of its
population.<br /></span><span title="Khususnya terhadap agama lokal yang selama ini tidak mendapat tempat dalam kolom agama.
">Especially against the local religion that has not got a place in the religious column.<br /></span><span title=""Dikabulkannya permohonan oleh MK diharapkan dapat menghapuskan praktik-praktik diskriminasi terhadap komunitas agama lokal seperti yang terjadi selama ini," ujar Bonar melalui siaran pers, Selasa (7/11/2017).
">"The granting of the petition by the Constitutional Court is expected
to eliminate discriminatory practices against local religious
communities as it has been so far," Bonar said in a press release on
Tuesday (7/11/2017).<br /></span><span title="Bonar mengatakan, amar putusan ini akan menjadi tonggak sejarah penting penghapusan diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan setiap warga negara.
">Bonar said the ruling would be an important milestone in the
elimination of discrimination based on the religion and belief of every
citizen.<br /></span><span title="Asalkan diikuti dengan upaya mendorong advokasi yang lebih esensial terkait dengan pengakuan secara utuh setiap warga negara.
">As long as it is followed by efforts to encourage more essential advocacy in relation to the full recognition of every citizen.<br /></span><span title="Komunitas Agama Lokal Nusantara telah tujuh tahun berjuang untuk mendapatkan hak pencantuman identitas keagamaannya di kolom agama di KTP.
">Local Religion Community of Nusantara has seven years struggling to
get the right of inclusion of his religious identity in religious column
on KTP.<br /></span><span title=""Ucapan selamat kepada segenap penganut agama lokal nusantara atas perjuangan dan hasilnya," kata Bonar.
">"Congratulations to all the local archipelagoes of the struggle and the result," Bonar said.<br /></span><span title="Sikap Pemerintah
">Government Attitudes<br /></span><span title="Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa pemerintah akan melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi dalam uji materi pasal 61 Ayat (1) dan (2), serta pasal 64 ayat (1) dan (5) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-">Minister
of Home Affairs Tjahjo Kumolo affirmed that the government will
implement the Constitutional Court's decision in the judicial review of
Article 61 Paragraphs (1) and (2), and Article 64 paragraph (1) and (5)
of Law Number 24 Year 2013 on Amendment to Law </span><span title="Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).
">Law Number 23 Year 2006 regarding Population Administration (UU Adminduk).<br /></span><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
">The verdict implies that the status of a believer can be listed in the Religion column on an electronic ID card.</span></span></span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
"></span></span></span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
"></span></span></span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
"></span></span></span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
"></span></span></span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
"></span></span></span></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) didampingi Hakim MK memimpin sidang dengan agenda pembacaan putusan di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (10/10). Dalam sidang tersebut Mahkamah Konstitusi memutus lima perkara yakni Pengujian UU tentang Narkotika, pengujian UU No.8 Tahun 1981 Pasal 83 ayat (1) dan Pasal 197 ayat (1) tentang Hukum Acara Pidana, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan pengujian Pasal 255 ayat (1) dan ayat (2) UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17" data-aligment="" data-width="750px" height="425" src="http://assets.kompas.com/crop/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2017/10/10/3096602713.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) didampingi Hakim
MK memimpin sidang dengan agenda pembacaan putusan di gedung Mahkamah
Konstitusi, Jakarta, Selasa (10/10). Dalam sidang tersebut Mahkamah
Konstitusi memutus lima perkara yakni Pengujian UU tentang Narkotika,
pengujian UU No.8 Tahun 1981 Pasal 83 ayat (1) dan Pasal 197 ayat (1)
tentang Hukum Acara Pidana, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, dan pengujian Pasal 255 ayat (1) dan ayat
(2) UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. ANTARA
FOTO/Wahyu Putro A/kye/17<span class="photo__author author">(ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan publik.
"><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.
"><br /></span><span title=""Berkaitan dengan Putusan MK dalam pengujian Undang-Undang Adminduk terkait pengosongan kolom agama yang dikabulkan oleh MK, maka Kemdagri akan melaksanakan putusan MK yang bersifat final dan mengikat . Hal ini berimplikasi bahwa bagi warga negara yg menganut aliran kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP">"In
relation to the Constitutional Court's decision in the examination of
the Adminduk Law related to the emptying of the religion column granted
by the Constitutional Court, the Minister of Home Affairs will carry out
the final and binding decision of the Constitutional Court, implying
that for citizens who embrace the flow of trust can be included in the
Religion column in KTP </span><span title="elektronik," ujar Tjahjo melalui ketera">electronic, "</span></span></span></span><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span>said Tjahjo through his written statement on Tuesday (7/11/2017).</span><br /><br /><span>Tjahjo
said it would coordinate with the Ministry of Religious Affairs and the
Ministry of Education to obtain data of belief in Indonesia.</span><br /><br /><span>The
Ministry of Domestic Affairs through the Directorate General of
Dukcapil will include such trust into the administrative system of
population.</span><br /><br /><span class="">"After the data of the trust
trust we got then Kemdagri improve the SIAK application and database
application and socialize to all of Indonesia, 514 districts / cities,"
he said.</span><br /><br /><span class="">"Kemdagri will propose a second amendment of the Adminduk Law to accommodate the Constitutional Court's decision," said Tjahjo.<a href="http://www.kompas.co.id/">(kompas)</a></span></span>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-44359866259813293772017-11-20T20:31:00.000-08:002017-11-20T21:18:46.221-08:00Women's Dialogue "Penghayat Kepercayaan" ---- Ministry of Cultural Education<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Pada tanggal 2 – 4 November 2016 bertempat di Hotel Harris Surabaya, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan Dialog Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
">On 2 - 4 November 2016 held at Harris Hotel Surabaya, Directorate of
Belief in God Almighty and Tradition, Directorate General of Culture,
Ministry of Education and Culture held the activities of Dialogue of
Women Believers of Belief in God Almighty.</span><span title="Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 orang peserta yang berasal dari perempuan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari 12 Provinsi di Indonesia, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Balai Pelestarian Nilai Budaya, dan Akademisi.">The
event was attended by approximately 200 participants from women who
believed in God Almighty God from 12 Provinces in Indonesia, Culture and
Tourism Office of East Java Province, Cultural Value Preservation Hall,
and Academics. </span><span title="Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh pameran karya budaya hasil dari kerajinan organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
">This activity is also enlivened by the exhibition of cultural works
resulting from the craft of the believer's trust organization of God
Almighty.</span><span title="Kegiatan dialog perempuan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan penghayat dalam pembentukan karakter bangsa, meningkatkan peran perempuan dalam pengelolaan organisasi penghayat kepercayaan, dan meningkatkan partisipasi perempuan penghayat dalam menjalankan peran regenerasi roda organisasi penghayat kepercayaan.
">The dialogue of women who believe in God Almighty aims to improve the
role of women in the formation of the character of the nation,
increasing the role of women in the management of believer's trust
organization, and increasing the participation of women living in the
role of regeneration wheel belay organizers.</span><span title="Pembukaan Dialog Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
">The Opening of Dialogue of Women Believers of Faith Against God YME</span><span title="Dalam sambutan pembukaan kegiatan, Asisten Daerah I Kota Surabaya, Yayuk menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Surabaya baru – baru ini juga melakukan kegiatan yang mengusung isu kesetaraan gender.">In
his opening speech, Assistant Region I of Surabaya City, Yayuk said
that the Surabaya Regional Government recently conducted an activity
that carries the issue of gender equality. </span><span title="Beliau menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Surabaya juga menggalakkan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan sikap dan sifat nasionalisme kepada anak – anak.">He
said that the Regional Government of Surabaya also promotes activities
that can foster the attitude and nature of nationalism to children. </span><span title="Setelah pembukaan secara resmi dilanjutkan dengan pertunjukan Tari Bedoyo Sukma Agung dari pelajar SMK 1 Surabaya.
">After the official opening, the performance of Bedoyo Sukma Agung Dance from students of SMK 1 Surabaya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Setelah pembukaan secara resmi dilanjutkan dengan pertunjukan Tari Bedoyo Sukma Agung dari pelajar SMK 1 Surabaya.
"><img alt="Pembukaan Dialog Perempuan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME" class="size-large wp-image-1969 td-animation-stack-type0-1" height="425" src="http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt/wp-content/uploads/sites/6/2016/11/DSC05120-1024x682.jpg" width="640" /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Setelah pembukaan secara resmi dilanjutkan dengan pertunjukan Tari Bedoyo Sukma Agung dari pelajar SMK 1 Surabaya.
"> </span><span title="Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi menyampaikan materinya
">Trust Director of God YME and Tradition deliver the material</span><span title="Adapun materi yang disampaikan pada Dialog Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini adalah :
">The material presented in the Dialogue of Women Believers of Belief in this Almighty God is:</span><span title="1. Peran Negara dan Pemerintah dalam Pelayanan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang disampiakan oleh Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Drs.">1.
