Skip to main content

Peranan Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso sang Penghayat Kepercayaan

Peranan Dalam rangka pengambilan Leger Psychologische Diens (Dinas Psikologi Militer) dari Belanda, beberapa perwira (mantan anggota Brigade 17) dikirim ke negeri Belanda sebagai mahasiswa Angkatan Perang (mendapat beasiswa dari kementerian Pertahanan dan Keamanan). Sebagian besar dari mereka belajar di bidang psikologi. Pada saaat hubungan Indonesia dengan Belanda memburuk (tahun 1955), pemerintah Indonesia memindahkan tugas belajar mereka ke Jerman. Pada tahun 1959, setelah menyelesaikan studi di bidang psikologi, mereka kembali ke Indonesia.

Tahun 1959:

Kapt. John S. Nimpoeno, Dipl. Psych

Kapt. Soemitro Kartosoedjono, Dipl. Psych.

Lettu. Sardjono, Dipl. Psych.

Tahun 1960:

Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych.

Tahun 1961:

Kapt. Soemarto, Dipl. Psych.

Tahun 1963:

Soenardi Darmo Sarojo, Dipl. Psych.

Soewarjo, Dipl. Psych.

Kedua nama tersebut terakhir adalah demobilisan dari Brigade 17 (bukan dari militer), yang memperoleh beasiswa dari Departemen PTIP, sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang kemudian ditarik menjadi wajib Militer dan dilatih terlebih dahulu di Bogor.

Gagasan pendirian Fakultas Psikologi muncul dari pembicaraan antara Kepala Pusat Psikologi Angkatan Darat, Kol. dr. Soemantri Hardjoprakosos dan para Perwira Psikolog. Pertanyaan yang muncul pada waktu itu adalah: Siapa yang akan menjadi kader-kader Psikologi Angkatan Darat di kemudian hari?. Gagasan mendirikan Fakultas Psikologi ini disambut baik oleh Kapt. Soemitro Kartosoedjono, Dipl. Psych. Langkah berikutnya adalah mencari kemungkinannya, terutama dengan menghubungi FKIP UNPAD yang dianggap memiliki cukup tenaga pengajar, antara lain Dr. W.A. Gerungan (Kepala Lembaga Penelitian Pendidikan FKIP UNPAD), Drs. J. Wulur, dan Prof. Dr. Mochtar Buchori.

Dalam pembicaraan antara Kol. Dr. Soemantri Hardjoprakosos (Kepala Pusat Psikologi Angkatan Darat) dan Prof. Sadarjoen (Ketua FKIP UNPAD) disepakati untuk membuat payung kerjasama. Kapt. Soemitro Kartosoedjono, Dipl. Psych. Meminta Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych. untuk mengadakan rapat dengan FKIP UNPAD guna merintis pembentukan panitia persiapan pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Disarankan sebagi Ketua Sementara adalah Prof. Sadarjoen. Berdasarkan SK Menteri PTIP nomor 35/SEK/PU/61 tanggal 11 Agustus 1961 Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dikukuhkan dengan kepanitiaan sebagai berikut:

Ketua:

Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso

Anggota:

Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych.

Dr. W.A. Gerungan

Pendirian Fakultas Psikologi ini melibatkan tiga lembaga, yaitu Pusat Psikologi Angkatan Darat (sekarang Dinas Psikologi Angkatan Darat), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Padjadjaran, dan pihak Universitas Padjadjaran sendiri.

Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych. Dan Dr. W.A. Gerungan diserahi tugas melakukan persiapan teknis dan kurikulum dari tingkat Persiapan sampai dengan Sarjana Muda. Dosen pengajar berasal dari Pusat Psikologi Angkatan Darat dan FKIP UNPAD. Ruang-ruang kuliah disediakan oleh Pusat Psikologi Angkatan Darat di Jalan Sangkuriang 17.

