Skip to main content

Syafii Maarif Pembicara di Konferensi Teolog Katolik Sedunia

Syafii Maarif Pembicara di Konferensi Teolog Katolik Sedunia
Minggu, 25 Juli 2010 20:27 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 826 kali
Syafii Maarif Pembicara di Konferensi Teolog Katolik Sedunia
Professor Ahmad Syafii Maarif. (ANTARA/Noveradika)
Jakarta (ANTARA News) - Professor Ahmad Syafii Maarif menjadi pembicara kunci pada konferensi "Catholic Theological Ethics in the World Church" pada 24-27 Juli 2010 di Trento, Italia.

Dalam siaran pers dari Maarif Institute yang diterima ANTARA News di Jakarta, Minggu disebutkan bahwa Syafii Maarif yang berbicara pada sesi pembuka "Religions, Ethics, and Dialogues" pada Sabtu kemarin (24/7) merupakan satu-satunya perwakilan intelektual Muslim yang diminta menyampaikan topik tantangan etika global dalam perspektif Islam.

Pendiri Maarif Institute ini berbicara bersama Kardinal Bruno Forte (Kepala Keuskupan Chieti-Vasto, Italia) dan Prof. Mercy Amba Oduyoye (Trinity Theological Seminary, Ghana).

Dalam pidato pengantarnya, Syafii Maarif menggarisbawahi bahwa problema kemanusiaan global yang kian menghimpit rasa keadilan umat manusia menuntut para pemuka agama dari semua keyakinan untuk memikirkan kembali apa sesungguhnya pesan moral agama-agama.

"Apa yang menjadi kegelisahan kalangan gereja saat ini sama seperti yang sedang dialami umat agama lain, tidak terkecuali Islam. Kuncinya terletak bagaimana kita mau dengan lapang dada merajut kebersamaan dan kerja sama demi tegaknya keadilan dan kemanusiaan," kata Syafii.

Sementara itu, Direktur Ekskutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan kehadiran tokoh Muslim Indonesia Syafii Maarif pada konferensi pemuka Katolik kedua ini mewakili semangat pengakuan kalangan gereja terhadap pentingnya keterbukaan, dialog, dan membangun kesamaan ide-ide dengan dunia Muslim.

"Buya Syafii sangat menghargai undangan pihak penyelenggara yang disampaikannya tahun lalu sehingga beliau dengan senang hati memenuhinya meski harus menempuh perjalanan 27 jam ke Trento, Italia," katanya.

Kehadiran Buya Syafii pada kesempatan konferensi ini terasa istimewa mengingat inilah untuk kali pertama pihak penyelenggara konferensi mengundang perwakilan kalangan Muslim untuk berbicara di depan para pemuka teolog Katolik dari seluruh dunia.

Ketua penyelenggara konferensi tersebut James F. Keenan mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi pergulatan para teolog Katolik dengan konteks sosial-budaya yang berbeda dari satu tempat dengan yang lain.

"Ini sebuah tantangan bagi kalangan gereja bagaimana mengapresiasi pluralisme, membangun dialog dengan berangkat dari sekaligus melampaui budaya lokal, dan menjalin komunikasi di antara sesama gereja Katolik sedunia," kata Keenan.

Konferensi tersebut diikuti 600 teolog yang datang dari seluruh dunia dengan latar budaya yang sangat beragam. Tercatat enam orang peserta asal Indonesia. (N006/D007)

COPYRIGHT © 2010
http://www.antaranews.com/berita/1280064427/syafii-maarif-pembicara-di-konferensi-teolog-katolik-sedunia

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Wirid Wirayat Jati Ronggowarsito

Banyak orang yang tidak tahu apa sih ilmu sejati itu? Banyak para salik yang mencari suluk untuk mendapatkan ilmu sejati yakni ilmu kasampurnan (kesempurnaan) hidup. Tidak ada salahnya jika kita belajar ilmu kasampurnaan hidup itu dari Raden Ngabehi Ronggowarsito dari Serat Wirid Wirayat Jati yang ditulisnya. Bagaimana ilmu kasampurnan itu? Anênggih punika pituduh ingkang sanyata, anggêlarakên dunung lan pangkating kawruh kasampurnan, winiwih saking pamêjangipun para wicaksana ing Nungsa Jawi, karsa ambuka pitêdah kasajatining kawruh kasampurnan, tutuladhan saking Kitab Tasawuf, panggêlaring wêjangan wau thukul saking kawêningan raosing panggalih, inggih cipta sasmitaning Pangeran, rinilan ambuka wêdharing pangandikaning Pangeran dhatêng Nabi. Musa, Kalamolah, ingkang suraosipun makatên: Ing sabênêr-bênêre manungsa iku kanyatahaning Pangeran, lan Pangeran iku mung sawiji. (Inilah sebuah petunjuk benar yang menjelaskan ilmu sirr kesempurnaan hidup, yang berakar dari

PRIMBON JAWA LENGKAP

Sistim Penanggalan Jawa Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut : 1. Pancawara – Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : 1. Kliwon/ Kasih 2. Legi / Manis 3. Pahing / Jenar 4. Pon / Palguna 5. Wage / Kresna/ Langking 2. Sadwara – Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian 1. Tungle / Daun 2. Aryang / Manusia 3. Wurukung/ Hewan 4. Paningron / Mina/Ikan 5. Uwas / Peksi/Burung 6. Mawulu / Taru/Benih. 3. Saptawara – Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : 1. Minggu / Radite 2. Senen / Soma 3. Selasa / Anggara 4. Rebo / Budha 5. Kemis / Respati 6. Jemuwah / Sukra 7. Setu / Tumpak/Sa

Agama asli jawa Indonesia

HONG WILAHENG NGIGENO MESTUTI, LUPUTO SARIK LAWAN SANDI, LUPUTO DENDANING TAWANG TOWANG, DJAGAD DEWO BATORO HJANG DJAGAD PRAMUDITO BUWONO LANGGENG AGOMO BUDDODJAWI-WISNU hing TANAH DJOWO ( INDONESIA ) ---oooOooo--- Lambang Cokro Umbul - Umbul Klaras            Wiwitipun ngadeg Agami Buddodjawi-Wisnu wonten ing Suroboyo, nudju dinten Tumpak cemengan (Saptu Wage), tanggal kaping 11 Palguno 1856. (Djumadilawal) utawi tanggal 25 November 1925 mongso kanem, windu sengsoro, Tinengeran condro sangkolo. Ojaging Pandowo Angesti Buddo 1856. Utawi tahun Ismoyo 8756.            Tujuan Agami Buddodjawi-Wisnu anenangi soho angemuti dumateng Agami soho Kabudayan kita ing Indonesia ingkang asli soho murni, kados dene wontenipun negari Modjopait sapanginggil sederengipun wonten Agami penjajahan. Agami Buddodjawi-wisnu puniko mengku punjering Kabudayan Nasional ingkang asli soho murni ing Indonesia. Dene Punjering Kabudayan wau ingkan ngawontenaken adat t