The Role of the State and Government in the Service of Belief in God
Almighty, delivered by the Director of Belief in God Almighty and
Tradition, Drs. </span><span title="Sri Hartini, M.Si
">Sri Hartini, M.Si</span><span title="2. Keperadaan Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan oleh Ketua Presidium Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia
">2. The existence of the Noble Assembly of Belief in God Almighty,
delivered by the Chairman of the Presidium Assembly Luhur Belief in God
Almighty Indonesia</span><span title="3. Upaya Memperjuangkan Hak –Hak Penghayat dalam perspektif perempuan penghayat, yang disampiakan oleh Wiwik Sulityowati
">3. Efforts to Fight for Rights of the Beloved in the perspective of the female penghayat, provided by Wiwik Sulityowati</span><span title="4. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, yang disampaikan oleh Dodi Muhammad Hidayat, M.Kom dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
">4. Improving Quality of Life and Role of Women in social life,
delivered by Dodi Muhammad Hidayat, M. Kom from the Ministry of Women
Empowerment and Child Protection</span><span title="5. Pengembangan Usaha Perempuan bagi Kesejahteraan Keluarga, yang disampikan oleh Drs.">5. Women's Business Development for Family Welfare, presented by Drs. </span><span title="Ruslan MR, MM dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
">Ruslan MR, MM from the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises</span><span title="6. Strategi Pemberdayaan Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Penguatan Mental dan Karakter Bangsa yang disampaikan oleh Pingky Saptandari
">6. Empowering Women Empowering Trust Strategy against God Almighty in
Strengthening Mental and Character of the Nation presented by Pingky
Saptandari</span><span title="7. Peran Perempuan dalam Penguatan Organisasi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa oleh Akademisi, Dr.">7. The Role of Women in Strengthening Organizational Unity of Belief in God Almighty by Academician, Dr. </span><span title="Abdul Latif Bustami
">Abdul Latif Bustami</span><span title="8. Peran Legislatif dalam Pemenuhan Hak HakPerempuan Indonesia, yang disampikan oleh anggota DPR RI, Dr.">8. Legislative Role in the Fulfillment of Indonesian Women's Rights, presented by members of the House of Representatives, Drs. </span><span title="Marlinda Irwanti Poernomo, SE, M.Si
">Marlinda Irwanti Poernomo, SE, M. Si</span><span title="9. Pengembangan Kemitraan dan Jaringan Kerja yang disampaikan oleh Hj.">9. Development of Partnerships and Networks delivered by Hj. </span><span title="Susmiati Rahmawati
">Susmiati Rahmawati</span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="dsc05176" class="wp-image-1972 size-large td-animation-stack-type0-1" height="425" src="http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt/wp-content/uploads/sites/6/2016/11/DSC05176-1024x682.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi menyampaikan materinya" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi menyampaikan materinya</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Susmiati Rahmawati
"> </span></span><span class="" id="result_box" lang="en" tabindex="-1"><span title="Susmiati Rahmawati
"> </span><span title="Suasana Peserta Dialog saat menyanyikan lagu kebangsaan
">The atmosphere of Dialogue Participant while singing the national anthem</span><span title="Setelah Pemaparan materi, akan diadakan sidang komisi yang membahas 3 (tiga) hal, yaitu: 1. Komisi Perempuan dan Tata Kelola Organisasi;">After
the presentation of the material, there will be a commission meeting
which discussed 3 (three) issues, namely: 1. Women's Commission and
Organizational Governance; </span><span title="2. Komisi Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat;">2. Women's Commission and Community Economic Development; </span><span title="3. Komisi Perempuan dan Pembangunan Karakter Bangsa.">3. Women Commission and Nation Character Development. </span><span title="Hasil dari sidang komisi ini akan dijadikan rumusan sebagai pedoman dan perencanaan kegiatan pembinaan perempuan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada waktu mendatang.">The
results of this commission session will be used as a formulation as a
guideline and planning activities of women believer's belief in God
Almighty in the future. </span><span title="(Kemendikbud)">(Kemendikbud)</span></span></div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-15865300723117078432017-11-20T20:22:00.000-08:002017-11-20T20:22:01.932-08:00Programs of the World Subud Association<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
</h1>
</header>
<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="Beberapa hal ini berkaitan dengan masa depan Subud.">Some of these things are related to Subud's future. </span><span title="Generasi masa depan mungkin memerlukan akses terhadap pembicaraan, surat dan dokumen Bapak, serta dokumen yang berkaitan dengan pendirian dan penyebaran Subud.">Future
generations may require access to your talks, letters and documents, as
well as documents relating to the establishment and dissemination of
Subud. </span><span title="WSA mengelola dan mengatur koleksi arsip internasional yang berlokasi di Australia dan Indonesia.">WSA manages and organizes a collection of international archives located in Australia and Indonesia. </span><span title="Terima kasih banyak atas karya almarhum Faisall Sillem, semua pembicaraan Bapak dan Ibu dipelihara dalam format audio dalam teknologi terkini dan disimpan di tiga lokasi internasional.
">Thank you very much for the work of the late Faisall Sillem, all the
talks Mr and Mrs maintained in the audio format in the latest technology
and stored in three international locations.</span></span></span></div>
<div class="entry-content">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="Terima kasih banyak atas karya almarhum Faisall Sillem, semua pembicaraan Bapak dan Ibu dipelihara dalam format audio dalam teknologi terkini dan disimpan di tiga lokasi internasional.
"></span></span><br /><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="Terima kasih banyak atas karya almarhum Faisall Sillem, semua pembicaraan Bapak dan Ibu dipelihara dalam format audio dalam teknologi terkini dan disimpan di tiga lokasi internasional.
"></span><span title="WSA bekerja sama dengan Subud Publications International (SPI), yang menghasilkan kumpulan pembicaraan Bapak yang ditulis secara resmi dalam bahasa Inggris, dan WSA juga mengawasi terjemahan pembicaraan Bapak dan Ibu Rahayu ke dalam bahasa lain.">The
WSA is working with Subud Publications International (SPI), which
produces a collection of your official written conversations in English,
and the WSA also oversees the translation of Mr and Mrs Rahayu's
conversations into other languages. </span><span title="Selain itu, WSA memiliki merek dagang untuk nama dan simbol Subud, serta hak cipta untuk pembicaraan Bapak dan Ibu Rahayu, dan ini berusaha melindungi ini untuk masa depan Subud yang panjang.">In
addition, the WSA has trademarks for Subud names and symbols, as well
as copyrights for the talks of Mr and Mrs Rahayu, and this seeks to
protect this for the long future of Subud. </span><span title="WSA memiliki seorang sejarawan resmi, yang menulis sejarah Subud yang diteliti dengan baik, dua buku telah selesai, untuk mencatat keturunan anak-anak di Subud.
">The WSA has an official historian, who wrote a well-researched Subud
history, two books completed, to record the offspring of children in
Subud.</span></span><br /><span class="" id="result_box" lang="en"><span title="WSA memiliki seorang sejarawan resmi, yang menulis sejarah Subud yang diteliti dengan baik, dua buku telah selesai, untuk mencatat keturunan anak-anak di Subud.
"></span><span title="Program media lainnya juga berhubungan dengan kebutuhan komunikasi yang lebih cepat.">Other media programs are also associated with faster communication needs. </span><span title="Ini termasuk banyak WSA dan situs web Subud lainnya, berbagai buletin dan majalah serta publikasi dan penjualan buku-buku lain tentang Subud">This
includes many WSA and other Subud websites, newsletters and magazines
as well as publications and sales of other books on Subud</span></span></span></div>
<div>
<img alt="SPI-Exhibit_ThankYou2007_1.jpg" border="0" height="359" src="http://www.subud.org/dyn/image/media_progs/introduction/SPI-Exhibit_ThankYou2007_1.jpg" width="595" /><br />
Subud Publications International display during the 2007 “Thank You” celebration, commemorating 50 years of Subud in England.<em>(The red path indicates the miles Bapak traveled in his lifetime.)</em><br />
</div>
</div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-43027564558885789722017-11-20T20:16:00.004-08:002017-11-20T20:16:48.785-08:00WSA Services – supporting member countries and individual members<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
</h1>
</header>
<div class="entry-content">
<div>
<br /><img alt="IstiQuilt-SYAIndo_1.jpg" border="0" height="218" src="http://www.subud.org/dyn/image/prgs_f_subud/about_progr/IstiQuilt-SYAIndo_1.jpg" width="595" /><br />
</div>
<div>
<em>Photos: Isti Jenkins directing quilt project given as a thank
you gift to the Christchurch Subud Group for hosting the 13th World
Congress. Subud Youth event in Indonesia.</em></div>
<span class="" id="result_box" lang="en"><span title="World Subud Association (WSA) memberikan dukungan untuk berbagai kehidupan Subud.
">The World Subud Association (WSA) provides support for the various lives of Subud.<br /></span><span title="I. WSA mendukung secara finansial dan organisasi Pembantu Internasional dalam pekerjaan mereka mengunjungi negara anggota WSA, menghadiri kongres nasional dan pertemuan zona.
">I. WSA financially supports and International Assisting organizations
in their work visit WSA member countries, attend national congresses and
zone meetings.</span><span title="II.">II. </span><span title="Organisasi nasional anggota WSA membantu melalui jaringan zonalnya, dan eksekutif WSA juga memberikan dukungan finansial dan dukungan lainnya untuk pengembangan kongres nasional, pertemuan zonal dan kegiatan lainnya.