Untuk mematangkan persiapan pendirian Fakultas Psikologi, di Pusat Psikologi Angkatan darat dilakukan pembicaraan antara Kol. Dr. Soemantri Hardjoprakosos, Prof. Sadarjoen dan Prof. Mr. R. Iwa Kusumasumantri (Presiden Universitas Padjadjaran pada waktu itu). Kemudian pada penutupan PORAS (Pekan Olah Raga antar Sarjana) awal Agustus 1961, Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych. diminta oleh Kol. dr. Soemantri Hardjoprakosos untuk membawa berkas persiapan teknis dan kurikulum fakultas agar bisa dilihat dan diteliti seberapa jauh kesiapannya untuk mendirikan Fakultas Psikologi tersebut. Akhirnya keluar Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 35/SEK/PU/61 tanggal 11 Agustus 1961 tentang Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Seminggu kemudian setelah diajukan ke Menteri PTIP, keluar SK Menteri PTIP nomor 037/SEK/PU/61, tanggal 18 Agustus 1961 tentang pendirian Fakultas psikologi Universitas Padjadjaran terhitung mulai tanggal 1 September 1961.

Tanggal 2 September 1961 di Aula UNPAD diresmikan berdirinya FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD (tanggal 2 September inilah yang selalu dirayakan oleh Fakultas Psikologi UNPAD sebagai hari jadinya), dengan pemimpinnya,

Ketua Fakultas:

Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso

Sekretaris Fakultas:

Mr. Bushar Muhamad

Ada dua keistimewaan pendirian fakultas ini, yaitu:

1. Fakultas ini sejak awal berdiri sebagai fakultas Psikologi, bukan berkembang dari bagian fakultas lain (Fakultas Psikologi UI dan UGM)

2. Pendirian Fakultas Psikologi UNPAD langsung diresmikan, tanpa harus berada di bawah naungan Yayasan Padjadjaran terlebih dahulu seperti beberapa fakultas lain di UNPAD. Biasanya pada waktu itu sebelum diresmikan menjadi fakultas harus berada di bawah naungan yayasan sekurang-kurangnya satu tahun

Peresmian Fakultas Psikologi UNPAD tersebut dapat berlangsung baik berkat jasa Mayjen. Prof. Dr. Moestopo.

Awal perkuliahan angkatan pertama (1961) diselenggarakan di Psikologi Angkatan Darat Jalan Sangkuriang 17. Jumlah mahasiswa pada waktu itu sebanyak 30 orang mahasiswa. Susunan Pimpinan Fakultas kemudian diubah menjadi:

Dekan:

Kool. dr. Soemantri Hardjoprakoso

Kuasa Dekan I:

Kapt. Bob Dengah, Dipl. Psych

Kuasa Dekan II:

Mr. Bushar Muhamad

Kuasa Dekan III:

Kapt. Soemantri Kartosoedjono, Dipl. Psych.

Tahun 1962 sebutan Kuasa Dekan diganti menjadi Pembantu Dekan. Pada tahun 1962 Kol. Dr. Soemantri Hardjoprakoso diangkat menjadi Pembantu Menteri PTIP, sehingga diputuskan bersama meminta Dr. R. Mar’at dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia untuk menjadi Dekan Fakultas Psikologi UNPAD. Di bawah kepemimpinannya dan atas kebaikan hati Kol. dr. Soemantri Hardjoprakoso, ruang kuliah kemudian dipindahkan ke Gedung Danawarih, Jalan Haji Wasid 31 Bandung. Di gedung inilah pada tahun 1964 dilaksanakan Ujian Sarjana Muda yang pertama kali.

Atas upaya Dr. Mar’at, pada tahun 1965 kedudukan fakultas pindah ke Jalan Dago Pojok 23, yang sebenarnya merupakan Asrama Putra UNPAD dan yang sebagian bangunannya kosong karena tidak dihuni oleh mahasiswa. Sedikit demi sedikit Kampus Dago Pojok kemudian dibangun, baik untuk ruang-ruang kuliah, aula, maupun laboratorium eksperimen psikologi.

Pada tahun 1996 fakultas mendapatkan dua gedung baru di Kampus Jatinagor dan sejak saat itu kehidupan sivitas akademika dan staf administrasi berlangsung di Kampus Fakultas psikologi UNPAD Jatinangor.