">The WSA member national organization helps through its zonal network,
and the WSA executive also provides financial support and other support
for the development of national congresses, zonal meetings and other
activities.</span><span title="AKU AKU AKU.">III. </span><span title="WSA bertujuan untuk memelihara dan memperkuat masyarakat Subud global.">WSA aims to nurture and strengthen the global Subud community. </span><span title="Selain kongres dunia dan pertemuan internasional, WSA menyediakan buletin, jaringan dan berbagai bentuk komunikasi lainnya.">In addition to world congresses and international meetings, WSA provides bulletins, networks and other forms of communication. </span><span title="Ini termasuk dukungan untuk komunitas anggota Subud yang lebih muda.
">This includes support for younger Subud community members.</span><span title="IV.">IV. </span><span title="Anggota subud dengan kebutuhan darurat dapat mengajukan permohonan ke WSA untuk mendapatkan bantuan .">Subud members with emergency needs can apply to the WSA for assistance. </span><span title="Melalui program sayap / afiliasi dan Yayasan Muhammad Subuh (MSF), organisasi internasional memfasilitasi dan mendukung inisiatif dan proyek para anggota.">Through
the wings / affiliation program and Yayasan Muhammad Subuh (MSF),
international organizations facilitate and support member initiatives
and projects.</span></span></div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0United States37.09024 -95.712891000000013-36.4162205 99.052733999999987 90 69.521483999999987tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-82908588980395609902017-11-20T19:52:00.001-08:002017-11-20T19:52:29.046-08:00WSA activities-Aktifitas Subud<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
</h1>
</header>
<span lang="EN-GB"><span style="color: black;">Over time, the
Subud experience spontaneously enables one to be more oneself and more
fully human. In part, this means that as one becomes more free from
outside pressures and prejudices, one is more able to appreciate the
needs of other people. As an expression of this aspect of the Subud
experience, the WSA has aims in the fields of peace, social development,
education, health, environment and entrepreneurship. In each of these
areas the goal is to facilitate and nurture activities that embody human
qualities guided by the latihan and which are beneficial for
individuals, their communities and for humanity.</span></span><br />
These Subud activities are comprised by the free initiatives of individual members,<span lang="EN-GB"><span style="color: black;">and
so the WSA and its affiliates, Susila Dharma International Association
and the Subud International Cultural Association, provide a supporting
framework and network for such initiatives. In this section of the
website, we will describe some of these Subud activities.</span></span><br />
<div>
<span style="color: black;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div>
<span style="color: black;"><span lang="EN-GB">Since the WSA also
aims to promote peace and harmony between peoples and because Subud
members belong to all religions and none, the WSA has a program of
participating in international fora related to inter-spiritual dialogue,
sustainable development and other related issues, also included in this
section.</span></span>APRIL / MAY 2016<img align="right" height="256" src="http://www.subud.org/dyn/connect_2.jpg" width="270" /><br />
Connect – the World Subud Association e-magazine.<br />
<div>
<b>WSA Chair Elias Dumit, writes: </b><br />
My dear Subud sisters and brothers,<br />
Welcome to the first issue of Connect – the World Subud Association e-magazine. <span style="font-size: small;">As our official vehicle, its aim is to present what Subud is about, what we support and encourage.</span><br />
<i>” There are simple but beautiful stories out there that illustrate
how much we care for the latihan, how much we care for each other”</i><br />
<i>Download the e-magazine “connect” in: <a href="http://www.subud.org/dyn/WSA_Connect_Magazine_May_2016_1-1.pdf" rel="noopener" target="_blank"><br />
English</a> <a href="http://www.subud.org/dyn/WSA_Connect_Magazine_FR_-_final1.pdf" rel="noopener" target="_blank">French</a> <a href="http://www.subud.org/dyn/WSA_Connect_Magazine_SP_.pdf" rel="noopener" target="_blank">Spanish</a><br />
</i><br />
</div>
<span lang="EN-GB"><span style="color: black;">MAY 2016</span></span><br />
“For your information” – FYI<img align="right" height="142" src="http://www.subud.org/dyn/fyi.jpg" width="259" /><br />
Here is our news report “For your information” – FYI. We hope you
will enjoy this additional communication tool. We would like to inform
you more regularly on what is happening within the WSA team, the World
Subud Council and at the national and zone meetings world wide. We will
also update you regularly on our next World Congress 2018.Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-72079425444189517162017-11-20T19:31:00.002-08:002017-11-20T19:31:18.708-08:00World Subud Association-Asosiasi Susila Budhi Dharma International<header class="entry-header">
<h1 class="entry-title">
WSA Zones</h1>
</header>
<div class="entry-content">
<div>
<div>
For organizational purposes, the World Subud Association is divided
into nine zones. To be able to coordinate the work of the WSA, each
zone has a coordinator who represents their countries on the World Subud
Council between world congresses. Zone Representatives also chair
councils for their zone, are directors of the WSA, and form the voting
body of the WSC, along with the WSA Chairperson.</div>
<div>
The WSA is also divided into three geographic Areas for assisting
individual members and groups in the practice of the latihan. Each Area
is represented by six international helpers making a total of 18 world
wide.</div>
<div>
<img alt="WSA_AreasZones.GIF" height="372" src="http://www.subud.org/dyn/image/zones/wsc_zones/WSA_AreasZones.GIF" width="585" /></div>
<div>
You may find <a href="http://www.subudworldnews.com/hotlinks/zones.php" target="_blank">contacts for countries</a> with Subud members and a list of <a href="http://www.subud.org/dyn/file/zones/wsc_zones/WSA_Countries%20(online).pdf" target="_blank">countries with Subud members</a> here.</div>
<div>
<strong>The Zones are roughly geographically split in the following manner:</strong></div>
<div>
Zone 1 Oceania</div>
<div>
Zone 2 Part of the Middle East and Southern Asia</div>
<div>
Zone 3 Western Europe</div>
<div>
Zone 4 Eastern Europe, Northern Asia and part of the Middle East</div>
<div>
Zone 5 English speaking African Countries</div>
<div>
Zone 6 French and Portuguese speaking African Countries</div>
<div>
Zone 7 North America, Cuba, Suriname, and the Caribbean</div>
<div>
Zone 8 Central America and the Northern part of South America</div>
<div>
Zone 9 Southern part of South America</div>
<div>
Currently Zones 1 and 2 are represented by only one person.</div>
<br />
ZONE COUNCILS<br />
The zone councils are, in fact, members of the World Subud Council
speaking through their zone representatives. The zone councils are made
up of the four delegates from each country of the zone. The zonal
representative is chosen by the country delegates from candidates
proposed by the countries and two international helpers from the area of
the zone. The four country delegates are the chairperson, the committee
councillor, a lady kejiwaan councillor and a gentleman kejiwaan
councillor.<br />
</div>
<div>
</div>
<div>
The term of the zonal representative runs for four years, usually
from world congress to world congress, though ideally they are chosen
some months in advance to work with the outgoing representative during a
transition period.</div>
<div>
The work of the zone council is important because the participation
of each country delegate is necessary to ensure the democratic running
of the WSA.</div>
</div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-78101910240871606472017-11-20T19:27:00.001-08:002017-11-20T19:27:28.935-08:00Welcome SUBUD ( Susila Budhi Dharma)<div>
<div>
<strong>The World Subud Association (WSA)</strong> is the umbrella organization for the worldwide Subud community. Members of the WSA are 54 national Subud organizations.</div>
<div>
The essence of Subud is a spiritual exercise or training called the
‘latihan’ which is open to people whatever their religion or belief.
Through this practice, a person may spontaneously go through inner
changes that allow one to be more fully human and more sensitive to
higher values. These changes express themselves in one’s everyday
pursuits.<br />
Subud involves no creed; people form their own beliefs based on their
personal experiences. The WSA exists to support the practice and use of
the latihan, the human activities that arise from it. The organization
is responsible to organize a World Congress every 4 years, it is the
congregation of the 54 member countries with many more members to agree
on policy and decide on activities and projects that pursue the
fulfillment of the constitutional<a href="http://kejawen-religion.blogspot.com/"> aims of the WSA</a>.
The WSA is also responsible to preserve, translate and publish talks of
the founder of Subud, Pak Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo.</div>
</div>
<div>
.</div>
<div>
<img alt="" class="aligncenter wp-image-529 size-full" height="365" src="http://www.subud.org/wp/wp-content/uploads/2016/10/wsa_start-1.jpg" width="640" /></div>
<div>
.</div>
Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-13083145272923179472017-11-07T23:13:00.002-08:002017-11-07T23:13:50.875-08:00Parmalim dan Penghayat Kepercayaan Resmi Masuk KTP dan KK, Ini Dalil MK<strong>TRIBUN-MEDAN.COM -</strong> Mahkamah Konstitusi memutuskan
bahwa "negara harus menjamin setiap penghayat kepercayaan dapat mengisi
kolom agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)".<br />
"Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya," tegas Ketua MK Arief Hidayat, dalam sidang di Gedung MK, Selasa (07/11).<br />
<br />Melalui putusan tersebut, para penggugat yang terdiri dari Komunitas
Marapu di Pulau Sumba, penganut kepercayaan Parmalim di Sumatera Utara,
penganut kepercayaan Ugamo Bangsa Batak di Sumatera Utara, serta
penganut kepercayaan Sapto Darmo di Pulau Jawa, berhak untuk mengisi
kolom agama pada KTP dan KK esuai dengan kepercayaan mereka
masing-masing.<br />
"Di KTP itu kami mohonkan agar dituliskan kepercayaan. Jadi kami
mohonkan kesetaraan atau secara umum dari Sabang dan Merauke untuk
kepercayaan. Di dalam kepercayaan itu tercakup semua mau Sapto Dharmo
dan segala macam. (Dari) Sabang (sampai) Merauke sama," kata Arnol
Purba, penganut kepercayaan Ugamo Bangsa Batak kepada wartawan BBC,
Ayomi Amindoni.<br />
<figure class="image"><img alt="Umat Parmalim ketika medirikan borotan tempat dimana lembu warna hitam yang akan dipersembahkan di ikatkan, Senin (18/7/2016)" height="359" src="http://cdn2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/umat-parmalim-tribumedan_20160718_110951.jpg" width="640" />
<figcaption>Umat Parmalim mendirikan borotan tempat dimana lembu warna
hitam yang akan dipersembahkan diikatkan, Senin (18/7/2016) (Tribun
Medan / Royandi)</figcaption>
</figure>
Putusan MK menyebut kata 'agama' dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64
ayat (1) Undang-undang Nomor 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
secara bersyarat sepanjang tidak termasuk 'kepercayaan'.<br />
<br />
<br />
MK juga menyatakan Pasal 61 ayat (2) dan Pasal 64 ayat (5)
Undang-undang Nomor 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan
bertentangan dengan UUD 1945.<br /><br />Pasal 61 (1) KK memuat keterangan
mengenai kolom nomor KK, nama lengkap kepala keluarga dan anggota
keluarga, NIK, jenis kelamin, alamat, tempat lahir, tanggal lahir,
agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, status hubungan dalam
keluarga, kewarganegaraan, dokumen imigrasi, nama orang tua.<br />
Pasal 61 (2) Keterangan mengenai kolom agama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bagi Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundangundangan atau bagi penghayat
kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam
database Kependudukan.<br />
<img alt="Sunda Wiwitan" height="359" src="https://ichef.bbci.co.uk/news/624/cpsprodpb/27D7/production/_92899101_img_1012.jpg" width="640" /><br />
<div class="unruly_in_article_placement" data-unruly-ad-type="horizontal" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; max-height: 1px !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 0 !important; overflow: hidden !important; padding: 0 !important; position: relative !important; text-align: left !important; transition: max-height 0.5s cubic-bezier(0.445, 0.05, 0.55, 0.95) 0.2s !important;">
<div class="unruly_ia_furniture" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 22px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; text-align: left !important;">
<img class="unruly_ia_closebutton" src="http://video.unrulymedia.com/native/in-art-close-icon-128x128.png" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; cursor: pointer !important; float: right !important; height: 18px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 2px 2px 1px 0 !important; min-height: initial !important; min-width: 0 !important; opacity: 0.25 !important; outline: 1px solid transparent !important; padding: 0 !important; text-align: left !important; transition: all 0.25s cubic-bezier(0.445, 0.05, 0.55, 0.95) !important; width: 18px !important;" /><div class="unruly_ia_disclosure" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 18px !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 0.5 !important; padding-top: 2px !important; padding: 0 !important; text-align: left !important;">
<div class="unruly_ia_disclosure_text" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; font-family: sans-serif !important; font-size: 10px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: 21px !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; text-align: center !important;">
–– ADVERTISEMENT ––</div>
</div>
</div>
<div class="unruly_in_article_video_container" style="background-color: transparent !important; border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 0 !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin-top: 1px !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding-bottom: 56.25% !important; padding: 0 !important; position: relative !important; text-align: left !important;">
<div class="unruly_in_article_video_content_container" style="background-color: transparent !important; border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 100% !important; left: 0 !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; position: absolute !important; text-align: left !important; top: 0 !important; width: 100% !important;">
<video controls="" style="border: 0 !important; box-sizing: border-box !important; height: 100% !important; left: 0 !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 1 !important; outline: none !important; padding: 0 !important; position: absolute !important; text-align: left !important; top: 0 !important; width: 100% !important;"></video><img class="unruly_program_icon" src="http://video.unrulymedia.com/native/opt-out-icon2.png" style="background: transparent !important; border: 0 !important; bottom: 0px !important; box-sizing: border-box !important; height: 42px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; outline: none !important; padding: 0 !important; position: absolute !important; right: 0px !important; text-align: left !important; width: 42px !important;" /></div>
</div>
<div class="unruly_ia_bottombar" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 20px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; text-align: left !important;">
<img class="unruly_ia_volume" src="http://video.unrulymedia.com/native/unmiss-sound-button-muted.svg" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0,0,0,0) !important; background: black !important; border-radius: 50% !important; border: 0 !important; box-sizing: initial !important; cursor: pointer !important; display: inline-block !important; float: right !important; height: 20px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 0.25 !important; padding: 0 !important; text-align: left !important; transition: all 0.25s cubic-bezier(0.445, 0.05, 0.55, 0.95) !important; width: 20px !important; z-index: 100 !important;" /></div>
</div>
<h5>
Penghayat Sunda Wiwitan di Kampung Cigugur, Kuningan Jawa Barat/BBC INDONESIA.</h5>
Dalam putusannya, MK menyatakan adanya kalimat "penduduk yang
agamanya belum diakui sebagai agama" membatasi hak atau kemerdekaan
warga negara pada agama yang diakui perundang-undangan.<br />
"Konsekuensinya, secara a contrario, tanggung jawab atau kewajiban
konstitusional negara untuk menjamin dan melindungi hak atau kemerdekaan
warga negara untuk menganut agama...juga terbatas pada warga negara
yang menganut agama yang diakui sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan."<br />
<br />"Hal inilah yang tidak sejalan dengan jiwa UUD 1945 yang secara tegas
menjamin bahwa tiap-tiap warga negara merdeka untuk memeluk agama dan
kepercayaan dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
itu."<br />
<br />
<br />
<strong>Sulit mendapat akta kelahiran</strong><br />Penuturan para
penggugat, sebagaimana tertera dalam dokumen MK, menjabarkan bagaimana
selama ini anak-anak para penganut kepercayaan "sulit mendapat akta
kelahiran" dan para penganut kepercayaan "terpaksa berbohong menulis
agama di luar kepercayaannya pada <a href="http://medan.tribunnews.com/tag/ktp" title="KTP">KTP</a> elektronik".<br />
Dewi Kanti, penganut Sunda Wiwitan, menceritakan pengalaman sulitnya mendaftarkan pernikahan para penganut Sunda Wiwitan.<br />
Banyak juga penghayat kepercayaan yang 'dipaksa' untuk memeluk salah
satu dari enam agama, agar pernikahan mereka diakui negara. Pernikahan
penghayat Sudan Wiwitan yang tidak diakui negara ini berimbas pada
anak-anak mereka.<br />
Dalam akta kelahiran anak-anak penghayat Sunda Wiwitan hanya dapat
mencantumkan nama ibu, karena dianggap sebagai anak 'di luar pernikahan'
oleh negara.<br />
<div class="unruly_in_article_placement" data-unruly-ad-type="horizontal" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; max-height: 1px !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 0 !important; overflow: hidden !important; padding: 0 !important; position: relative !important; text-align: left !important; transition: max-height 0.5s cubic-bezier(0.445, 0.05, 0.55, 0.95) 0.2s !important;">
<div class="unruly_ia_furniture" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 22px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; text-align: left !important;">
<img class="unruly_ia_closebutton" src="http://video.unrulymedia.com/native/in-art-close-icon-128x128.png" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; cursor: pointer !important; float: right !important; height: 18px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 2px 2px 1px 0 !important; min-height: initial !important; min-width: 0 !important; opacity: 0.25 !important; outline: 1px solid transparent !important; padding: 0 !important; text-align: left !important; transition: all 0.25s cubic-bezier(0.445, 0.05, 0.55, 0.95) !important; width: 18px !important;" /><div class="unruly_ia_disclosure" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 18px !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 0.5 !important; padding-top: 2px !important; padding: 0 !important; text-align: left !important;">
<div class="unruly_ia_disclosure_text" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; font-family: sans-serif !important; font-size: 10px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: 21px !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; text-align: center !important;">