Kampus Fakultas Psikologi UNPAD

1961 – 1964 : Kampus Jalan Sangkuriang 17 – PSIAD (Pusat Psikologi Angkatan Darat) Bandung

1964 – 1965 : Kampus Danawarih, Jalan Haji Wasid 31 Bandung dan PSIAD

1965 – 1996 : Kampus Dago Pojok 23 Bandung

1996 – … : Kampus Jatinangor, Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 21 Jatinangor (S1)

Kampus Magister, Jalan Raya Ir Juanda 398B. Bandung

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Wirid Wirayat Jati Ronggowarsito

Banyak orang yang tidak tahu apa sih ilmu sejati itu? Banyak para salik yang mencari suluk untuk mendapatkan ilmu sejati yakni ilmu kasampurnan (kesempurnaan) hidup. Tidak ada salahnya jika kita belajar ilmu kasampurnaan hidup itu dari Raden Ngabehi Ronggowarsito dari Serat Wirid Wirayat Jati yang ditulisnya. Bagaimana ilmu kasampurnan itu? Anênggih punika pituduh ingkang sanyata, anggêlarakên dunung lan pangkating kawruh kasampurnan, winiwih saking pamêjangipun para wicaksana ing Nungsa Jawi, karsa ambuka pitêdah kasajatining kawruh kasampurnan, tutuladhan saking Kitab Tasawuf, panggêlaring wêjangan wau thukul saking kawêningan raosing panggalih, inggih cipta sasmitaning Pangeran, rinilan ambuka wêdharing pangandikaning Pangeran dhatêng Nabi. Musa, Kalamolah, ingkang suraosipun makatên: Ing sabênêr-bênêre manungsa iku kanyatahaning Pangeran, lan Pangeran iku mung sawiji. (Inilah sebuah petunjuk benar yang menjelaskan ilmu sirr kesempurnaan hidup, yang berakar dari

PRIMBON JAWA LENGKAP

Sistim Penanggalan Jawa Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut : 1. Pancawara – Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian : 1. Kliwon/ Kasih 2. Legi / Manis 3. Pahing / Jenar 4. Pon / Palguna 5. Wage / Kresna/ Langking 2. Sadwara – Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian 1. Tungle / Daun 2. Aryang / Manusia 3. Wurukung/ Hewan 4. Paningron / Mina/Ikan 5. Uwas / Peksi/Burung 6. Mawulu / Taru/Benih. 3. Saptawara – Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian : 1. Minggu / Radite 2. Senen / Soma 3. Selasa / Anggara 4. Rebo / Budha 5. Kemis / Respati 6. Jemuwah / Sukra 7. Setu / Tumpak/Sa

Agama asli jawa Indonesia

HONG WILAHENG NGIGENO MESTUTI, LUPUTO SARIK LAWAN SANDI, LUPUTO DENDANING TAWANG TOWANG, DJAGAD DEWO BATORO HJANG DJAGAD PRAMUDITO BUWONO LANGGENG AGOMO BUDDODJAWI-WISNU hing TANAH DJOWO ( INDONESIA ) ---oooOooo--- Lambang Cokro Umbul - Umbul Klaras            Wiwitipun ngadeg Agami Buddodjawi-Wisnu wonten ing Suroboyo, nudju dinten Tumpak cemengan (Saptu Wage), tanggal kaping 11 Palguno 1856. (Djumadilawal) utawi tanggal 25 November 1925 mongso kanem, windu sengsoro, Tinengeran condro sangkolo. Ojaging Pandowo Angesti Buddo 1856. Utawi tahun Ismoyo 8756.            Tujuan Agami Buddodjawi-Wisnu anenangi soho angemuti dumateng Agami soho Kabudayan kita ing Indonesia ingkang asli soho murni, kados dene wontenipun negari Modjopait sapanginggil sederengipun wonten Agami penjajahan. Agami Buddodjawi-wisnu puniko mengku punjering Kabudayan Nasional ingkang asli soho murni ing Indonesia. Dene Punjering Kabudayan wau ingkan ngawontenaken adat t