–– ADVERTISEMENT ––</div>
</div>
</div>
<div class="unruly_in_article_video_container" style="background-color: transparent !important; border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 0 !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin-top: 1px !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding-bottom: 56.25% !important; padding: 0 !important; position: relative !important; text-align: left !important;">
<div class="unruly_in_article_video_content_container" style="background-color: transparent !important; border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 100% !important; left: 0 !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; position: absolute !important; text-align: left !important; top: 0 !important; width: 100% !important;">
<video controls="" style="border: 0 !important; box-sizing: border-box !important; height: 100% !important; left: 0 !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 1 !important; outline: none !important; padding: 0 !important; position: absolute !important; text-align: left !important; top: 0 !important; width: 100% !important;"></video><img class="unruly_program_icon" src="http://video.unrulymedia.com/native/opt-out-icon2.png" style="background: transparent !important; border: 0 !important; bottom: 0px !important; box-sizing: border-box !important; height: 42px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; outline: none !important; padding: 0 !important; position: absolute !important; right: 0px !important; text-align: left !important; width: 42px !important;" /></div>
</div>
<div class="unruly_ia_bottombar" style="border: 0 !important; box-sizing: initial !important; display: block !important; height: 20px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; padding: 0 !important; text-align: left !important;">
<img class="unruly_ia_volume" src="http://video.unrulymedia.com/native/unmiss-sound-button-muted.svg" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0,0,0,0) !important; background: black !important; border-radius: 50% !important; border: 0 !important; box-sizing: initial !important; cursor: pointer !important; display: inline-block !important; float: right !important; height: 20px !important; letter-spacing: initial !important; line-height: normal !important; margin: 0 !important; min-height: initial !important; min-width: initial !important; opacity: 0.25 !important; padding: 0 !important; text-align: left !important; transition: all 0.25s cubic-bezier(0.445, 0.05, 0.55, 0.95) !important; width: 20px !important; z-index: 100 !important;" /></div>
</div>
Kuasa hukum para penggugat, Julianto Simanjuntak, mengapresiasi
putusan MK yang membuat para penganut kepercayaan bisa mengisi
kepercayaan mereka pada kolom agama di <a href="http://medan.tribunnews.com/tag/ktp" title="KTP">KTP</a> dan KK.<br />
"Yang jadi masalah ke depan adalah bagaimana tingkat implementasi di
dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri). Kita harap dengan putusan MK para aparat
pemerintah di manapun berada menghormati putusan MK karena final dan
berkekuatan hukum tetap," tutupnya. <br />
<a href="http://medan.tribunnews.com/2017/11/07/parmalim-dan-penghayat-kepercayaan-resmi-masuk-ktp-dan-kk-ini-dalil-mk?page=3">tribun</a>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-21400383643371647472017-11-07T23:10:00.000-08:002017-11-07T23:10:12.559-08:00MK: Penghayat kepercayaan masuk kolom agama di KTP dan KK<div class="story-body__introduction">
Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa
"negara harus menjamin setiap penghayat kepercayaan dapat mengisi kolom
agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)".</div>
"Mengabulkan
permohonan para Pemohon untuk seluruhnya," tegas Ketua MK Arief
Hidayat, dalam sidang di Gedung MK, Selasa (07/11). <br />
Melalui putusan tersebut, para penggugat yang terdiri dari
Komunitas Marapu di Pulau Sumba, penganut kepercayaan Parmalim di
Sumatera Utara, penganut kepercayaan Ugamo Bangsa Batak di Sumatera
Utara, serta penganut kepercayaan Sapto Darmo di Pulau Jawa, berhak
untuk mengisi kolom agama pada KTP dan KK sesuai dengan kepercayaan
mereka masing-masing. <br />
"Di KTP itu kami mohonkan agar dituliskan
kepercayaan. Jadi kami mohonkan kesetaraan atau secara umum dari Sabang
dan Merauke untuk kepercayaan. Di dalam kepercayaan itu tercakup semua
mau Sapto Dharmo dan segala macam. (Dari) Sabang (sampai) Merauke sama,"
kata Arnol Purba, penganut kepercayaan Ugamo Bangsa Batak kepada
wartawan BBC, Ayomi Amindoni.<br />
Putusan MK menyebut kata 'agama'
dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) Undang-undang Nomor
23/2006 tentang Administrasi Kependudukan bertentangan dengan UUD 1945
dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang
tidak termasuk 'kepercayaan'.<br />
MK juga menyatakan Pasal 61 ayat (2)
dan Pasal 64 ayat (5) Undang-undang Nomor 23/2006 tentang Administrasi
Kependudukan bertentangan dengan UUD 1945.<br />
_____________________________________________________________<br />
<strong>Pasal 61 (1)</strong>
KK memuat keterangan mengenai kolom nomor KK, nama lengkap kepala
keluarga dan anggota keluarga, NIK, jenis kelamin, alamat, tempat lahir,
tanggal lahir, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, status
hubungan dalam keluarga, kewarganegaraan, dokumen imigrasi, nama orang
tua. <br />
<strong> (2)</strong> Keterangan mengenai kolom agama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Penduduk yang agamanya belum
diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundangundangan
atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan
dicatat dalam database Kependudukan.<br />
<figure class="media-landscape has-caption full-width">
<span class="image-and-copyright-container">
</span></figure><figure class="media-landscape has-caption full-width"><span class="image-and-copyright-container">
<span class="off-screen">Hak atas foto</span>
<span class="story-image-copyright">BBC INDONESIA</span>
</span>
<figcaption class="media-caption">
<span class="off-screen">Image caption</span>
<span class="media-caption__text">
Penghayat Sunda Wiwitan di Kampung Cigugur, Kuningan Jawa Barat.
</span>
</figcaption>
</figure>Dalam putusannya, MK menyatakan adanya kalimat
"penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama" membatasi hak atau
kemerdekaan warga negara pada agama yang diakui perundang-undangan. <br />
"Konsekuensinya, <i>secara a contrario, </i>tanggung
jawab atau kewajiban konstitusional negara untuk menjamin dan
melindungi hak atau kemerdekaan warga negara untuk menganut agama...juga
terbatas pada warga negara yang menganut agama yang diakui sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan."<br />
"Hal inilah yang
tidak sejalan dengan jiwa UUD 1945 yang secara tegas menjamin bahwa
tiap-tiap warga negara merdeka untuk memeluk agama dan kepercayaan dan
untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan itu."<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjToKOsYeU2Xx2qMxRLlefhDcw7JMJ9tplCoGiIlHCP8Ujk02b2FTliM_LD3dd40fuUpsfppe7VqyuBK7QZoDRBNlUOCKc304ybW3Ltk8sOOonmAAI0Q0O-dZ_I_OpaWa9UiU16v1ZOEHM/s1600/_98643432_gettyimages-96483447.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="371" data-original-width="660" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjToKOsYeU2Xx2qMxRLlefhDcw7JMJ9tplCoGiIlHCP8Ujk02b2FTliM_LD3dd40fuUpsfppe7VqyuBK7QZoDRBNlUOCKc304ybW3Ltk8sOOonmAAI0Q0O-dZ_I_OpaWa9UiU16v1ZOEHM/s640/_98643432_gettyimages-96483447.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="media-caption__text">Seorang anggota suku Baduy berjalan di
pegunungan Kendeng, Provinsi Banten, beberapa waktu lalu. Mahkamah
Konstitusi memutuskan para penganut kepercayaan, termasuk suku Baduy,
dapat mengisi kepercayaan mereka pada kolom KTP dan KK</span></td></tr>
</tbody></table>
<h2 class="story-body__crosshead">
Sulit mendapat akta kelahiran</h2>
Penuturan
para penggugat, sebagaimana tertera dalam dokumen MK, menjabarkan
bagaimana selama ini anak-anak para penganut kepercayaan "sulit mendapat
akta kelahiran" dan para penganut kepercayaan "terpaksa berbohong
menulis agama di luar kepercayaannya pada KTP elektronik". <br />
Dewi Kanti, penganut Sunda Wiwitan, menceritakan pengalaman sulitnya mendaftarkan pernikahan para penganut Sunda Wiwitan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5q2I9GVg8j4vvHN5hMc-lRACf_wYfv8CLn36SNVHpKePY8yVv2ripZYbMsnGX5mugu4Hnkt331ECd2JpxuVZ64wVnTbfr6GRVeqIUiGbV1fLs5k5Xc2P_UI199i2TBZ-lz-X1KQt9PCY/s1600/_92899101_img_1012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="351" data-original-width="624" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5q2I9GVg8j4vvHN5hMc-lRACf_wYfv8CLn36SNVHpKePY8yVv2ripZYbMsnGX5mugu4Hnkt331ECd2JpxuVZ64wVnTbfr6GRVeqIUiGbV1fLs5k5Xc2P_UI199i2TBZ-lz-X1KQt9PCY/s640/_92899101_img_1012.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="media-caption__text">Penghayat Sunda Wiwitan di Kampung Cigugur, Kuningan Jawa Barat</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Banyak
juga penghayat kepercayaan yang 'dipaksa' untuk memeluk salah satu dari
enam agama, agar pernikahan mereka diakui negara. Pernikahan penghayat
Sudan Wiwitan yang tidak diakui negara ini berimbas pada anak-anak
mereka.<br />
Dalam akta kelahiran anak-anak penghayat Sunda Wiwitan
hanya dapat mencantumkan nama ibu, karena dianggap sebagai anak 'di luar
pernikahan' oleh negara.<br />
Kuasa hukum para penggugat, Julianto
Simanjuntak, mengapresiasi putusan MK yang membuat para penganut
kepercayaan bisa mengisi kepercayaan mereka pada kolom agama di KTP dan
KK. <br />
"Yang jadi masalah ke depan adalah bagaimana tingkat
implementasi di dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri). Kita harap dengan putusan MK
para aparat pemerintah di manapun berada menghormati putusan MK karena
final dan berkekuatan hukum tetap," tutupnya.<br />
<br />
<a href="http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41896706">bbc </a>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-60094975246008118722017-11-07T23:05:00.003-08:002017-11-07T23:05:24.240-08:00Putusan MK Membuat Eksistensi Penghayat Kepercayaan Diakui Negara<strong>JAKARTA, KOMPAS.com</strong> — Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola mengapresiasi keputusan <a class="inner-link" href="http://indeks.kompas.com/tag/Mahkamah-Konstitusi" style="color: #428bca;" target="_blank">Mahkamah Konstitusi</a> yang mengabulkan permohonan uji materi terkait aturan pengosongan kolom agama pada kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.<br />
Melalui putusan MK ini, eksistensi penghayat kepercayaan diakui negara.<br />
"Bagus itu. Saya senang sekali sama Arief Hidayat karena kalimatnya
bagus sekali. Agama impor kita akui, masa agama leluhur tidak kita akui.
Benar itu," kata Thamrin ketika ditemui seusai diskusi di Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (7/11/2017).<br />
Menurut Thamrin, sebenarnya tidak ada kata "pengakuan" dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan.<br />
Tak
ada ketentuan dalam UU yang menyatakan bahwa negara mengakui enam agama
yang ada di Indonesia. Pengakuan enam agama hanya keterangan yang ada
pada salah satu ayat.<br />
<strong>Baca juga: <a class="inner-link" href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/13020811/mk-kolom-agama-di-ktp-dan-kk-dapat-ditulis-penghayat-kepercayaan" target="_blank">MK: Kolom Agama di KTP dan KK Dapat Ditulis Penghayat Kepercayaan</a></strong><br />
"Jadi, kemudian orang membodohi orang lain, membodohi publik bahwa
seakan-akan hanya enam agama itu yang diakui oleh undang-undang. Enggak
benar. Jadi, langkah MK itu bagus sekali," ujar Thamrin.<br />
Menurut Thamrin, akan ada perubahan sosial di masyarakat setelah eksistensi penghayat kepercayaan diakui negara. <br />
Perubahan itu terutama tentang status dan hak sipil warga negara penghayat kepercayaan.<br />
"Mereka diakui dan kemudian dia bikin KTP. Selama ini, kan, mereka
tidak punya KTP sehingga tidak bisa mengurus kartu pintar, enggak bisa
mengurus kartu kesehatan, enggak bisa BPJS," ujar Thamrin.<br />
"Sekarang mereka bisa sama dengan warga lain yang punya KTP. Saya kira itu langkah kemajuan bagus," lanjutnya.<br />
<strong>Baca:<a href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/15225671/mk-negara-wajib-lindungi-dan-jamin-hak-penghayat-kepercayaan">MK: Negara Wajib Lindungi dan Jamin Hak Penghayat Kepercayaan</a></strong><br />
Adapun dukungan terhadap pemerintah kemungkinan besar akan bertambah
setelah adanya pengakuan hak-hak sipil warga negara penghayat
kepercayaan tersebut.<br />
"Mereka pasti akan makin mendukung ke <em>mainstream</em> yang NKRI, dan Pancasila," kata Thamrin.<br />
Thamrin mengatakan, bisa saja ada penolakan masyarakat terhadap putusan MK.<br />
"Penolakan dari masyarakat bisa saja, tetapi negara akan menunjukkan
putusan MK. MK tertinggi negeri ini sudah bilang begini, ya semua warga
negara harus tunduk karena putusan MK itu mengikat dan tidak bisa
ditinjau kembali," katanya.<br />
Jika ada tindakan diskriminatif, penghayat kepercayaan bisa melaporkan hal itu kepada aparatur pemerintahan.<br />
"Setiap kali mereka dikucilkan, mereka bisa lapor bupati, wali kota;
Saya warga negara, lho. Punya KTP. Kok saya diperlakukan begini?" ujar
Thamrin.<br />
"Selama ini, mereka diam dan tidak bisa protes. Sekarang mereka bisa protes. Mereka sekarang bisa<em> stand up and speak up</em>," katanya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis2vjc-S-RmvX15KoR9j7VimsYpQqm9h0NPiJJTHffdHZyMhUTSPDqVumzGrG5-zb7Gc0CTYYhofgmih6y_GpG07mRfzJRqBOshAIb2M4TtVhR7N0UKcPgiEII0fpiDou6FV-2NDZUsi0/s1600/3676571848.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis2vjc-S-RmvX15KoR9j7VimsYpQqm9h0NPiJJTHffdHZyMhUTSPDqVumzGrG5-zb7Gc0CTYYhofgmih6y_GpG07mRfzJRqBOshAIb2M4TtVhR7N0UKcPgiEII0fpiDou6FV-2NDZUsi0/s640/3676571848.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tomagola dalam
diskusi di KPU tentang potensi konflik pilkada 2018, Jakarta, Selasa
(7/11/2017).<span class="photo__author author">(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI)</span></td></tr>
</tbody></table>
<strong><span><br /></span></strong>
MK mengabulkan permohonan uji materi terkait aturan pengosongan kolom agama pada KK dan KTP.<br />
Hal itu diatur dalam Pasal 61 Ayat (1) dan (2), serta Pasal 64 Ayat (1)
dan (5) UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan <em>juncto</em> UU No 24 Tahun 2013 tentang UU tentang Administrasi Kependudukan.<br />
Uji materi diajukan Nggay Mehang Tana, Pagar Demanra Sirait, Arnol Purba, dan Carlim dengan nomor perkara 97/PUU-XIV/2016.<br />
Dalam putusannya, Majelis Hakim berpendapat bahwa kata “agama” dalam
Pasal 61 Ayat (1) dan Pasal 64 Ayat (1) bertentangan dengan UUD 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang
tidak termasuk penganut aliran kepercayaan.<br />
Artinya, penganut
aliran kepercayaan memiliki kedudukan hukum yang sama dengan pemeluk
enam agama yang telah diakui pemerintah dalam memperoleh hak terkait
administrasi kependudukan.<br />
"Majelis Hakim mengabulkan permohonan
para Pemohon untuk seluruhnya. Kedua, menyatakan kata 'agama' dalam
Pasal 61 Ayat (1) dan Pasal 64 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak termasuk aliran
kepercayaan," ujar Ketua MK Arief Hidayat saat membacakan putusan pada
sidang di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).<br />
<br />
<a href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/18573861/putusan-mk-membuat-eksistensi-penghayat-kepercayaan-diakui-negara">kompas.com</a>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-72174352069919725472017-11-07T23:01:00.001-08:002017-11-07T23:01:15.117-08:00UU Adminduk Akan Direvisi Pasca-Putusan MK soal Penghayat Kepercayaan<strong>JAKARTA, KOMPAS.com -</strong> Ketua Komisi II DPR Zainuddin
Amali menuturkan, diperlukan perubahan regulasi menyusul putusan
Mahkamah Konstitusi (MK) soal kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk
(KTP) dan Kartu Keluarga (KK).<br />
Regulasi tersebut adalah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.<br />
"Harus ada panduan undang-undangnya, undang-undang sekarang kan tidak
memungkinkan," ujar Amali saat dihubungi, Rabu (8/11/2017).<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdn-leSGdy42Y_z5zNepsNtgdDvJDWlnsifV0kKPPUjYBV4cdDW0F9wSmlX-uOC1V9cpnwzWzNtNBHCVTPuY79xlKyuvE85OSliWnje7Ig8v6S9A1a5sPSYHZx23pBkmBAPdemDnAGqvM/s1600/909657512.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdn-leSGdy42Y_z5zNepsNtgdDvJDWlnsifV0kKPPUjYBV4cdDW0F9wSmlX-uOC1V9cpnwzWzNtNBHCVTPuY79xlKyuvE85OSliWnje7Ig8v6S9A1a5sPSYHZx23pBkmBAPdemDnAGqvM/s640/909657512.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2017).<span class="photo__author author">(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
(baca:<a class="inner-link" href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/13020811/mk-kolom-agama-di-ktp-dan-kk-dapat-ditulis-penghayat-kepercayaan" target="_blank"> MK: Kolom Agama di KTP dan KK Dapat Ditulis "Penghayat Kepercayaan"</a>)<br />
Usai masa reses pada 14 November 2017, Komisi II akan melaksanakan
rapat dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menindaklanjuti
putusan MK itu. Terutama untuk membicarakan teknis pelaksanaannya. <br />
Hal yang terpenting, kata dia, putusan MK yang bersifat final dan mengikat harus dilaksanakan.<br />
"Nah teknisnya kami belum tahu. Tentu pihak Kemendagri harus mempersiapkan itu. Nanti kami akan tanya," tuturnya.<br />
Dalam putusannya, Majelis Hakim MK berpendapat bahwa kata “agama”
dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) bertentangan dengan UUD
1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat
sepanjang tidak termasuk penganut aliran kepercayaan.<br />
(baca: <a class="inner-link" href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/08/10581521/perjuangan-panjang-warga-penghayat-kepercayaan-atas-pengakuan-negara" target="_blank">Perjuangan Panjang Warga Penghayat Kepercayaan atas Pengakuan Negara</a>)<br />
Artinya, penganut aliran kepercayaan memiliki kedudukan hukum yang
sama dengan pemeluk enam agama yang diakui pemerintah, dalam memperoleh
hak terkait administrasi kependudukan.<br />
Selain itu, MK memutuskan pasal 61 Ayat (2) dan pasal 64 ayat (5) UU
Adminduk bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat.<br />
MK menyatakan bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkam
dalam kolom agama di KK dan e-KTP tanpa perlu merinci aliran kepercayaan
yang dianutnya.<br />
Hal tersebut diperlukan untuk mewujukan tertib administrasi
kependudukan mengingat jumlah penghayat kepercayaan dalam masyarakat
Indonesia sangat banyak dan beragam.<br />
<br />
<br />
<a href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/08/12312901/uu-adminduk-akan-direvisi-pasca-putusan-mk-soal-penghayat-kepercayaan">kompas </a>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-76177017520408971872017-11-07T22:58:00.001-08:002017-11-07T22:58:49.157-08:00Tok! MK Putuskan Penghayat Kepercayaan Masuk Kolom Agama di KTP<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBBpluBzOpAOQ02zTx8MfRXbhmVNABi30Hr9ll_zSqF-AckrEZPimA3VJcBV9KNma4JATZDiGwz88QTpeenmlhlYJm81k5-iyG3-RhyEgznGsHFrwWXcUlMrMtyP1vCRHIGKPwIHKJkh4/s1600/d1e0077d-68ff-419c-bc94-890ab8f1b5ca_169.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="438" data-original-width="780" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBBpluBzOpAOQ02zTx8MfRXbhmVNABi30Hr9ll_zSqF-AckrEZPimA3VJcBV9KNma4JATZDiGwz88QTpeenmlhlYJm81k5-iyG3-RhyEgznGsHFrwWXcUlMrMtyP1vCRHIGKPwIHKJkh4/s640/d1e0077d-68ff-419c-bc94-890ab8f1b5ca_169.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> <span>Foto: Ketua MK Arief Hidayat (Foto: Ari Saputra/detikcom)</span></td></tr>
</tbody></table>
<b>Jakarta</b> - Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan angin segar kepada
warga Penghayat Kepercayaan. Mulai saat ini, para Penghayat Kepercayaan
diakui dan bisa ditulis di kolom agama yang terdapat di KTP.<br /><br />"Mengabulkan
permohonan para Pemohon untuk seluruhnya," putus Ketua MK Arief
Hidayat, di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Selasa (7/11/2017).<br /><br />Arief
berpendapat pasal 61 ayat 1 dan pasal 64 ayat 1 UU Administrasi
bertentangan dengan UUD 1945. Pasal tersebut juga dianggap tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat.<br /><br />
<div id="beacon_e58c13a991" style="left: 0px; position: absolute; top: 0px; visibility: hidden;">
<img alt="" height="0" src="https://newrevive.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=0&campaignid=0&zoneid=642&loc=https%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fberita%2Fd-3716424%2Ftok-mk-putuskan-penghayat-kepercayaan-masuk-kolom-agama-di-ktp&referer=https%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2F&cb=e58c13a991" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></div>
"Menyatakan kata 'agama' dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1)
Undang-undang Nomor 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 24/2013 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475) bertentangan
dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara
bersyarat sepanjang tidak termasuk 'kepercayaan'," ucap Arief.<br /><table class="linksisip"><tbody>
<tr><td><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />Menurut Arief gugatan para pemohon yang terdiri dari para penganut penghayat kepercayaan memiliki landasan hukum.<br /><br />"Bahwa
berdasarkan alasan-alasan hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka
kata 'agama' sebagaimana dimuat dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64
ayat (1) UU Administrasi Kependudukan harus dinyatakan bertentangan
dengan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai termasuk 'kepercayaan',"
ucapnya.<br /><br />Gugatan ini diajukan oleh Nggay Mehang Tana, Pagar
Demanra Sirait, Arnol Purba dkk. Gugatan ini dilakukan agar para
penghayat kepercayaan bisa menulis kepercayaannya di kolom KTP.
<br /><strong>(rvk/asp)<a href="https://news.detik.com/berita/d-3716424/tok-mk-putuskan-penghayat-kepercayaan-masuk-kolom-agama-di-ktp"> detik.om</a></strong>Universe Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-242078593629996232.post-25019566073220937692017-11-07T22:55:00.001-08:002017-11-07T22:55:21.002-08:00Perjuangan Panjang Warga Penghayat Kepercayaan atas Pengakuan Negara<strong>JAKARTA, KOMPAS.com -</strong> Sejumlah warga penghayat
kepercayaan bersukacita setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan
permohonan uji materi terkait aturan pengosongan kolom agama pada Kartu
Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).<br />
Mereka mengajukan uji materi Pasal 61 Ayat (1) dan (2), serta pasal
64 ayat (1) dan (5) Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan juncto Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).<br />
Mereka saling bersalaman dan mengucapkan selamat usai Ketua MK Arief Hidayat membacakan putusannya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBuWPF5Sz7zwesmufeRCUJZnp-VgEminmPfQJd1whnUti5Ubae_1XxQICYJnpT7HNKos2oQ2wjcyUiFK9VyyRxPzw6oKaBGIinMX1VKTslx_qKigMUr5W7npOKYpMwOHThhLYlY1SCErQ/s1600/3096602713.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBuWPF5Sz7zwesmufeRCUJZnp-VgEminmPfQJd1whnUti5Ubae_1XxQICYJnpT7HNKos2oQ2wjcyUiFK9VyyRxPzw6oKaBGIinMX1VKTslx_qKigMUr5W7npOKYpMwOHThhLYlY1SCErQ/s640/3096602713.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) didampingi Hakim
MK memimpin sidang dengan agenda pembacaan putusan di gedung Mahkamah
Konstitusi, Jakarta, Selasa (10/10). Dalam sidang tersebut Mahkamah
Konstitusi memutus lima perkara yakni Pengujian UU tentang Narkotika,
pengujian UU No.8 Tahun 1981 Pasal 83 ayat (1) dan Pasal 197 ayat (1)
tentang Hukum Acara Pidana, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, dan pengujian Pasal 255 ayat (1) dan ayat
(2) UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. ANTARA
FOTO/Wahyu Putro A/kye/17<span class="photo__author author">(ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bahkan, beberapa pengunjung dan wartawan yang meliput sidang ikut
menyalami warga penghayat kepercayaan yang datang ke Gedung MK, Jakarta
Pusat, Selasa (7/11/2017).<br />
(baca: <a class="inner-link" href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/11495511/mk-hak-penganut-kepercayaan-setara-dengan-pemeluk-6-agama" target="_blank">MK: Hak Penganut Kepercayaan Setara dengan Pemeluk 6 Agama</a>)<br />
Arnol Purba, salah seorang penganut kepercayaan Ugamo Bangsa Batak
asal Sumatera Utara mengungkapkan rasa gembiranya usai sidang.<br />
Ia mengaku, senang sebab akhirnya pemerintah mengakui kepercayaan
yang dianutnya dan membuat kesempatan bagi anak-anaknya untuk melamar
pekerjaan terbuka lebar.<br />
"Kami sangat senang karena telah tercapainya kepercayaan itu diakui
pemerintah dan ruang lingkupnya, untuk kesempatan pekerjaan bagi
anak-anak saya telah terbuka," ujar Arnol saat ditemui usai sidang di
MK, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).<br />
Selama ini, para penghayat kepercayaan seperti Sunda Wiwitan, Batak
Parmalim, Ugamo Bangsa Batak dan Sapto Darmo mengalami diskriminasi
dalam mengakses layanan publik. Pasalnya, kolom agama dalam KK dan KTP
mereka dikosongkan.<br />
Hal itu berdampak pada sulitnya mengurus hak-hak sipil politik,
seperti melamar pekerjaan, menikah dan mengakses layanan publik lainnya.<br />
Dengan adanya putusan MK tersebut, penganut aliran kepercayaan
memiliki kedudukan hukum sama dengan pemeluk enam agama yang telah
diakui oleh pemerintah dalam memperoleh hak terkait administrasi
kependudukan.<br />
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
Muhammad Isnur mengapresiasi putusan MK yang memulihkan hak asasi warga
penghayat kepercayaan. <br />
Menurut Isnur, putusan tersebut merupakan kemenangan warga penghayat kepercayaan setelah perjuangan mereka selama puluhan tahun.<br />
"Kita harus apresiasi putusan MK, ya itu perjuangan mereka puluhan
tahun. YLBHI selama ini mendampingi mereka yang enggak punya akses KTP,
kartu keluarga dan mereka dipaksa memilih agama. Itu kan sejarah orde
baru. Ini perubahan luar biasa di mana penghayat kepercayaan diakui dan
bisa dituliskan di kolom KTP dan KK," ucapnya. <br />
Isnur berharap, setelah terbitnya putusan MK tersebut, negara
benar-benar memastikan semua turunan peraturan perundang-undangan
menghormati hak sipil politik warga penghayat kepercayaan. <br />
"Kedepannya negara harus memastikan semua turunan UU juga menghormati
hak mereka. Enggak ada lagi istilah mereka dipaksa memilih agama yang
enam itu. Mereka tak lagi bisa dihalang-halangi untuk melamar pekerjaan,
ke bank dan akses perumahan karena mereka penganut kepercayaan, " kata
Isnur. <br />
<strong>Putusan MK</strong><br />
Dalam putusannya, Majelis Hakim MK berpendapat bahwa kata “agama”
dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat (1) bertentangan dengan UUD
1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat
sepanjang tidak termasuk penganut aliran kepercayaan.<br />
Artinya, penganut aliran kepercayaan memiliki kedudukan hukum yang
sama dengan pemeluk enam agama yang diakui pemerintah, dalam memperoleh
hak terkait administrasi kependudukan. <br />
"Majelis Hakim mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.
Kedua, menyatakan kata 'agama' dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pasal 64 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 bertentangan
dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara
bersyarat sepanjang tidak termasuk aliran kepercayaan," ujar Arief.<br />
(baca:<a class="inner-link" href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/13020811/mk-kolom-agama-di-ktp-dan-kk-dapat-ditulis-penghayat-kepercayaan" target="_blank"> MK: Kolom Agama di KTP dan KK Dapat Ditulis "Penghayat Kepercayaan"</a>)<br />
Selain itu, lanjut Arief, MK memutuskan pasal 61 Ayat (2) dan pasal
64 ayat (5) UU Adminduk bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat.<br />
MK menyatakan bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkam
dalam kolom agama di KK dan e-KTP tanpa perlu merinci aliran kepercayaan
yang dianutnya.<br />
Hal tersebut diperlukan untuk mewujukan tertib administrasi
kependudukan mengingat jumlah penghayat kepercayaan dalam masyarakat
Indonesia sangat banyak dan beragam.<br />
Menurut Mahkamah, perbedaan pengaturan antar warga negara dalam hal
pencantuman elemen data penduduk, tidak didasarkan pada alasan yang
konstitusional. <br />
Pengaturan tersebut telah memperlakukan secara berbeda terhadap warga
negara penghayat kepercayaan dan warga negara penganut agama yang
diakui menurut peraturan perundang-undangan, dalam mengakses pelayanan
publik.<br />
Hakim MK Saldi Isra menegaskan bahwa hak untuk menganut agama atau
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan hak konstitusional
warga negara, bukan pemberian negara. <br />
Oleh sebab itu, negara wajib melindungi dan menjamin pemenuhan hak
warga negaranya untuk memeluk suatu kepercayaan di luar enam agama yang
berkembang di Indonesia. <br />
Saldi menuturkan, ketentuan Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945
merupakan pengakuan konstitusi terhadap hak atas kebebasan beragama dan
berkeyakinan bagi siapapun.<br />
Sedangkan Pasal 29 UUD 1945 merupakan penegasan atas peran yang harus
dilakukan oleh negara untuk menjamin tiap-tiap penduduk agar merdeka
dalam memeluk agama dan keyakinan yang dianutnya.<br />
Di sisi lain, menurut Saldi, hak dasar untuk menganut agama, mencakup
hak untuk menganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, adalah
bagian dari hak asasi manusia dalam kelompok hak-hak sipil dan politik. <br />
Artinya, hak untuk menganut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa merupakan salah satu hak dalam kelompok hak-hak sipil dan
politik yang diturunkan dari atau bersumber pada konsepsi hak-hak
alamiah.<br />
"Dengan demikian, dalam gagasan negara demokrasi yang berdasar atas
hukum atau negara hukum yang demokratis, negara dibentuk justru untuk
melindungi, menghormati dan menjamin pemenuhan hak-hak tersebut,"
ucapnya. <br />
"Sebagai hak asasi yang bersumber pada hak alamiah, hak ini melekat
pada setiap orang karena ia adalah manusia, bukan pemberian negara,"
kata Saldi. <br />
Pada kesempatan yang sama, hakim MK Maria Farida Indrati mengatakan,
secara tekstual, Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 29 ayat (2)
UUD 1945 menempatkan agama selalu berkaitan dengan kepercayaan, di mana
agama adalah kepercayaan itu sendiri. <br />
Hanya saja, lanjut Maria, dengan membaca dan memahami keberadaan
Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945, agama dan kepercayaan sangat
mungkin dipahami sebagai dua hal yang berbeda atau tidak sama. Namun
keduanya sama-sama diakui eksistensinya.<br />
Pemahaman tersebut muncul karena Pasal 28E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 mengatur agama dan kepercayaan secara terpisah.<br />
"Dengan demikian, istilah 'agama' dan 'kepercayaan' memang dipahami sebagai dua hal berbeda yang disetarakan," kata Maria.<br />
<strong>Pengakuan eksistensi</strong><br />
Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola menilai putusan
MK itu merupakan bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi penghayat
kepercayaan.<br />
"Bagus itu. Saya senang sekali sama Arief Hidayat karena kalimatnya
bagus sekali. Agama impor kita akui, masa agama leluhur tidak kita akui.
Benar itu," kata Thamrin di Jakarta, Selasa (7/11/2017).<br />
(Baca juga : <a class="inner-link" href="http://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/20160391/pemerintah-akan-patuhi-putusan-mk-terkait-hak-administrasi-penghayat" target="_blank">Pemerintah akan Patuhi Putusan MK Terkait Hak Administrasi Penghayat Kepercayaan</a>)<br />
Menurut Thamrin, sebenarnya tidak ada kata "pengakuan" dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan.<br />
Tak ada ketentuan dalam UU yang menyatakan bahwa negara mengakui enam
agama yang ada di Indonesia. Pengakuan enam agama hanya keterangan yang
ada pada salah satu ayat.<br />
"Jadi, kemudian orang membodohi orang lain, membodohi publik bahwa
seakan-akan hanya enam agama itu yang diakui oleh undang-undang. Enggak
benar. Jadi, langkah MK itu bagus sekali," ujar Thamrin.<br />
Sementara itu, Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos
berharap putusan MK dapat menghapus diskriminasi warga negara dalam
catatan administrasi kependudukannya.<br />
Khususnya terhadap agama lokal yang selama ini tidak mendapat tempat dalam kolom agama.<br />
"Dikabulkannya permohonan oleh MK diharapkan dapat menghapuskan
praktik-praktik diskriminasi terhadap komunitas agama lokal seperti yang
terjadi selama ini," ujar Bonar melalui siaran pers, Selasa
(7/11/2017).<br />
Bonar mengatakan, amar putusan ini akan menjadi tonggak sejarah
penting penghapusan diskriminasi berdasarkan agama dan kepercayaan
setiap warga negara.<br />
Asalkan diikuti dengan upaya mendorong advokasi yang lebih esensial terkait dengan pengakuan secara utuh setiap warga negara.<br />
Komunitas Agama Lokal Nusantara telah tujuh tahun berjuang untuk
mendapatkan hak pencantuman identitas keagamaannya di kolom agama di
KTP.<br />
"Ucapan selamat kepada segenap penganut agama lokal nusantara atas perjuangan dan hasilnya," kata Bonar.<br />
<strong>Sikap Pemerintah</strong><br />
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa pemerintah akan
melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi dalam uji materi pasal 61 Ayat
(1) dan (2), serta pasal 64 ayat (1) dan (5) Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).<br />
Putusan tersebut berimplikasi bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik.<br />
"Berkaitan dengan Putusan MK dalam pengujian Undang-Undang Adminduk
terkait pengosongan kolom agama yang dikabulkan oleh MK, maka Kemdagri
akan melaksanakan putusan MK yang bersifat final dan mengikat . Hal ini
berimplikasi bahwa bagi warga negara yg menganut aliran kepercayaan
dapat dicantumkan pada kolom Agama di KTP elektronik," ujar Tjahjo
melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/11/2017).<br />
Tjahjo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian
Agama dan Kementerian Pendidikan untuk mendapatkan data penghayat
kepercayaan yang ada di Indonesia. <br />
Kemdagri melalui ditjen dukcapil akan memasukan kepercayaan tersebut ke dalam sistem administrasi kependudukan.<br />
"Setelah data penghayat kepercayaan kami peroleh maka Kemdagri
memperbaiki aplikasi SIAK dan aplikasi database serta melakukan
sosialisasi ke seluruh Indonesia, 514 kabupaten/kota," ucapnya. <br />
"Kemdagri akan mengajukan usulan perubahan kedua UU Adminduk untuk mengakomodir putusan MK dimaksud," kata TjahjoUniverse Newshttp://www.blogger.com/profile/07016275620448123776noreply@blogger.com0